"hai nama ku meyla aku adalah seseorang anak ke dua dari tiga bersaudara aku mempunyai kakak perempuan yang duduk di bangku smk kelas 12 dan aku mempunyai adik laki laki yang masih duduk di sekolah tk aku tinggal di rumah bersama mama dan kedua saudara ku".
di pagi itu meyla berangkat ke sekolah dengan gembira seperti biasanya dia selalu menyapa orang yang dia kenal dia sangatlah ramah pada siapa pun orang
di saat itu ia sudah sampai di sekolah bel masuk kelas pun terdengar semua murid murid pun masuk ke dalam ruang kelasnya masing masing di saat itu guru bahasa Indonesia pun memasuki kelas nya meyla.
"selamat pagi anak anak" ucap guru bahasa Indonesia itu
" pagi juga bu" ucap semua murid dengan serempak
" hari ini ibu memberi tugas kepada kalian buat deskripsi kan ayah kalian cerita kan pengalaman ayah kalian seperti apa" ucap guru itu
meyla pun terdiam dia bingung untuk bagimana dia harus mendeskripsikan seseorang ayahnya,
" bu maaf apakah bisa mendeskripsikan tentang ibu saja" ucap meyla dengan sopan
" kemarin kan sudah mendeskripsikan seseorang ibu sekarang gantian" jawab guru itu
meyla dengan wajah yang lesu pun dia duduk kembali ke bangu nya dia sangat bingung harus mendeskripsikan bagimana
"aku harus bagaimana jika aku mendeskripsikan ayah nya adik aku tidak dekat dengan dia" gumam meyla pada diri nya sendiri
di saat itu guru bahasa Indonesia itu pun di panggil oleh guru lain untuk rapat.
" anak anak ibu mau rapat jadi tugas nya di buat pr yaa" ucap guru itu
" iyaa bu" jawab anak anak semuanya
( sore )
tidak lama jam menunjukkan pukul 02.00 siang anak anak berhamburan keluar kelas untuk pulang meyal pun berjalan sendiri an dari semenjak pelajaran bahasa Indonesia tadi wajah dia lesu.
" mendeskripsikan ayah" gumam meyla
tidak ada hitungan detik pun tiba tiba hujan turun meyla kaget dan dia berlari ke arah halte bisa yang tidak jauh dari sana dia berlari dan duduk di kursi halte
" kenapa tiba tiba hujan sih aneh sekali" ucap meyla
ia pun memandangi jalan yang semakin lama semakin banyak genangan air yang mengenang di sana mata dia pun tertuju pada seseorang anak yang sedang di payungi oleh ayah nya, meyla merasakan sedikit sedih dan ia ingin bertemu dengan ayah nya
" aku berharap di dalam hujan itu ada ayah yang menjemput kenapa dulu mama sama ayah bercerai? apakah ada masalah sehingga mereka memilih berpisah apakah ayah masih ingat aku bagimana ayah sekarang apakah dia baik baik saja semisal aku bertemu dengan dia di jalan tanpa sengaja aku mungkin sangat senang walaupun hanyalah bertemu tidak apa apa dia tidak mengenal aku lagi tapi aku masih ingat dengan wajah dia seperti apa, mungkin beliau sudah bahagia dengan keluarga baru nya" ucap meyla sambil mengusap air mata nya
tidak lama ada mobil yang berhenti di depan nya terserah itu adalah ibu nya yang pas pas an ketemu meyla
" meyla" panggil ibu
meyla pun menolah ke sumber suara
" mama" ucap meyla
" kenapa kamu di sini ayo naik hujan nya deras" ucap mama
meyla pun menuruti kata mama nya dia naik ke dalam mobil
" hujan nak untung saja mama bertemu sama kamu" ucap mama
" iya ma" jawab meyla singkat
" eh kenapa anak mama ada masalah ya" ucap mama
" tidak ada kok ma" jawab meyla sambil tersenyum tipis
" gpp kenapa cerita aja sama mama" ucap mama sambil tersenyum manis
" sebenarnya meyla ingin bertemu dengan ayah" jawab meyla jujur
" meyla apa yang kamu lakukan kamu mau ikut ayah mu hem mau tinggal dan hidup sama dia hem mau, kalo mau mama antarkan sudah mama bilang jangan pernah ucap nama itu lagi sama mama" ucap mama marah
" maaf in meyla ma" Jawab meyla menahan air mata nya biar tidak jatuh
" maaf kan mama nak sudah marah sama kamu tapi mama tidak mau kamu mengucapkan kata itu lagi" ucap mama sambil menangis
" maaf in meyla ma meyla janji tidak akan mengucapkan lagi" jawab meyla
meyla pun memandang awan gelap dari jendela mobil dia menitikkan air mata nya dia berharap bertemu dengan ayah nya walaupun singkat