Pertemuan dengan pria menyebalkan

Di siang yang tidak terlalu panas, Seonha keluar bersama dengan dayang Daisy, itupun setelah berbincang dengan tuan tampan nan dingin yang adalah ayahnya sekarang.

Dari yang ia rasakan, ternyata tuan Marquess ini begitu kaku pada putrinya Lianna.Tetapi sayangnya ia sudah terbiasa dengan hal seperti itu.

Di kehidupannya dulu sebagai Kim Seonha, ia tidak memiliki seorang ayah. Beliau meninggal saat dirinya masih kecil, hanya ibu saja yang Seonha miliki. Namun, ibunya seorang penjudi yang suka menghambur-hamburkan uang.

Sungguh kehidupan yang menyedihkan. Cinta keluarga dan seorang pendamping saja tidak pernah ia rasakan.

Saat terjatuh dalam lamunan tentang kehidupan dulu, suara teriakan para gadis menyadarkannya kembali. Ia reflek berpaling melihat ke arah jendela, di sana cukup banyak orang yang mengerumuni seseorang.

"Ada apa di sana?" tunjuknya dengan dagu.

"Saya juga tidak tahu nona."

Seonha hanya menganggukan kepala mendengar jawaban sang dayang. Di detik berikutnya, kereta kuda yang di naiki mereka berhenti di tempat tujuan. Ia kemudian memakai topi berbentuk bulat yang lebar, untuk menutupi perban di dahinya, lalu keluar bersama Daisy.

Cahaya matahari yang mengenai kulitnya, tidak membakarnya karena terdorong angin yang berhembus memberikan kesejukan.

Pandangan Seonha tak habis-habisnya melihat sekitar, keadaannya terlihat berbeda namun terasa familiar karena dia yang sering membaca novel kerajaan, dan semua di jelaskan dengan detail.

Tapi akan lebih baik jika aku masuk ke dalam cerita novel, agar bisa mengatur semuannya dengan mudah. Pikir Seonha. Oh! tidak, sekarang dia adalah Ilianna Resya Acasha.

Tujuannya keluar di hari ini adalah untuk menyelidiki beberapa hal, termasuk seberapa terkenal Lianna di kalangan masyarakat.

Ia mulai melangkahkan kakinya melawati beberapa toko serta penjual yang begitu banyak di jalanan, dengan di temani Daisy dan dua pengawal lainnya.

Baru beberapa langkah saja, sudah banyak mata yang memandang kearahnya, ada juga yang berbisik-bisik.

Apakah aku seterkenal itu? Mungkin saja, Lianna inikan sosok yang cantik bagaimana tidak terkenal—

"Jadi itu aib dari keluarga Marquess Acasha?"

"Ku dengar dia mengejar-ngejar Putra Mahkota dan para pria tampan lainnya."

"Reputasi Acasha sudah retak, di tambah dengan sikap putrinya yang masih percaya diri itu, membuat semua hancur."

Langkah Lianna seketika terhenti. Jadi sedari tadi itu bukan pujian, melainkan hinaan? Kenapa begitu? Ia pikir hanya masalah darah penyihir, tapi ternyata sikap Lianna juga di perbincangkan.

"Pfttt! Anak manja dan bodoh sepertinya mana bisa menjadi pasangan Pangeran mahkota."

Dengan cepat Lianna berbalik ke asal suara, di sana ada sekumpulan para gadis yang berdiri dekat penjual perhiasan keliling.

Padahal dia bukan Lianna asli, tapi perkataan mereka membuat hatinya sakit tidak tertahankan?

"Berhenti bicara! Dia sedang melihat kesini."

"Apa dia mendengar perkataan kita? Tatapannya mengerikan, bukankah itu warna mata keturunan penyihir?"

Saat hendak mendekati mereka, Daisy menahan tangan majikannya sambil memberi isyarat agar jangan terlibat dengan mereka.

Dengan tenang ia mengangguk dan melanjutkan perjalanan. Ternyata di tempat ini kehidupan Lianna lebih buruk dari pada kehidupannya sebelumnya.

Setelah beberapa langkah selanjutnya, nampak alun-alun di depan mata. Ada perasaan lega saat melihat pemandangan yang indah dengan hiasan patung seorang wanita memegang bunga di tengah alun-alun.

"Itu patung apa?" tanya Lianna penasaran.

"Itu patung Dewi kemakmuran dan cinta, sebagai lambang kekaisaran." jelas Daisy.

Lianna mengangguk paham sembari mencari tempat duduk untuk beristirahat sejenak, dan tempat itu berdekatan dengan pohon besar yang rimbun. Terasa sejuk duduk di sana.

Di detik selanjutnya, angin mulai bertiup cukup kencang, sampai topi yang Lianna pakai terbang karenanya.

"Biar saya ambilkan nona."

"Ah! Tidak, itu cukup dekat, biarkan aku saja yang mengambilnya."

Lianna pergi mendekat ke arah topi yang tergeletak di atas tanah dan mengambilnya. Saat hendak berdiri, terlihat sepasang sepatu hitam yang berhenti di depannya.

Ia lantas mengada ke atas. Nampak perawakan seorang pria namun wajahnya terlihat tidak jelas karena cahaya matahari yang menerpa penglihatan Lianna.

Cepat-cepat ia bangkit berdiri setelah mengambil topi tersebut. Dan sekarang, dia bisa melihat wajah pria di depannya.

Seorang pria tampan dengan rambut merah gelap, serta warna bola mata hijau seperti permata emerland sedang menatap Lianna dingin.

Sedikit dia terlena karena ini pria kedua yang tampan dalam pertemuannya.

"Bisakah kamu enyah dari hadapan ku?!"

Lianna tersentak mendengar bentakan pria itu. Bukankah bangsawan harus bersikap sopan? Terlebih dalam pertemuan pertama mereka.

"Tuan, anda sedikit tidak sopan pada seorang Lady ya?" protesnya sembari tersenyum getir.

Pria itu tiba-tiba terkekeh pelan mendengar perkataan Lianna. Dan dengan tatapan rendahnya dia mulai berbicara.

"Drama apa lagi ini?" dia tersenyum miring dan lanjut bicara, "Kamu tidak pantas mengucap kata sopan. Harusnya aku yang mengatakan hal itu sialan! Aku tidak tertarik padamu!"

Setelah berkata seperti itu, dia melewati Lianna begitu saja dengan dua pengawalnya.

Daisy lalu berlari mendekati nonanya dengan tergesa-gesa, sambil menanyakan apakah ia baik-baik saja atau tidak.

"Sebenarnya siapa pria kasar itu?" tanyanya melengking dengan penuh emosi.

"Dia adalah tuan muda dari keluarga Marquess Zevian, yaitu Elios Jors Zevian." jelas Daisy takut-takut.

Lianna kemudian memakai topinya dan bertanya kembali.

"Kenapa dia terlihat membenci ku?"

"Itu ... Nona sering menggoda setiap pria tampan di kekaisaran, termaksud tuan Zevian."

Ia langsung memutar kedua bola mata malas. Jadi karena itu? Lianna, sebenarnya kenapa kamu seperti ini? Di mulai dari Putra Mahkota sampai anak Marquess?

"Melelahkan," gumamnya hampir seperti berbisik.

...❁❁❁...

Di depan gerbang pembatas kekaisaran, Elios berhenti kemudian berbicara dengan beberapa pengawal yang berjaga di sana.

"Salam tuan Zevian, ada perlu apa kemari?" tanya pengawal gerbang.

"Aku kesini hanya ingin melihat keamanan gerbang saja," jawab Elios seadanya.

"Begitu ... Apakah tuan baik-baik saja? Saya dengar putri Marquess Acasha sedang berada di alun-alun," ucap salah satu pengawal gerbang.

Pria itu hanya menganggukkan kepala. Tidak mau membahas Putri dari keluarga Acasha. Harinya benar-benar tidak beruntung kali ini, karna bertemu dengannya.

Wanita gila itu obsesinya belum berhenti juga, apa dia tidak malu?

Tapi kepalanya yang di perban itu kenapa?

Elios seketika menyadarkan dirinya sendiri. Kenapa dia sampai memikirkan Putri Acasha itu? Mungkin karna biasanya dia tidak pernah terluka, dan malahan melukai orang lain, jadi Elios sampai memikirkannya.

Barusan juga Lianna tidak menahan kepergiannya seperti sebelum-sebelumnya.

Apa karena dia di campakkan oleh Putra Mahkota?

Elios pun tersenyum. Bahkan dirinya tidak menyukai Lianna karena obsesinya pada pria tampan, bagaimana dengan Putra Mahkota?

Hanya pria gila saja yang ingin menjadi pasangannya. Sampai mati pun Elios tidak akan menaruh perasaannya pada wanita seperti Lianna.

^^^First Published : 07 - June - 2021^^^

^^^Revised : 08 - Oktober - 2022^^^

Terpopuler

Comments

Sita Sit

Sita Sit

hati2 kalau omg Elios,nanti kamu bakalan bucin sama liana

2024-07-17

1

ARA

ARA

wkwkwkwk..hati-hati Nanti malah balik.ngejar Liana

2022-04-23

0

KooKie💜🐰

KooKie💜🐰

awas loh nanti kamu bucin ama liana

2022-03-17

1

lihat semua
Episodes
1 Tempat yang asing
2 Pria tampan itu ayah ku?
3 Anak penyihir
4 Pertemuan dengan pria menyebalkan
5 Tersesat
6 Acara kekaisaran?
7 Keributan
8 Kehidupan awal?
9 Adu mulut
10 Ibu
11 Duke Timothy
12 Serigala
13 Ungkapan
14 Hubungan masa lalu
15 Rencana
16 Tidak sesuai rencana
17 Sihir
18 Latihan
19 Sihir kedua
20 Kucing jelek?!
21 Pelukan
22 Ayah
23 Penyelidikan
24 Sihir ketiga
25 Gagal
26 Tea party
27 Kacau sudah
28 Pangeran mahkota!
29 Sakit
30 Ingatan lama
31 Pembalasan
32 Menyelidiki
33 Latihan berkuda
34 Terkejut!
35 Perpustakaan
36 Siapa dia?
37 Pertengkaran
38 Penyelidikan 2
39 Serangan
40 Bertemu lagi
41 Salah sangkah
42 Dua surat
43 Tertuduh
44 Perubahan
45 Beruang
46 Cerita
47 Berbagai pertemuan
48 Berbagai pertemuan
49 Berbagai pertemuan
50 Festival
51 Festival
52 Pengumuman
53 Festival 2
54 Mencari tahu
55 Kebenaran
56 Bayangan
57 Penjelasan
58 Kesadaran yg hilang
59 Dendam masa lalu
60 Berhasil
61 Kalah telak
62 Tipe?
63 Mawar biru?
64 Perpustakaan 2
65 Tamu
66 Penyelesaian
67 Tempat yg salah
68 Satu kenyataan
69 Pertarungan mulut
70 Serangan
71 Rumah kaca
72 Persiapan
73 Restoran
74 Bodoh?
75 Monster sihir
76 Pengumuman 2
77 Monster sihir 2
78 Kepulangannya
79 Terkenal?
80 Madeline?
81 {S2} Patner masa lalu
82 Pengumuman 3 + curhat
83 {S2} Dendam yang sama?
84 {S2} Bersalah
85 {S2} Saudari
86 {S2} Masa lalu
87 {S2} Persetujuan
88 {S2} Meterai perjanjian
89 {S2} Lukisan
90 {S2} Sebuah pertanyaan
91 {S2} Status atau cinta?
92 {S2} Lenyap
93 {S2} Malu
94 {S2} Hadia
95 {S2} Pusing
96 {S2} Mimpi buruk
97 {S2} Annora
98 {S2} Uji coba
99 Pengumuman 4
100 {S2} Kota perlindungan
101 {S2} Lari II
102 {S2} Di tuduh
103 {S2} Surat
104 {S2} Siasat
105 Pengumuman 5 + Curhat lagi
106 {S2} Jujur
107 {S2} Jatuh
108 {S2} Ketahuan
109 {S2} Perasaan
110 {S2} Wadah
111 {S2} Kekuatan sebenarnya
112 {S2} Arina
113 {S2} Hantu?
114 {S2} Berdebar
115 {S2} Kelupaan
116 Pengumuman 6
117 {S2} Aku?!
118 {S2} Anti romantis?
119 {S2} Bingung
120 {S2} Perasaan I
121 {S2} Perasaan II
122 {S2} Perasaan III
123 {S2} Sadar
124 {S2} Dasha
125 Balik lagi
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Tempat yang asing
2
Pria tampan itu ayah ku?
3
Anak penyihir
4
Pertemuan dengan pria menyebalkan
5
Tersesat
6
Acara kekaisaran?
7
Keributan
8
Kehidupan awal?
9
Adu mulut
10
Ibu
11
Duke Timothy
12
Serigala
13
Ungkapan
14
Hubungan masa lalu
15
Rencana
16
Tidak sesuai rencana
17
Sihir
18
Latihan
19
Sihir kedua
20
Kucing jelek?!
21
Pelukan
22
Ayah
23
Penyelidikan
24
Sihir ketiga
25
Gagal
26
Tea party
27
Kacau sudah
28
Pangeran mahkota!
29
Sakit
30
Ingatan lama
31
Pembalasan
32
Menyelidiki
33
Latihan berkuda
34
Terkejut!
35
Perpustakaan
36
Siapa dia?
37
Pertengkaran
38
Penyelidikan 2
39
Serangan
40
Bertemu lagi
41
Salah sangkah
42
Dua surat
43
Tertuduh
44
Perubahan
45
Beruang
46
Cerita
47
Berbagai pertemuan
48
Berbagai pertemuan
49
Berbagai pertemuan
50
Festival
51
Festival
52
Pengumuman
53
Festival 2
54
Mencari tahu
55
Kebenaran
56
Bayangan
57
Penjelasan
58
Kesadaran yg hilang
59
Dendam masa lalu
60
Berhasil
61
Kalah telak
62
Tipe?
63
Mawar biru?
64
Perpustakaan 2
65
Tamu
66
Penyelesaian
67
Tempat yg salah
68
Satu kenyataan
69
Pertarungan mulut
70
Serangan
71
Rumah kaca
72
Persiapan
73
Restoran
74
Bodoh?
75
Monster sihir
76
Pengumuman 2
77
Monster sihir 2
78
Kepulangannya
79
Terkenal?
80
Madeline?
81
{S2} Patner masa lalu
82
Pengumuman 3 + curhat
83
{S2} Dendam yang sama?
84
{S2} Bersalah
85
{S2} Saudari
86
{S2} Masa lalu
87
{S2} Persetujuan
88
{S2} Meterai perjanjian
89
{S2} Lukisan
90
{S2} Sebuah pertanyaan
91
{S2} Status atau cinta?
92
{S2} Lenyap
93
{S2} Malu
94
{S2} Hadia
95
{S2} Pusing
96
{S2} Mimpi buruk
97
{S2} Annora
98
{S2} Uji coba
99
Pengumuman 4
100
{S2} Kota perlindungan
101
{S2} Lari II
102
{S2} Di tuduh
103
{S2} Surat
104
{S2} Siasat
105
Pengumuman 5 + Curhat lagi
106
{S2} Jujur
107
{S2} Jatuh
108
{S2} Ketahuan
109
{S2} Perasaan
110
{S2} Wadah
111
{S2} Kekuatan sebenarnya
112
{S2} Arina
113
{S2} Hantu?
114
{S2} Berdebar
115
{S2} Kelupaan
116
Pengumuman 6
117
{S2} Aku?!
118
{S2} Anti romantis?
119
{S2} Bingung
120
{S2} Perasaan I
121
{S2} Perasaan II
122
{S2} Perasaan III
123
{S2} Sadar
124
{S2} Dasha
125
Balik lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!