🍃🍃
Rintik hujan kala malam telah datang menerpa bumi, masih terdengar jelas di gendang telinga setiap sang pemilik. dinginnya hawa malam menyejukkan permukaan kulit yang terekspos, membuat si empu mengelus kedua lengannya untuk memberi kehangatan.
Terlihat gadis cantik nan manis tengah menaiki motor buntutnya, menggiring benda bermesin roda dua itu menyeretnya untuk dimasuki ke garasi. tubuh ia condongkan, kedua kaki berusaha mendorong motor itu hingga ke tempat persembunyiannya. Azwa harus menahan dinginnya air hujan yang mengenainya. sudah terlalu lama menunggu hujan reda, namun masih betah untuk menumpahkan air yang telah penuh di awan sana. alih-alih menyebarkan rejeki yang sebenarnya sangat dibutuhkan penduduk bumi dan juga tumbuhan.
Azwa tetap bersyukur akan hal itu. Allah masih memerhatikan makhluknya yang membutuhkan air. walau kadang masih ada orang yang menggerutu kesal pada hujan keberkahan itu.
Setelah memasuki motor ke garasi, Azwa segera melangkahkan kaki ke kamarnya. setiap ruangan sudah sangat sepi, Mama Ajeng dan Tante Sekar sudah tidur di kamar mereka masing-masing. jam pun sudah menunjukkan pukul 9 malam, belum ada tanda-tanda Ayah akan pulang. Ya, biasanya Ayah akan tiba di rumah pukul sepuluh nanti.
"Lebih baik gue tidur sekarang supaya tidurku cukup hingga esok pagi. jangan sampai mimpi itu datang lagi" gumamnya bicara sendiri, sambil menggosok wajah dengan facial soap Scarlett miliknya.
Setelah sibuk berjibaku pada skincare wajah dan tubuhnya, gadis itu kembali merebahkan tubuh mungilnya diatas ranjang. menyibak selimut menutupi tubuh untuk menghangatkan, mengurangi suhu AC dan tak lupa mematikan lampu kamarnya. dalam keheningan malam bercampur sejuknya udara sehabis hujan, tak butuh waktu berapa lama untuk membuat gadis itu terlelap.
**
Matahari menyelusup masuk dari celah tirai yang sedikit terbuka, memancarkan segaris sinarnya yang menyilaukan, tepat diwajah seorang gadis ayu yang masih berjibaku didalam selimutnya.
Sepasang mata itu berkerut, berusaha menahan dua bola mata hitamnya yang terkena silauan matahari. Ia pun memutar tubuhnya, membelakangi sinar yang mengganggu itu.
Tok tok
"Azwa!!"
Tidak ada sahutan dari dalam,
"Azwa!!!"
Juga tak ada sahutan, biasanya anak gadisnya itu langsung membukakan pintu atau menyuruh Mamanya untuk masuk. namun itu tak terjadi di pagi ini. terpaksa Mama Ajeng membuka pintu kamarnya, untung saja tidak dikunci.
Mama menggeleng-gelengkan kepala, anak gadisnya masih tidur disaat jam hampir pukul 7. telat? tentu saja gadis itu telat lagi.
"Kebiasaan! apa salahnya nyalakan alarm" gerutu Mama, lalu membangunkan putrinya.
"Azwa, sayang, bangun!! sudah jam 7" ucap Mama Ajeng menggoyangkan tubuh anaknya.
"Masih ngantuk, Ma" keluhnya, suara serak khas bangun tidur.
Mama teringat kemarin sore anaknya pulang disaat hari hujan, ia terperangah, lalu menaruh punggung tangannya pada dahi itu. keningnya berkerut,
"Tidak panas" gumamnya
"Azwa, bangun! sudah jam 7! mau telat lagi?" teriak Mama, sontak saja Azwa langsung terduduk dan menatap jam di dinding itu.
"7 tepat, Ma! ah tidak!" ia segera bangun, berlari mengambil handuk dan memasuki kamar mandi. Mama menggeleng-gelengkan kepala menatap anak gadisnya itu.
Mama segera ke dapur untuk membuat susu vanilla untuk putrinya, kopi untuk suaminya. sedangkan masakan untuk sarapan pagi sudah terpampang nyata diatas meja. setelah beres membuatkan susu, Mama mengambilkan nasi juga lauk untuk sahabatnya, Sekar. yang tengah menjemurkan diri dibawah teriknya mentari pagi yang menyehatkan. sudah menjadi kebiasaan buat Tante Sekar.
"Kar, sarapan dulu"
"Anak dan suamimu sudah mu layani, Jeng?" tanya Tante Sekar
"Sudah,"
**
"Sial! sial! mimpi itu kembali datang! bahkan ada satu lagi mimpi yang baru datang!" gerutunya kesal, sembari menghairdyer rambutnya.
"Shit! kelamaan! biar saja basah!" ia pun menaruh alat pengering rambut itu diatas mejanya, lalu mengambil tas dan memasang sepatu kerjanya. lalu berlari menuju dapur.
"Makan enggak, makan enggak! ah nanti saja!" gumamnya, ia hanya memilih meminum susu dan air putih.
"Makan dulu" sergah Ayahnya
"Tidak, Yah. aku telat. Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
**
Azwa telah tiba di gedung pencakar langit menjulang tinggi itu, berlari terbirit-birit setelah motor ia parkirkan. semua orang yang mengenalinya sebagai ratu telat, hanya menggelengkan kepala sambil menatap jam dipergelangan tangan.
7.45
Gadis itu tidak pernah kapok untuk menghilangkan kebiasaan buruknya itu. Kapok?? tentu saja belum kapok, karna belum pernah dipanggil langsung oleh Direktur utama. hanya saja, Yoga-lah yang terus menasehati wanita itu dengan tatapannya yang tegas.
"Azwa,"
"Pak,"
"Telat lagi? telat 15 menit!"
"Maaf, Pak. kesiangan"
"Biasakan ontime, untung Direktur tidak melihatmu. kamu bisa aja kena pecat" peringatnya, menjulurkan jari telunjuk ke hadapan wanita ini.
"Baik, Pak"
"Bekerjalah"
Azwa mengangguk, berjalan melewati Pak divisi yang tengah menyandarkan tubuhnya di meja anggota lain.
"Ratu telat!" ledek Keysha, setelah Yoga pergi meninggalkan mereka
"Gara-gara mimpi itu!" gerutunya, segera menyalakan komputer.
"Gue punya teman yang bisa menafsirkan mimpi seseorang" ucap Keysha setelah keheningan terjadi akan kesibukan mereka.
" Maksudnya?" kening Azwa mengkerut,
"Mengartikan sebuah mimpi. dia akan memberitahu lo apa maksud mimpi itu" jelasnya kemudian.
"Serius? antarkan gue!" pinta Azwa, kini senyum cerah kembali terukir di sudut bibir itu.
"Nantilah, setelah pulang bekerja"
Azwa mengangguk, kini dirinya harus tau apa maksud mimpi yang menerornya itu.
🍃🍃
Like
Koment
Vote
Hadiah
😉😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Sri Wulandari
emang ad y mimpi yg kaya gitu...yg DTG nya berulang2
2021-07-10
1
🔵◡̈⃝︎☀MENTARY⃟🌻
Semagat ya cece,next....
2021-06-10
0