Libur akhir semester telah tiba, aku, sahabatku memutuskan untuk pergi wisata. Kami pergi menggunakan dengan kereta.
Kebetulan kami mendapat jadwal pemberangkatan kereta pukul dua tiga puluh pagi, sengaja kami pilih yang paling pagi. Aku dan Rendi berangkat menuju stasiun bersama, kebetulan rumah kami berdekatan. Hanya rumah sahabatku Nia yang agak jauh di tepi kota.
Tak pernah aku datang ke stasiun sepagi ini, stasiun yang biasanya ramai, terasa lebih dingin dari biasanya. Suara mikrofon dari penunggu loket begitu menggema sampai rasanya seluruh penghuni stasiun akan mendengar, itu pun kalau ada. Nia datang di menit-menit terakhir keberangkatan.
“Hai guys, maaf ya telat”
“Iya memang kamu Ratu Telat dari dulu!” tegurku bercanda.
"Yuk berangkat"ajak Rendi
Akhirnya perjalanan kami dapat berlanjut, gerbong jauh lebih sepi dibanding stasiun tadi, hanya ada seorang yang duduk dekat pintu toilet. Kami menikmati bekal yang disiapkan oleh Ibuku, pas sekali sebelum tidur makan dulu.
Baru ingin menyuapkan potongan ayam tepung, kereta berhenti dengan kontan, tubuh kami terantuk sandaran kursi di depan kami. Lampu-lampu kereta mati dengan perlahan, refleks kami berpegangan tangan karena terkejut.
Aku mengalihkan pandanganku menuju Nia, lengannya sedikit basah dan dingin, mungkin karena panik. Namun, asap putih mulai menyeruak dari gerbong belakang, jendela kereta mulai dipenuhi embun yang dingin, persis seperti es. Rendi sudah menelungkupkan kepalanya di balik jaket yang kukenakan.
Lengan yang awalnya basah kini semakin dingin dan nyaris seperti membeku, aku kembali menengok untuk memastikan keadaan Nia. Matanya menghitam terlihat retak-retak seperti bekas luka bakar, aku berusaha untuk melepaskan lengan tersebut namun tak berhasil.
Kepalanya menengok dengan kaku, terdengar bunyi tulang yang patah di dalamnya. Aku tak berani untuk membuka mata dan merapatkan tubuhku dengan Rendi. Lalu, suara derap langkah terdengar begitu cepat ke arah kami, begitu memburu diikuti kabut lebat dan udara dingin yang memekik.
Sampai semuanya menghilang seperti debu, hanya kami yang merunduk ketakutan di tengah rel kereta yang bergetar.
Comments
rieren
2:30 pagi atau 23:00 malam yang bener yeee
2021-11-04
0
🦈Bung𝖆ᵇᵃˢᵉ
next
2021-08-03
2
♈⛎♎ chann💫💫
sukaaAa
2021-07-21
1