✓ KAGUM
Aku mengagumi bentuk tubuhku. Lewat pantulan cermin besar di kamarku. Rambut panjang sepinggang. Dada ukuran 36. Hampir seperti aslinya. Pinggang dan pinggul berlekuk bak gitar Spanyol. Tinggi semampai. Tak kurus, tak gemuk, ideal.
Kulitku yang kuning langsat, lembut, mulus, tanpa bulu-bulu halus. Tentu saja, setiap hari aku merawatnya dengan lulur dan bodyscrub. Tak lupa ku oleskan lotion dan serum untuk menjaga ke-glowing-annya.
Jangan lupakan paras cantik di wajahku. Mata lentik, hidung bangir, bibir penuh, pipi tirus, dan dagu terbelah.Dengan balutan bedak dan lipstik merah maroon kesukaanku. Ditambah maskara dan blush on oranye di pipi. Jika pria-pria di jalan melihatku, pastilah mereka terkagum-kagum kepadaku.
Rasanya tidak percuma menghabiskan uang tabunganku untuk bertamasya ke negeri gajah putih, Thailand. Mengunjungi rumah sakit dan klinik kecantikan terbaik di sana. Meski dalam kocek yang harus kurogoh, kurasa itu sepadan dengan hasilnya. Sempurna.
Hari ini jadwal untuk berkunjung ke salon kecantikan langgananku di tengah kota. Kupoles wajahku sedemikian rupa, agar terlihat mempesona. Kukuku sudah waktunya mengganti kutek, manicure dan pedicure. Hair extensionku sudah mulai kusut, aku harus memperbaruinya. Oh, ya, sedikit sulam alis mungkin akan menambah kecantikanku yang paripurna.
Drrtt! Drrtt! Drrtt!
Ponselku bergetar, sepertinya sebuah pesan masuk. Kubuka dan kubaca. Ah, betapa bahagianya aku dengan berita yang kudapatkan dari pengirim di seberang sana.
Hari ini adalah hari yang sangat sangat indah. Sertifikatku sudah keluar hari ini. Aku harus segera mengambilnya. Dan sepertinya besok aku akan pergi ke kantor Disdukcapil untuk memperbarui keterangan di kolom Jenis Kelamin pada Kartu Tanda Penduduk-ku.
___***___