✓ KAMAR '301'
Hai... perkenalkan, namaku Beatrice. Bukan nama sebenarnya. Yach, sebut saja Bety. Namaku yang tertulis di KTP adalah, rahasia. Hahaha.
Seperti pada umumnya. Beatrice, Bety, adalah nama panggungku di dunia malam. Ya, dunia malam. Dunia yang penuh hingar-bingar kesenangan. Minuman beralkohol, goyangan erotis, tarian striptis, baju kurang bahan, dan lain sebagainya.
Bukan... Aku bukan penari striptis seperti yang kalian bayangkan. Aku hanya pelayan di sebuah klab malam. Aku bahkan tidak berdiri di belakang meja bartender. Aku hanya berseliweran dari meja ke meja mengantarkan pesanan pelanggan. Baju yang ku pakai pun bukan model maid dengan telinga bunny. Hanya kemeja hitam dan rok sepan, emm, di atas paha.
Ayolah, setahuku tidak ada yang memakai rok lebar dan panjang masuk ke dalam sebuah klab malam atau diskotik. Ini baju tersopan yang dipakai seorang wanita di dalam tempatku bekerja. Selebihnya, you know lah.
Malam telah mencapai puncak, para pelanggan mulai berjingkrak-jingkrak di atas lantai dansa. Suara musik DJ semakin menulikan telinga. Kulihat selembar kertas yang ku pegang, dari pemilik klab. Tertulis di sana, 'KAMAR 301'. Aku harus segera membuka kuncinya. Seorang pelanggan sudah menentukan pilihan untuk bermalam. Dengan seorang 'gadis' tentunya.
Aku berjalan menaiki tangga, menuju kamar nomor 301 di lantai tiga. Kamar eksklusif, khusus untuk pria-pria berdompet buaya. Yang ingin menghabiskan malam bersama 'gadis most wanted' di klab.
Setelah membuka kunci pintu, aku masuk ke dalam kamar. Menyiapkan ranjang dengan sebaik-baiknya agar pelanggan merasa nyaman. Dan puas dengan pelayanan kami. Tak lupa menyemprotkan pewangi ruangan yang membangkitkan semangat bertempur.
Setelah pekerjaanku selesai, aku keluar dan kembali ke lantai bawah, menuju tempat loker. Kuganti pakaian kerja sif soreku dengan seragam sif malam. Lalu menimpa kembali riasan di wajahku. Dengan langkah gontai, aku menyusuri lorong dan tangga, dan berhenti di depan kamar '301'.
___***___