Hei, biar kuceritakan sebuah kisah konyol yang menghibur.
Ada seorang gadis, namanya Susie. Dia memiliki kehidupan yang malang dan menyedihkan. Dia tidak memiliki siapa pun di sekitarnya. Lalu, aku hadir di kehidupannya.
Menipunya, membuatnya berpikir bahwa dia memiliki seseorang yang mengakui keberadaannya.
Dia memiliki beribu imajinasi gila di dalam kepalanya. Dia itu gadis yang menghibur.
Kemudian, dia menumpahkan ide gilanya dalam sebuah tulisan. Sebuah kerangka cerita yang berisi keseluruhan cerita hingga tamat.
Namun, gadis itu malah berhenti menulis di tengah jalan. Biar saja.
Dua tahun kemudian, aku kembali menggerakkan hatinya. Dia berniat untuk kembali menulis.
Namun, jangan harap semuanya akan mudah, Susie yang malang.
Masuklah ke dalam sana, ke dalam dunia novel yang kautulis.
Sekarang, dia pasti sedang mendekati gila karena menjalani kehidupan ekstra gila yang ditulisnya. Biar saja.
Biar dia melihat darah, penderitaan, kebrutalan, dan kematian yang tragis. Setiap tokoh yang ia bunuh, dan setiap kematian yang ia rasakan.
Biarlah dia berpikir bahwa dia memang masuk ke novelnya, berganti dari satu tubuh ke tubuh lain.
Namun, satu hal yang hanya akan aku beritahukan setelah dia, setidaknya, beberapa kali mati. Dunia itu adalah neraka yang kuciptakan, dan bukan hal receh seperti masuk ke novelnya.
Sampai jumpa lagi, Susie. Di “novel kedua” milikmu. Atau, di neraka keduaku. Aku akan membuatmu bebas sepenuhnya, tanpa terikat dengan alur novelnya itu. Agar aku bisa melihat tindakanmu yang benar-benar menghibur.
Ditulis dari sudut pandang Crescent Demon.
Baca kisah selengkapnya dalam novel “Jiwa di Antara Baris Kata” karya susyiisana. Jangan mengharapkan ending yang bahagia atau adegan esek-esek murahan.