ada apa dengan dunia?
Warning⚠️ :
√ semua gambar yang terdapat didalam cerita berasal dari pinterest!
√ semua alur dan percakapan real dari otak author sendiri!!
√ mengandung kehaluan yang random!!!
√ Don't plagiat plagiat sayang!!!!
√ tidak ada maksud untuk menghina/merendahkan idol!!!!!
Note📝 :
¦ ( ) ¦ = Batin/berbicara dalam hati
¦ \ ¦ = kegiatan/aktivitas
¦ * ¦ = yang dirasakan
¦ {} ¦ = Bunyi-bunyian -barang jatuh atau sejenisnya
¦ [] ¦ = author yang berbicara
Akhirnya bel yang paling ditunggu-tunggu oleh hampir seluruh pelajar berbunyi, menandakan bahwa hari untuk menuntut ilmu telah berakhir. Seluruh murid berhamburan keluar kelas, saling berlomba-lomba untuk mencapai pintu entahlah apa yang sedang dikejar oleh mereka semua, padahal jika pun mereka santai tak terburu-buru seperti itu mereka tetap akan sampai kerumah mereka, bukan?
Berbeda dari murid lainnya, seorang siswi dengan kaca mata tebal masih tengah asik memasukkan barang-barang yang berserakan dimejanya, hingga akhirnya ia melangkah dengan cepat setelah mengingat bahwa ia hampir saja ketinggalan bus yang sering digunakannya untuk pergi-pulang sekolah.
Siswa/siswi
siswa 1 :
Pak buka gerbangya
Siswa/siswi
siswi 2 :
ayolah pak kami harus segera pulang
Siswa/siswi
siswi 1 :
heii buka gerbangya, disini panas
Siswa/siswi
siswi 3 :
astaga kulitku bisa gosong jika terus berdiri disini
Siswa/siswi
siswa 2 :
Woi nggak usah dorong-dorong
Elysa Patricya
/memberhentikan langkah
Elysa Patricya
/mengerutkan kening bingung akan keributan dihadapannya
Elysa Patricya
mengapa mereka berkumpul seperti itu *gumamnya heran
Setelah lama memperhatikan, akhirnya ia memutuskan untuk kembali melangkahkan kakinya dan menerobos barisan abstrak para murid hingga ia mencapai ujung, dilihatnya bahwa gerbang sekolah masih tertutup rapat dengan satpam dan guru olahraganya yang tengah berbicara berdua sembari terus mengintip dari celah pagar.
unknow
woi pak buka ngapa gerbangnya *teriak
Elysa Patricya
*kaget karena orang itu berteriak tepat disamping telinganya
Elysa Patricya
/berbalik sembari mengumpat dalam hati
Elysa Patricya
*kembali terkejut Karena seseorang itu adalah Rafael
RAFAEL JONATHAN LABHRAELL
*merasa diperhatikan
RAFAEL JONATHAN LABHRAELL
*menengok kemudian mengangkat satu alisnya seolah berkata 'apa'
Elysa Patricya
*gelagapan+langsung kembali mengalihkan pandangannya kedepan
RAFAEL JONATHAN LABHRAELL
/mengangkat bahu acuh
All
Pak robert(guru olahraga) :
oke perhatiann!! *teriak
Siswa/siswi
/langsung tenang
All
pak robert(guru olahraga) :
tolong kalian semua berkumpul dalam aula, untuk sementara ini kami tidak bisa membuka gerbang karena sedang ada kekacauan diluaran sana *tegasnya
Siswa/siswi
siswa 1 :
ada apa?
Siswa/siswi
siswi 1 :
aku ingin pulang huaaa
Siswa/siswi
siswa 3 :
mengapa kami harus tetap diam disini
Siswa/siswi
siswi 2 :
padahal hari ini aku mau ke mall, huaa semoga aja tas incaranku masih ada
Siswa/siswi
siswa 4 :
aku merindukan kasurku
Siswa/siswi
siswa 5 :
kekacauan macam apa yang bisa menghalangi jam pulangku
All
pak robert(guru olahraga) :
tidak usah banyak protes, cepat kalian berkumpul di aula disana sudah ada bapak kepala sekolah dan guru-guru lainnya *perintah+tegas selalu
Dengan ogah-ogahan mereka segera meninggalkan gerbang menuju aula, namun sebuah teriakan ketakutan membuat mereka semua mengalihkan pandangan ke sumbernya setelahnya mereka semua mematung melihat pemandangan mengerikan itu, seorang siswi dengan tampilan penuh luka menggigit siswi lainnya atau lebih tepatnya memakan.
Terdengar teriakan intrupsi dari seorang siswa membuat mereka semua tersadar dan berlarian dengan tidak beraturan.
Rafael, adalah sosok siswa tersebut meskipun ia masih belum dapat mencernah apa yang sedang terjadi namun yang jelas ia tahu bahwa saat ini ia harus menyelamatkan dirinya.
RAFAEL JONATHAN LABHRAELL
LARI WOII!!
RAFAEL JONATHAN LABHRAELL
/berlari dengan menarik Elysa
Elysa Patricya
/ketarik+dalam keadaan shock
RAFAEL JONATHAN LABHRAELL
sadarlah, kau harus menggunakan kakimu untuk berlari
Dan yang terjadi selanjutnya adalah mereka berdua berlari sekuat tenaga mengikuti para murid lainnya yang juga tengah berupaya untuk menyelamatkan diri dari para mahkluk mengerikan tersebut.
Suasana benar-benar sangat ricuh dan kacau, segala macam teriakan memekakan telinga saling bersaut-sautan bersamaan dengan banyakknya murid yang menjadi bagian dari korban pemangsaan sesama manusia itu -ahh ralat mereka bukan lagi manusia, mmm?
Elysa mengalihkan pandangannya kebelakang karena mendengar teriakan tepat tak jauh darinya, seorang siswi terjatuh mungkin karena tersandung melihat itu membuat rasa kemanusiaan timbul ia segera saja menarik tangan yang digenggam rafael kemudian berbalik untuk menolong gadis itu.
RAFAEL JONATHAN LABHRAELL
ELYSA!!
unknow
hiks.. Hhikss.. Tolong aku
Elysa Patricya
/menarik tangan seseorang
sebelum kembali berlari elysa tanpa sadar melirik kebelakang tubuh gadis itu didapatinya pemandangan yang paling mengerikan yang pernah ia lihat selama hidupnya, lapangan sekolah benar-benar dipenuhi oleh genangan darah dan potongan-potongan tubuh manusia ataupun monster itu sendiri. Iya elysa menyebut mereka semua monster, memangnya sebutan apa lagi yang cocok digunakan oleh para mahluk itu? Membunuh? Memakan? Mengoyak? Hancur? Apa lagi? Bukankah kata 'monster' sangat mendeskripsikan semua ini!
Zombie
/mengoyak apapun yang didapatkan
Elysa Patricya
*merinding+
Elysa Patricya
/menutup mata karena merasa ngeri
Zombie
[tampilan monster tersebut, pakaian sekolah yang sudah robek dan berlumuran darah, bekas gigitan besar dileher kemudian kedua lenganya yang mana sudah dipenuhi dengan banyak ulat yang timbul, astaga mengapa bisa mereka membusuk secepat itu]
Elysa Patricya
*Tanpa sadar ia meneteskan air matanya apakah ia akan berakhir secepat ini? dan akan menjadi seperti mereka? Kemudian membunuh manusia lainnya? Ohh ya tuhan padahal ia berniat baik untuk menyelamatkan hidup orang lain tapi ia malah akan ikut mati seperti ini? Bukankah itu tidak adil? Dan ap---
Comments
chanlis lis
lisa bodoh anjing karo goblok bukan malah ngebatin kalau gw jadi lu gw mah udh lari jauh2😤😤😤
2021-07-03
8