Dina tidak pernah menyangka hidupnya akan berubah hanya karena satu stiker WhatsApp.
Pagi itu, sambil setengah sadar, ia berniat mengirim stiker “Semangat yaa” ke grup kantor. Tapi jarinya meleset. Stiker yang terkirim justru:
Stiker kucing pakai bunga dengan tulisan:
“Aku sayang kamu 💐😽”
Dan bukan ke grup kantor.
Melainkan ke Reza.
Dina membeku.
Reza adalah rekan kantor paling menyebalkan yang pernah ia kenal. Cowok yang kalau rapat selalu datang telat, tapi giliran kopi gratis, datang paling awal. Cowok yang senyumnya santai, tapi komentar-komentarnya sering bikin Dina ingin pindah galaksi.
Ponsel Dina langsung bergetar.
Reza:
“Oh. Kita sudah sejauh ini ya?”
Dina panik. Jari-jarinya gemetar.
Dina:
“ITU SALAH KIRIM!!!”
Titik tiga muncul lama.
Reza:
“Sayang juga salah kirim?”
Dina mengubur wajah ke bantal.
Sejak hari itu, Reza berubah.
Ia membukakan pintu, menyimpan kursi untuk Dina, bahkan membelikan teh manis tanpa diminta.
“Ini… buat aku?” tanya Dina curiga.
Reza mengangguk. “Buat orang yang katanya sayang aku.”
Dina mendesah. “Aku udah bilang salah kirim!”
“Tapi stiker tidak pernah berbohong,” jawab Reza santai.
Hari-hari Dina jadi aneh. Setiap kali ia kesal pada Reza, cowok itu malah tersenyum makin lebar. Setiap kali Dina mencoba jutek, Reza makin perhatian.
Sampai suatu sore, Dina akhirnya menyerah.
“Kenapa sih kamu jadi begini?” tanyanya di pantry.
Reza menatapnya sebentar. “Karena aku udah nunggu alasan buat ngedeketin kamu dari lama. Dan kamu ngasih aku satu. Gratis pula.”
Dina terdiam. “Sejak kapan?”
“Sejak kamu marah waktu aku ambil pulpen kamu tanpa izin,” katanya. “Aku pikir lucu.”
Dina tertawa tanpa sadar.
Beberapa hari kemudian, Dina sengaja mengirim stiker yang sama lagi.
Kali ini tidak salah kirim.
Reza:
“Nah. Ini yang benar.”
Dina:
“Kali ini aku nggak salah.”
Reza membalas cepat.
Reza:
“Berarti aku boleh jatuh cinta beneran dong?”
Dina menatap layar ponsel, tersenyum, lalu mengetik:
“Udah jatuh. Dari stiker pertama.”
Dan begitulah kisah cinta mereka dimulai.
Bukan dari puisi.
Bukan dari bunga.
Tapi dari kucing yang salah alamat.
---