Di suatu tempat yang katanya tempat menimba ilmu. Ada Bajingan kecil yang tidak pernah puas dengan hasil yang dia dapatkan. "Kok bisa dia hasilnya lebih tinggi dari aku?" sarkasnya, sambil menggelungkan bibirnya.
Bajingan Kecil itu mendengus kesal, tak terima jika dirinya ada di posisi ke enam. "Harusnya aku di posisi ke satu, bukan ke enam!" gertaknya kesal. Rasa tidak puas itu membuatnya terlihat rakus dan haus akan pujian manusia lain.
"Ini waktunya aku cari perhatian ke guru!" gumamnya sambil tersenyum jahat. Dia berjalan ke arah guru dengan percaya diri, "Ibu! Kok punya aku hasilnya segini? Kan aku yang paling rajin disini?!"
Guru yang membagikan hasil ujian itu terheran-heran, apa yang salah dengan hasilnya? Semuanya sudah dipertimbangkan dengan baik. "Rajin itu tidak terlalu berpengaruh. Kalau mau hasilnya lebih bagus, kamu belajar yang sungguh-sungguh. Bersaing secara sehat," pesan Guru tersebut.
Kesalahannya dianggap benar, dan selalu bersembunyi di balik kata 'Keras'. "Kan aku asli sini, wajar kalau aku keras!" Bajingan Kecil berbicara dengan lantang.
Bajingan Kecil itu tidak pernah puas, jika ada manusia lain yang lebih darinya. "Orang itu terlalu pendiam, nggak se banding sama aku yang aktif!" gumamnya. Kesehariannya, selalu dipenuhi rasa iri ketika melihat manusia lain bahagia atas apa yang mereka dapatkan.