Malam yang sunyi ada semburat kelabu dibalik tirai tipis yang menutupi wajah sendu nan lembut.
Ditempat yang jauh ada seorang pria yang bernama Satrya Widuna Agam, seorang pria yang tampan nan gagah perkasa dengan tubuh tegap dan berwibawa sedang melamun seolah-olah sedang mencari sesuatu yang tersembunyi di balik remangnya rembulan.
" Gadis cantik dibalik kesunyian malam..
Kau datang meninggalkan segudang harapan yang membuat hatiku tak ingin berpaling sedikitpun...
walau banyak wanita yang mencoba mencuri hatiku namun tak pernah bisa tercuri karena jiwa dan raga ku sudah kau curi di balik senyuman yang memikat kesadaran..
Anaya..ohh..Anaya dapatkah kita berjumpa kembali mungkin entah kapan waktu itu akan datang..."
Sepucuk surat dari seorang pujangga yang sedang dilanda kerinduan dan terhujam oleh panah asmara yang tak jua terobati oleh waktu,hari,bulan bahkan tahun.
Sebaris puisi tentang cinta yang dibuatnya tak bisa mengalahkan rasa yang tertambat di dadanya.
Anaya itulah nama gadis cantik yang entah dimana keberadaannya, gadis yang memiliki paras yang cantik alami dan keteduhan dibalik tatapan matanya, tersimpan kelembutan dibalik kata-katanya yang tersusun rapi dan halus.
Seorang Anaya pernah menulis sebait puisi tentang seorang pujangga yang entah siapa namanya karena hanya pernah bertemu diperjalanan namun ternyata dirinyapun jatuh cinta pada pandangan pertama dan mungkin terakhir.
" Wahai engkau yang sang pujangga yang tak pernah kuketahui namamu...
Dimana pun engkau tinggal ku tau engkau sedang menatap bulan..
Diwaktu yang senyap kau mencari kedamaian jiwa..
Dilubuk hati mu ku tau engkau menyimpan sebuah wajah rupawan yang tak ingin kau bagi pada siapapun...
Dikegelepan aku tau engkau termenung mencari jati diri yang hilang karena terbawa oleh langkah dari sang kekasih pujaan..."
Aku yang terbuai dalam kepedihan dan kesendirian ku hanya bisa mengadu pada sang pencipta, dibalik tangis ku hanya ada sepi yang membelenggu jiwa.
Bak bulan yang bersinar dimalam hari aku terdiam sejenak menikmati kesunyian dan ku bawa mimpiku da segala rasa ini ke dalam kolam harapan dan kubawa serta engkau sang pujangga kedalam jiwa yang hampa ini.
Dan aku lah Senyum dibalik kesunyian malam yang tak pernah berakhir...