Suatu hari, Seorang gadis bernama Nadira az- zafira yang akrab di panggil Nana, sedang berjalan menyusuri koridor sekolah nya. Dengan langkah yang penuh dengan keriangan dan kebahagiaan itu, tiba tiba terhenti manakala ia mendapati seseorang yang ia kagumi sejak lama.
Nana adalah seorang gadis remaja yang kini duduk di bangku kelas 2 SMA yang tepatnya ada di bandung. Ia bisa di katakan cukup cantik dan manis. Dan juga ia di kenal dengan keceriaan dan dan senyum manisnya. Namun ternyata di balik keceriaannya itu, ia menyimpan sebuah rasa kagum kepada salah seorang remaja laki laki. Remaja laki laki itu tak lain adalah Zaki Al Fatah seorang cowok populer di sekolah nya. Yang kini duduk di kelas 3 SMA. Yapss percintaan antara adkel dan kakel.
Dan ternyata ternyata juga dia menyukai nya sejak ia duduk di bangku kelas 1 SMP. Dan alasan dia masuk ke sekolah SMA yang kini ia tempati adalah tak lain agar bisa bersama dengan idolanya itu.
Langkah nya terhenti karena melihat sosok itu, sosok yang begitu ia kagumi.
" Kak Zaki" gumamnya. Ia terus menatap ke arah Zaki.
Tak lama seorang gadis remaja lain menghampiri nya yang tak lain adalah sahabat nya yaitu chelsea.
" Woii napa lu? "
" ( Kaget ) Ehh, ya ampun ches lu ngagetin aja ihh "
" Lagian napa lu bengong aja dari tadi? " Bingung chelsea.
" Itu" menunjuk ke arah Zaki
Chelsea pun melihat seseorang yang di tuju oleh Nadira.
" Hmm dia lagi dia lagi...napa sih lu suka banget sama dia? " Kesal nya.
" Ishh...serah aku lah orang aku juga yang suka kamu yang ngurusin"
" Tapi lu tau sendiri kan...dia tuh udah punya cewek dan lu...." Ucapan nya terhenti saat Nadira membuka suara.
" Iya aku tau, aku dah coba buat ngilangin perasaan ini ches. Tapi nggak bisa jugaa" lirih nya.
" Bukan nggak bisa tapi lu yang nggak mau, na"
" Bukan gitu...ishh kamu nggak bakal bisa ngerti karena kamu nggak di posisi aku, ches"
" Nggak, gue tau, gue tau semuanya. Lu harus berhenti ngarep sama dia,Na"
" Terserah" lalu Nadira beranjak pergi meninggalkan Chelsea.
" Bingung sendiri gue sama Nana "
" Ngapain juga masih aja peduli sama orang yang nggak peduli sama perasaan dia " ucap chelsea bermonolog.
Nadira berlari ke arah taman sekolah dengan membawa sebuah buku . Dan mendudukkan bokongnya di sebuah bangku. Lalu di bukanya lembaran kertas pada buku yang ia bawa. Di dalam buku itu terdapat banyak foto dan tulisan tentang Zaki. Tak terasa air matanya jatuh membasahi dasar permukaan kertas pada buku itu.
Lalu dengan cepat ia hapus air mata itu.
" Nggak, nggak Na. Lu nggak boleh nangis " ucapnya menyemangati diri.
" Lagian kenapa juga nggak lu ungkapin dari dulu sih, Na " ucapan Chelsea masih terngiang ngiang kala itu.
" Apa aku yang salah yah, karena lambat ngungkapin perasaan aku sama kak Zaki?" Ia meremas kuat rok nya.
" Tapi...tapi semua udah terlambat. Kak Zaki udah ada yang punya ( hiks ) aku harus gimana? Gimana dengan perasaan ku" ucapnya lirih.
" Lupakan" sepintas kalimat itu terbesit di benaknya.
" Nggak,aku nggak bisa ngelupain kak Zaki, nggak bisaa!! " Tepisnya.
Terdiam sejenak...
" Sekarang pilihan terakhir aku adalah mengikhlaskan, karena emang cinta itu nggak harus di miliki. Tapi untuk melupakan aku nggak bakal bisa ngelupain kakak. Aku bakal tetap nunggu, nunggu kak Zaki"