Tak biasanya merasakan pusing yang tak kunjung hilang, ia juga tak pernah berpikir akan sesakit ini rasanya, semakin ia mencoba membuka matanya ia merasa dunia berputar cepat di pengelihatannya.
tenaganya seolah terkuras, untuk sekedar berbicara saja ia hanya bisa menggunakan nada yang sangat rendaah bakan samapi sulit didengar orang lain. Ia tak menyangka kondisinya sangat buruk sekali setelah kejadian tadi.
Zara sempat tak sadarkan diri saat dibawa menuju rumah sakit yang lebih dekat selain RSUD, itu percakapan terakhir yang benar-benar ia dengar dengan jelas, setelah itu ia tak ingat apa yang terjadi dengan tubuhnya
Ia mengerjapkan matanya, kembali merasakan sakit setelah sampai diIGD RS yang tidak ia kenal, mungkin benar bukan diRSUD yang biasa ia kunjungi beberapa waktu lalu.
Beberapa dokter dan perawat memeriksanya dengan cepat dan tepat, ia menyimpulkan begitu karena benar-benar merasakannya, meskipun RS ini terlihat biasa saja rupanya penanggananya cukup baik, gumamnya dihati
Sampai disuatu saat, seseorang datang.. Menanyakan beberapa hal terkait pemeriksaan dasar tadi, sepertinya ia dokter senior disini. Memeriksa dengan stetoskoo dan memberikan sedikit respon sakit kepada zara.
"Zeo-ra Althea bisa dengar suara saya"
"Mendengar suara dokter senior itu seakan bukan suara yang asing ditelinganya, namun ia masih berpikir keras mengapa bisa begitu, zara mencoba membuka matanya walaupun sangat berat, pengelihatannya masih kabur dengan rasa pusing yang tak kunjung hilang.
Zara tak ingin memaksakan keadaanya meskipun ia sangat penasaran, mengapa suaranya sangat familiar, jika memang ia pernah bertemu mengapa ia tak bisa menyimpulkan siapa dokter yang memeriksanya tadi
________________________________________
Ia kembali terbangun, mencoba membuka matanya perlahan, ia sedikit merasa sakit ditanganya yang sedang terpasang selang infus. Seorang dokter memasukkan obat kedalam selang infus, mungkin pereda nyeri. pikirnya santai
Disaat paengelihatannya mulai sedikit membaik, pusingnya sedikit berkurang, ia mengerjapkan matanya, mencoba menjernihkan pandangannya... Melihat seorang dokter yang ada didekatnya itu bukanlah sosok yang asing
Ia pandang cukup lama, mencoba menginggat sesuatu namun tak kunjung menemukan jawaban, tanpa sadar air matanya tiba-tiba keluar begitu saja, entah rasa apa yang ada dibenaknya,hanya saja ingin melakukannya.
Tak lama dari itu dokter lain datang, melaporkan beberapa hal terkait kondisinya, dan dokter senior itu memberikan banyak pengarahan. Mendengar suaranya sekali lagi benar-benar membuatnya bingung tentang dirinya,
"ada apa sebenarnya,mengapa semua terasa tidak asing disini, pernahkah aku bertemu di waktu sebelumnya..."
Gumamnya dihati, pikiranya pun rumit, tak menemukan petunjuk sedikit pun
________________________________________
Setelah beberapa menit ia kembali istirahat agar lebih baik, ia meminta dokter untuk sedikit meninggikan bed nya, sesekali ia bertanya dengan kondisinya
"Mbak nya istirahat saja... Ngga usah khawatir dengan kondisinya,"
"Tapi ngga papa kan dok"
"Masih proses pemulihan, jadi dibuat istirahat saja, biar kami pantau"
"Dok.. "
"Iya kenapa"
"Boleh tanya... "
"Boleh silahkan... "
"Em.. Dokter yang tadi"
Belum selesi bicara dokter itu sudah menjawabnya