Di malam hari,cahaya bulan purnama terlihat begitu indah dan hangat seolah semua jiwa di alam semesta ini merasakan kebahagiaan yang setara.Namun kenyataan semua jiwa pasti di beri ujian yang berbeda-beda oleh sang pencipta alam semesta.
Muhammad zhian Athallah seorang anak sma yang sudah tak begitu mengenal lagi sistem pendidikan, ia begitu populer di sekolahnya di kenal sebagai sosok yang rajin cerdas dan tampan namun penyakitnya membuat ia harus berhenti bersekolah.zhian memiliki ciri khas tinggi berkulit putih bergigi kelinci dan memiliki hidung yang mancung.setiap hari harinya ia hanya membaca buku sambil berbaring di ranjang merasakan rasa sakit yang selalu menghantui dirinya.
hampir setiap saat ia harus berhadapan dengan penyakitnya,yaitu penyakit pneumonia.
setiap malam zhian selalu berdoa kepada tuhan agar bisa bebas dari rasa sakit meski hanya sebentar saja.
sebentar saja tuhan zhian juga ingin merasakan bebas dari rasa sakit meskipun hanya untuk beberapa menit saja,"lirihnya pelan sembari memukul-mukul dada nya sendiri agar rasa sakitnya mereda,upaya sia-sia hal yang di lakukannya justru malah membuat rasa sakitnya semakin bertambah.
tangisan zhian pecah di Antara cahaya bulan dan keheningan malam dengan rasa sakit yang tak kunjung mereda.tak tahan dengan semua ini zhian melepas infusnya.ia berniat untuk mengakhiri hidupnya malam ini.Tangan Zhian yang pucat meraih ujung infus. Dengan napas yang tersengal dan dada yang bergemuruh karena pneumonia, ia menyentak jarum itu keluar. Cairan bening bercampur bercak merah menetes ke lantai, namun ia tak peduli.Setiap langkah menuju balkon terasa seperti mendaki gunung. Paru-parunya menjerit meminta oksigen, tapi Zhian justru memaksakan kakinya melangkah di atas ubin yang dingin. Saat tangannya menyentuh pagar besi balkon, angin malam menyapa wajahnya yang basah oleh air mata.tak lama kemudian ketika ia baru saja berniat untuk melompat dari balkon seorang wanita tiba-tiba datang membuka pintu ruangannya berhasil membuat zhian menghentikan rencananya.
dengan sigap zhian berpura-pura duduk di lantai sambil menundukkan kepalanya ke bawah.
zhian apa yang mau kamu lakukan kenapa infusnya di lepas,"tanya mama dengan nada lembut.
Zhian mencoba mengatur napasnya yang perlahan-lahan sebelum menjawab dengan senyum tipis yang dipaksakan."
eh-anu ibu ta- tadi zhian mau lihat bintang dari jendela tapi zhian kesandung jadinya lepas itu infusnya,"jawabnya.
wanita itu segera menghampiri zhian
membantu ia duduk kembali di ranjangnya.
Mama kenapa malam-malam begini gak tidur mama dari mana aja?"
maafin mama ya zhian tadi mama pulang ke rumah sebentar zhian sendiri ngapain ga tidur kan udah larut malam ini?"kalo mau lihat ini bintang kenapa ga dari tadi aja?"ucap mama.
zhian kan baru bangun ma lagian tadi ga kuat bangun barusan aja baru bisa,"sahut zhian.
mama apa mama ga malu atau kecewa punya anak yang sering sakit-sakitan seperti zhian?"zhian menatap kedua mata ibu nya penuh dengan tanda tanya.
seketika ekspresi wanita itu berubah drastis ia tersenyum kecut mendengar perkataan yang baru saja keluar dari mulut putranya.
gak mama ga peduli itu meskipun
zhian sering sakit-sakitan mama ga malu omongan orang itu tidak penting kamu tidak usah dengarkan yang penting adalah kesehatan kamu zhian.mama ga kecewa sama kamu,mama bangga banget sama zhian walaupun zhian sakit zhian gak pernah mengeluh ke mama walaupun zhian merasa kesakitan.zhian udah berusaha sekeras ini untuk tampil dengan senyuman manis di depan mama papa jadi ga mungkin mama kecewa atau malu punya anak kaya kamu zhian,"ungkapnya.
wanita cantik berambut coklat itu membawa zhian ke dalam pelukan hangat nya ia megusap kepala zhian,tanpa sadar menjatuhkan air matanya.jujur saja setiap hari wanita itu selalu menahan sesak di dalam lubuk hatinya setiap melihat zhian.bagaimana tidak?"tentu saja ia sedih melihat putranya setiap hari terbaring tak berdaya di atas ranjang di siksa oleh penyakitnya.
mama ma-maafin zhian ya udah bikin mama nangis.jangan nangis dong ma zhian gak sengaja,"ucap zhian seraya mengusap air mata ibunya dengan rasa bersalah.
gapapa ini bukan salah zhian kok ga perlu minta maaf,"jawab mama.
zhian mengamati setiap butiran Air bening yang keluar dari mata ibunya
dengan tatapan sayu seakan hatinya seperti ditikam menggunakan pisau tajam sebanyak seribu kali.
mama kalo senyum cantik banget tau
senyum dong ma,sama Anak sendiri masa pelit senyum si,"goda zhian sembari mencoba memancing ibunya agar berhenti menangis.
Apa sih anak mama ini.Rasanya zhian seperti menjadi Anak kecil lagi deh,"sahut mama sembari mencubit pipi zhian dengan gemas,sekaligus memberikan senyuman manisnya kepada zhian.
Zhian baru sadar keputusan zhian untuk bunuh diri bisa menjadi duka bagi mama dan papa maafin zhian mama papa,"batin zhian.