Setelah kubus awan suci itu selesai tercipta, kakek sepuh tersebut langsung menurun-kan kedua tangan-nya. Lalu kembali menatap Long Xi Bie dan Long Qiogie.
"Baiklah, tanpa membuang waktu lagi kita mulai saja duel-nya. Apa kalian sudah siap?" tanya sang kakek.
"Kami siap!" jawab mereka serempak dengan nada bersemangat.
"Bersiap, mulai!!" teriak kakek itu memberi arahan.
~WHOOSHH!
~BAMM!
Long Qiogie dan Long Xi Bie sama-sama melesat dengan kecepatan penuh mereka, lalu pukulan mereka saling bertemu satu sama lain di tengah-tengah lapangan. Pukulan itu mengandung qi yang membuat lonjakan ringan di sekitar mereka.
~BOOMM!
Long Qiogie dengan cepat melayang-kan tendangan-nya telak ke perut bagian kanan Long Xi Bie, dan tendangan itu pun membuat Long Xi Bie harus mundur beberapa langkah dari Long Qiogie.
"Hah? kenapa junior tidak mengguna-kan pedang yang ada di punggung-mu? malahan ingin bertarung tanpa senjata?" tanya Long Xi bingung, karena daya tempur Long Qiogie akan bertambah kalau dia mengguna-kan senjata berupa pedang yang sekarang ada di punggung-nya.
"Senior, itu nama-nya tidak adil tidak mungkin aku mengguna-kan senjata sedang-kan senior hanya bertarung dengan dengan tangan kosong." balas Long Qiogie yang juga ikut mundur kebelakang.
Long Xi Bie yang mendengar balasan Long Qiogie langsung tertawa kecil. "Junior, apa kau lupa? daya tempur bertarung-ku akan bertambah bila mengguna-kan tangan kosong saja. Aku tidak terbiasa mengguna-kan senjata untuk bertarung." ujar Long Xi Bie, lalu dia langsung memasa-ng kuda-kuda.
Long Qiogie langsung menepuk jidat-nya. "Benar juga!, kenapa aku sampai lupa. Heheh maaf senior." ucap Long Qiogie sambil tersenyum polos.
Tapi, senyuman tersebut tidak lama terpajang di wajah cantik Long Qiogie. Senyuman tersebut langsung berubah menjadi keserius-an.
Long Xi Bie yang melihat perubahan pada wajah cantik Long Qiogie itu pun langsung tersenyum kecil. "Akhir-nya dia mau serius juga." batin Long Xi Bie, lalu dia melapisi kepal-an tangan-nya dengan qi.
...*****...
Di pinggir arena, Long Ziexi menonton duel itu dengan seksama. Dia berharap bisa mengerti cara bertarung, selama hidup-nya.. dia tidak tahu cara-nya bertarung sedikit pun.
Itu sebab-nya saat masih duduk di sekolah dasar, dia selalu di bully oleh teman-teman-nya dan itu sudah menjadi pelajaran buat dia kalau belajar untuk membela diri itu penting.
Kembali ke duel, Long Qiogie segera mencabut pedang di punggung-nya setelah merubah raut wajah serius-nya.
"Baiklah senior, kalau itu yang senior ingin-kan." ucap Long Qiogie. Setelah mengucap-kan itu, pedang yang dia pegang itu pun langsung dia lapisi dengan qi yang dia miliki.
~WHOOSHHH!
Pedang tumpul tersebut langsung tertutup qi berwarna biru laut. Qi yang melapisi pedang Long Qiogie hanya beberapa menit saja, lalu perlahan-lahan qi itu pun langsung memudar.
Kakek sepuh yang sedari tadi melihat duel antara Long Qiogie dan Long Xi Bie itu langsung melebar-kan mata-nya, dia menatap Long Qiogie dengan tatapan tidak percaya sekaligus takjub.
"Tidak-ku sangka, jenius ke-2 keluarga Long akan berkembang sepesat ini." batin kakek sepuh itu.
"Padalah tehnik melapisi qi itu sangat susah untuk di pelajari, tapi dia bisa mengguna-kan tehnik itu tanpa takut kehabisan qi sedikit pun. Menarik.." gumam sang kakek sepuh itu sambil menghelus-elus janggut-nya yang panjang itu.
Setelah qi yang melapisi pedang-nya menghilang, Long Qiogie segera memasang kuda-kuda-nya. Sesekali Long Qiogie menarik nafas pelan lalu menghembuskan-nya berat.
Di sisi Long Xi Bie pula, dia juga melapisi seluruh tubuh-nya dengan qi, tapi dia lebih banyak melapisi qi di kepalan tinju-nya.
Long Ziexi sedari tadi sudah tidak sabar ingin melihat pertarungan itu, sesekali dia mondar-mandir tidak jelas.
[Tuan! sebaik-nya tuan sedikit menjauh dari arena, karena pertarung-an mereka berdua akan membuat ledakan kecil]
Long Ziexi mengerut-kan kening-nya sembari mendongak ke atas, dia melihat ke sudut-sudut kubus awan suci.
Setelah melihat sudut-sudut kubus awan suci beberapa saat, lalu dia langsung berbalik lalu berjalan sedikit jauh dari kubus awan suci buatan kakek sepuh itu.
Tentu itu menjadi sorot perhatian anggota-anggota keluarga Long yang dari tadi ikut menonton pertanding-an itu, mereka berpikir kalau Long Ziexi tidak tertarik lagi dengan duel tersebut.
Tapi, sorot mata mereka berhenti ketika Long Ziexi berhenti di ujung sudut lapangan dekat pohon bagian kiri yang sedikit jauh dari lapangan bagian kanan, anggota-anggota keluarga Long yang sedari tadi melihat Long Ziexi pun mengalih-kan pandang-an mereka kembali.
...*****...
~TRANGG!
~TRINNG!
Lalu setelah itu, terdengar suara dentuman pedang, suara tersebut berasal dari arena pertempuran.
Long Qiogie yang menyerang Long Xi Bie mengguna-kan pedang, sedang-kan Long Xi Bie melawan-nya hanya dengan tangan kosong. Tapi, walau sekilas terlihat hanya tangan kosong.. sebenar-nya tangan-nya sudah di lapisi dengan qi.
Itu juga-lah yang membuat tangan-nya seperti pedang, kuat seperti besi. "Hehehe, seharus-nya kau serius dari awal, junior." ujar Long Xi Bie di sela-sela pertarungan.
"Aku tidak ingin menunjuk-kan keseriusan-ku di awal senior, akan lebih baik kalau aku serius di tengah-tengah waktu bukan?" jawab Long Qiogie, lalu mempercepat lesatan pedang-nya.
Long Xi Bie hanya tertawa pelan. "Itu memang ciri khas-mu." ucap Long Xi Bie singkat. Lalu dia juga ikut mempercepat gerakan tangan-nya.
mereka terus bertarung selama 2 jam lama-nya, dan di setiap menit-nya juga qi mereka perlahan-lahan mulai habis karena terlalu banyak menggunakan-nya.
Dan yang paling banyak mengguna-kan qi adalah Long Xi Bie karena dia mengguna-kan di sekujur tubuh-nya.
Sedang-kan Long Qiogie hanya sedikit saja mengguna-kan qi karena dia hanya mempertajam pedang-nya yang awal-nya tumpul.
Tapi, dia juga mengguna-kan qi untuk mempercepat gerakan-nya. Jadi mereka sama-sama menguras qi masing-masing. Membuat mereka terengah-engah, bahkan keringat tak habis-habis-nya bercucuran dari kepala mereka.
Mereka melompat mundur untuk menjaga jarak satu sama lain, Long Qiogie menyeka keringat-nya mengguna-kan ujung kain lengan-nya. Sedang-kan Long Xi Bie membiar-kan keringat-nya bercucuran.
Long Qiogie yang melihat itu langsung menutup hidung-nya mengguna-kan kain dari sarung pedang-nya. "Senior, setidak-nya seka dulu keringat senior.. atau tubuh senior akan bau." ucap Long Qiogie yang sudah selesai memakai masker kain.
Long Xi Bie hanya bisa tersenyum kecut mendengar ejekan dari junior-nya itu.
See you next Chpt...
>>Like👍>>Rate 5⭐>>Komen>>Favorit>>And share<<
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
heri surianto
tq
2021-08-03
1
Adek manis
saran sih... klau di awal cerita, bagusnya fokus di mc nya dlu
2021-07-30
1
♥*♡∞:。.。 HokKiLily 。.。:∞♡*♥
gokil abis long qiogie... tengah duel masih bs bikin ngakak
2021-07-05
4