04.Didasar jurang.

Roh Poo Ting yang sudah mati melayang layang di udara, Dia melihat Poo Kim Thian anaknya dalam dekapan mayatnya sedang pingsan,namun selamat,

Dia merasa lega dan bersyukur bisa melindungi anaknya, untung anaknya pingsan,jika terjaga mungki bisa merubah posisi jatuh nya,

Roh Pooting lalu memasuki dahi anaknya dan tinggal disana.

Tidak lama kemudian, saat jatuh nya kurang 6 meter dari tanah, tubuh si Raja pedang terpental keatas sedikit, seperti membentur sebuah jaring yang tidak terlihat, rupanya didasar jurang dipasang formasi perlindungan.

Setelah tubuh nya terpental 1 kali lalu jatuh dipinggir sungai.

Formasi ini ternyata sangat unik, saat diserang akan membalik kan energi si penyerang, jika tidak diserang ,maka Formasi ini akan diam diam saja dan membiarkan tubuh Raja pedang yang telah mati lewat dan jatuh.

Disini sang Pencipta alam semesta turut bekerja, jika memang belum saatnya mati, maka tidak akan mengalami kematian , meskipun menghadapi bahaya yang bagaimanapun.

Entah brapa lama Kim Thian tidak sadarkan diri, jam demi jam menemani tubuh ayahnya, dan pada akhirnya ia membuka matanya ,ternyata hari telah pagi.

Kim Thian merasakan tubuh nya sakit smua, mungkin ini efek jatuh dari atas jurang ,atau mungkin terbentur sesuatu pikirnya,

dia belum sadar atau belum menyadarinya jika disekeliling tubuhnya banyak kerangka manusia, salah satunya mayat ayahnya,

untung ayahnya memeluknya dengan erat meskipun sudah mati karena terluka parah, sehingga dia jatuh diatas tubuh ayahnya, sehingga tidak sampai tertusuk tulang atau senjata tajam yang berserakan didasar jurang.

Setelah beberapa saat ,akhirnya kesadaran Kim Thian pulih, dia bangun pelan pelan dan terkejut saat melihat banyak kerangka manusia,

jadi selama ini , selama dia pingsan disini ditemani kerangka kerangka ini ya ,bulu kuduk nya merinding semua .

Hiiii....

Kim Thian bergidik...

Namun karena anak dari 2 orang pendekar terkenal, Kim Thian hanya terkejut sebentar saja, lalu berkata atau berdoa didalam hatinya:

''beristirahatlah dengan tenang ayah dan ibu, anak akan berusaha belajar silat sampai pandai untuk membalas dendam''

Kim Thian membuka matanya setelah selesai berdoa, dan kebetulan melihat pedang pusaka milik ayahnya.

Kim Thian lalu mengambil pedang pusaka ayahnya untuk menggali tanah, diusianya yang baru 7 tahun,

Kim Thian sudah membuka 2 titik Meridiannya dan memiliki tenaga dalam level 2,

jadi sudah sangat kuat jika hanya membuat lubang kuburan, apalagi dengan pedang pusaka ayahnya.

Skitar setengah jam kemudian, sudah tergali lubang sedalam 1 meter, sebelum mengubur ayahnya, Kim Thian mengambil cincin penyimpanan dijari tangan ayahnya, lalu menimbun tubuh ayahnya dengan tanah.

Setelah selesai Kim Thian sujud 3 kali didepan makam ayahnya.

Setelah sujud, Kim Thian duduk dan berdoa kepada sang Pencipta, mendoakan ayah dan ibunya.

Setelah itu Kim Thian melihat lihat isi dasar jurang, dia mendengar suara riak air yang berkejaran ,seakan berkata ,ayo temani aku bermain ,buat apa susah ,hidup cuma sekali ,isi hidup mu dengan bergembira ria.

Diseberang Sungai ada hutan yang lumayan lebat,Dengan semak semak nya yang lebat dan tinggi , pohon pohonnya lebih tinggi lagi sampai menembus awan,

besar nya batang pohon ini sekitar lima meter lebar nya, meskipun tinggi pohon ini kalah jauh dengan tinggi nya dinding jurang,

tapi di sepanjang dinding banyak tumbuh tanaman rambat, semak ,pohon kecil .

Hutan disana memanjang dari kiri kekanan, sering kelihatan banyak binatang siluman berkeliaran, kadang burung burung terbang saling berkejar kejaran.

Anehnya, tanah ditempatnya tidak ada pohon, hanya rumput dan tumpukan kerangka manusia ,yang mana yang lebih menarik ya?, pikirnya.

Banyak pohon atau banyak kerangka ,namun setidak nya dia tidak kesepian ,banyak yang menemani nya meskipun hanya kerangka .

Tumpukan kerangka kerangka ini lumayan tinggi, ada yang warnanya putih, mungkin karena lama ribuan tahun usianya ada didasar jurang?

Ada yang kuning, ada yang krem, dan lain lain.

100 meter nun jauh dikiri sana barulah ada hutan meskipun kecil dan sempit karena begitu besar lingkaran batang pohonnya, 100 meter disebelah kanan juga demikian.

Di dinding tebing banyak terdapat gua, ada yg besar, ada yang kecil, ada yang paling besar sendiri itu terdapat ditengah tengahnya.

Kim Thian lalu mengambil kerangka dan melemparkannya keseberang sungai, kadang kadang dijari kerangka ada cincin penyimpanan,

Kim Thian merasa senang juga saat mendapat banyak cincin penyimpanan, Kim Thian lalu mengambil dan memeriksanya ,

Dia sering diajari ayahnya cara melihat isi cincin penyimpanan, didalam cincin ini meskipun hanya 5x5 meter luasnya ,

namun terisi banyak barang, ada pedang, ada koin emas berpeti peti, ada pakaian wanita, rupanya ini kerangka seorang wanita, ada bedak, sisir, perhiasan, ada sepatu,

ada beberapa gulungan atau kitab ilmu silat ,sarung tangan, paling banyak isinya pakaian.

Setiap menemukan cincin kim thian pasti mengintip apa isinya, kebanyakan cincin milik laki laki.

Kim Thian juga mengambil berbagai senjata yang masih utuh yang ditemukannya, kebanyakan senjata senjata ini sudah berkarat dimakan usia dan memasukkannya ke cincin penyimpanan.

Senjata yang berkarat ,dia juga menyimpannya dicincin yang dia beri tanda, siapa tahu dia membutuhkan nya untuk ditempa ulang.

Sampai sore Kim Thian bekerja mengumpulkan cincin dan senjata, juga perhiasan, akhirnya selesai juga.

Kim Thian lalu beristirahat sambil memeriksa cincin ayahnya apa ada makanan atau tidak, ternyata ada roti kering dan guci air.

Setelah makan, Kim Thian lalu masuk kedalam gua yang terbesar, guanya lumayan terang, karena dikanan dan kiri ada mutiara yang bersinar.

Lantainya halus dan licin meskipun berdebu, dindingnya juga halus dan licin, tampaknya gua ini buatan manusia , atau asalnya tidak terlalu besar, lalu diperbesar oleh seseorang.