Rina berdiri di depan toko kamera tua yang baru saja dia beli. Sudah lima tahun sejak kakaknya, Siti, hilang tanpa jejak setelah bekerja sebagai fotografer untuk sebuah perusahaan konstruksi besar milik Haryo Wijaya. Semua bukti yang bisa mengaitkan Haryo dengan kasus itu hilang entah bagaimana, dan polisi terpaksa menghentikan penyelidikan.
"Dokumen penting ada di dalam kamera lama itu, Rina," ujar suara lembut dari belakangnya. Wanita tua yang menjual toko itu memberikan kamera jadul yang pernah miliki Siti. "Dia menyimpan sesuatu yang tidak boleh dilihat orang lain."
Ketika Rina membuka kamera dan melihat foto-foto yang tersimpan, dia terkejut. Setiap gambar menunjukkan lokasi pembangunan yang menyembunyikan reruntuhan bangunan tua yang penuh dengan artefak bersejarah. Tapi yang paling mengerikan adalah foto terakhir—Haryo sedang berbicara dengan beberapa orang yang membawa senjata, dengan tanda-tanda kekerasan di latar belakang.
Rina tidak langsung melapor ke polisi. Dia tahu Haryo memiliki hubungan kuat di berbagai institusi. Alih-alih itu, dia memutuskan untuk menggunakan foto-foto itu dengan cara yang berbeda. Dia mendirikan sebuah akun media sosial dengan nama samaran dan mulai membagikan foto-foto tersebut satu per satu, bersama dengan cerita tentang sejarah tempat pembangunan itu. Dia tidak menyebut nama Haryo langsung, tapi memberikan petunjuk yang jelas bagi mereka yang tahu konteksnya.
Masyarakat mulai merespons dengan cepat. Banyak yang mengingat kasus hilangnya Siti dan mulai mengaitkannya dengan pembangunan yang kini menjadi sorotan. Tekanan publik tumbuh setiap hari, dan akhirnya, lembaga anti-korupsi dan kepolisian terpaksa membuka ulang penyelidikan.
Beberapa bulan kemudian, Haryo ditangkap karena dugaan korupsi, pengambilalihan lahan secara paksa, dan hubungan dengan kasus hilangnya Siti. Saat dia ditarik masuk ke dalam mobil polisi, Rina berdiri di kejauhan dengan kamera jadul di tangannya. Dia tidak merasa senang seperti yang dia kira akan rasakan. Sebaliknya, dia merasakan rasa lega dan harapan bahwa keadilan akhirnya akan datang untuk kakaknya.
Di balik kaca kamera yang sama tempat Siti pernah menangkap kebenaran, Rina melihat bayangan kakaknya tersenyum padanya.