Ayahku adalah anak pertama dari nenekku yang juga anak pertama, dan paman yang akan aku ceritakan di sini itu adalah anak dari adiknya nenekku.
Keluarga pamanku itu cukup berada, rumahnya bagus dan uangnya banyak, mempunyai istri yang cantik dan putih bersih juga anak cowok yang berumur 7 thn.
Suatu hari pamanku di oper ke jepang dari salah satu perusahaan (pabrik), meninggalkan istrinya dan satu anak cowoknya.
Awalnya aku dan keluarga biasa aja, tidak mencurigakan apapun, hingga suatu hari adik iparnya pamanku (istrinya adik pamanku bernama Winda) ini melihat tingkah Mella (nama samaran istrinya pamanku yg ke jepang) agak aneh.
Bik Mella ini yang biasanya hanya menyiram tamanan saja, kok akhir-akhir ini menyiram tanamannya sambil di videokan dan juga sampai membeli tripod.
Terus kalau keluar rumah juga selalu dandan dan rapih, tanpa membawa anaknya.
Karena bik Winda curiga, mulailah dia memberitahukan kepadaku, dia cerita ttng kejanggalan-kejanggalan yang di lihat olehnya ttng bik Mella.
Aku yang mendengar cukup syok, karena aku selalu bercerita dengan ibuku, langsung hari itu juga aku bercerita dengan ibukku. Ayahku waktu itu masih blm tahu.
Sampai akhirnya keluarga ku memutuskan untuk membuat grup mata-mata, terdiri dari bik Winda, aku, paman-pamanku yang lain, lalu ada juga adik kadungnya pamanku yang di jepang.
Kami mulai memantau pergerakan yang di lakukan oleh bik Mella, dia sering keluar siang dan pulang hingga jam 10 malam.
Alasannya bermacam-macam kalau di tanya, pernah bilang kondangan lah, acara arisan lah, ke rumah temannya lah dan lain-lain.
Lalu hari H ketika kami semua sudah sangat sangat yakin kalau memang ada apa-apa dengan bik Mella, setiap malam bik Winda yang rumahnya bersampingan dengan bik Mella terus mengawasi.
Tetapi pada malam itu bik Mella tidak kunjung keluar rumah, hingga saat semua orang di grup sudah pada tidur, barulah pada jam 10 malam bik Mella akhirnya keluar rumah dengan motornya.
Bik Winda yang standby langsung menginfokan nya di grup mata-mata, dia menelfon orang-orang untuk mengejar bik Mella.
Bahkan suaminya yang sedang tidur pun langsung di bangunkannya. Total ada 3 orang yang mengejar pada saat itu.
Kedua adiknya pamanku (Adik ipar bik Mella) dan anaknya adik nenekku yang lain.
Karena sudah tertinggal jauh oleh bik Mella, para saudaraku mendatangi konter handphone ketika bertemu dengan jalanan pertigaan.
Dari cctv yang ada di konter tersebut, bik Mella menunju arah ke kiri, mereka semua lansung mencari-cari ke semua hotel yang ada di jalanan itu.
Mereka melihat parkiran, memperhatikan satu persatu motor pengunjung disana, hingga akhirnya ketemu satu hotel yang lumayan jauh jaraknya dari rumah.
Di parkiran itu ada motor bik Mella yang terparkir, para saudaraku yang berpencar mulai berkumpul di depan hotel itu.
Mereka bertanya ke satpam yang jaga, tapi sepertinya dari gerak gerik si satpam ini sudah bersekongkol dengan Bik Mella.
Salah satu pamanku menghubungi ayahku yang sedang bekerja, mereka bilang kalau ada hal gawat yang terjadi.
Tetapi tidak langsung bilang kalau ada perselingkuhan di dalam keluarga mereka.
Bik Mella keluar dari dalam hotel seorang diri setelah di telpon berkali-kali.
Mereka langsung menanyakan apa yang dirinya lakukan di hotel itu malam-malam begini.
Dia tidak menjawab, hanya bilang bertemu dengan temanya saja.
Hingga akhirnya sampai rumah dan ayahku juga datang, mulailah para keluarga berkumpul di teras rumah mik Mella yang luas itu.
Ke dua adik iparnya terlihat marah, bisa-bisanya ketika kakaknya sedang bekerja di jepang untuk mencari nafkah, istrinya di rumah malah berselingkuh.
Berapa kalipun di tanya, bik Mella ttp tidak mengakuinya, dia membantah kalau dia selingkuh.
Ponselnya di sita oleh keluargaku setelah berdebat panjang dengan bik Mella, tetapi semua barang bukti telah di hapus.
Dan ketika motornya di priksa, di dalam jok motor terdapat CD yang sudah di pakai dan ada juga bill Indomaret bekas pembelian kond*m.
Setela di cari tahu oleh keluargaku esok harinya, ternyata benar, bik Mella pernah membeli kond*m di situ.
Dan data ponsel yang telah di pulihkan oleh ahlinya, terbuktilah buanyak sekali chatan mesra dan mesum dengan beberapa pria.
Bahka di galeri ponselnya banyak sekali foto dan video dirinya yang tidak memakai busanan dan dikirimya ke pri itu dan begitupun sebaliknya.
Mereka pernah medatangi hotel yang jaraknya sangat jauh dari rumah hanya untuk melakukan hubungan terlarang. Sungguh niat pasangan bejat itu.
Setelah di cari tahu, pria itu ternyata itu adalah teman semasa Sekolah bik Mella, dan parahnya lagi Pria itu juga sudah berkeluarga.
Bik Mella langsung di pulangkan ke rumah keluarganya, dia di usir dari kampung suaminya.
Saat 1thn kemudian, suaminya telah pulang dari bekerja di japang, dengan baik hati suaminya memafkan kesalahan bik Mella dan menjemputnya untuk kembali tinggal di rumah.
Mereka berdua sepertinya malu untuk sekedar ngopi di luar, yang tadinya selalu mengobrol berdua di luar dengan anaknya yang bermain, sekarang tidak pernah kelihatan mengobrol di luar.
Saat ini rumah yang tadinya tidak di pagar, sekarang sudah di pagar dan tidak terlihat oleh orang luar.