Namaku Eyn.. hidup sedang seronoknya menjalani masa kecil, walau ketidaknyamanan mulai terasa disetiap langkah, masih kecil, sangat kecil...... Melihat langkah sendiri bersama saudara, bermain dan ketawa bersama, saling mengadu siapa yang paling pintar dan siapa yang selalu salah, terlihat baik baik saja, sampai pada satu ketika,aku yang kecil menyedari, ini semua adalah semu.🥹....
Pada waktu itu, Eyn yang belum mengetahui apapun ini selain tetap ceria harus merasakan sakitnya dipukul dan dihampas ditanah beberapa kali hanya karena ingin menemani sang ibu yang sedang hamil besar duduk di bangku dekat pohon jambu pada waktu yang sudah mendekati larut. Seperti yang kita tahu wanita hamil bahkan pada masa modern sekarang ini, yang sudah sangat maju pun, masih sangat tabu untuk melakukan hal hal yang bersifat memancing makhluk lain yang tak kasat mata, Eyn yang kecil pun berusaha untuk tetap bersama sang ibu menemani, mungkin dikarenakan ibu Eyn ini hamil, makanya emosi nya naik turun, selalu marah untuk hal yang kecil, kita sebut ibu Eyn ini bernama Ibu Raya.
Ibu Raya menyuruh Eyn untuk masuk ke rumah Karna dia ingin bersendiri dulu, tapi Eyn ini tidak mahu, katanya:
Eyn: ibu , aku mahu tetap disini menemani, atau kita masuk sama sama saja.
Ibu Raya masih secara lembut menyuruh Eyn masuk Karna dia ingin menenangkan fikiran,alhasil Karna sangat keras kepala, Eyn ini pun akhirnya harus dimarahi sang ibu, sampai ibu Eyn mengambil cangkul untuk memukul Eyn menggunakan cangkul, untungnya Eyn kecil masih sempat menghindar,kalau tidak, pasti sudah menjadi mendiang.
kejadian itu berlalu sangat cepat, walaupun hampir celaka, Eyn tetap disana, duduk diam dan tentu saja syok?!. Bu.? Panggil Eyn, tapi Karna ibu Raya ini keburu memiliki energy negatif, tidak hanya hampir memukul menggunakan cangkul, dia pun memukul Eyn kecil menggunakan penyapu dan menghampas atau istilah mengangkat dan menjatuhkan Eyn yang kecil di tanah sebanyak beberapa kali, sampai sang ayah yang ada didalam rumah pun keluar melihat kekacauan yang terjadi, sang ayah sangat shok dan menghentikan semuanya sebelum Eyn yang malang ini kenapa kenapa. Aksi itu pun terhenti, dan ayah menyuruh Eyn untuk masuk dalam rumah, tak pedulikan ibu dulu, Eyn pun akhirnya menuruti kata sang ayah. Baik yah, dan apa yang terjadi setelah itu, Eyn juga sudah tidak mengingatnya. Keesokan harinya ibu Raya meminta maaf kepada Eyn untuk kejadian semalam, dan Eyn pun hanya menerima saja, Karna dia tahu ibunya adalah seorang yang baik, tetapi tanpa Sadar itu membuat Eyn merasakan satu perasaan yang lebih baik hanya diam dan menurut..
Kejadian dari masa ke semasa, sampai memiliki pemikiran yang belum matang pun, dihadapkan pada situasi yang panas, Eyn tumbuh di lingkungan yang tidak dapat dikatakan positif dan tidak juga negatif, orang tua Eyn menjual arak, minuman memabukkan, dimana setiap hari ada orang yang datang dan minum sampai mabuk, lain lagi kedua orang tua yang sangat gemar berjudi waktu itu, sampai rumah pun sangat sangat dipenuhi dengan aura panas. Tidak ada kebaikan didalamnya. Eyn yang beranjak remaja, hanya merasa malu terhadap teman teman yang lain ketika diketahui rumah yang nyaman bagi dia ternyata adalah sarang melakukan hal yang tidak baik, mulai dari minum, merokok dan berjudi, seperti sebuah casino yang dibalut dengan cerita rumah yang hangat..
Dari sana Eyn memiliki satu hal yang tidak akan pernah dia sukai... Yang dia camkan dalam hati. Bahawa dia membenci hal ini.... JUDI DAN MINUM!!!!!!!
Kala Eyn berusia remaja, dia mengetahui perselingkuhan salah satu dari orang tuanya, dan dia harus menanggung beban berat untuk tidak menceritakan hal itu kepada siapapun, tidak ada yang memberi dia nasihat yang baik, tumbuh mencontohi orang orang yang dia lihat ada kebaikan maka akan dia ikuti, tidak ada kebahagian yang benar-benar nyata bagi dia.
Diusia 17 tahun dia keluar dari rumah yang mana penduduknya adalah orang-orang yang sangat Eyn cintai untuk pergi bekerja, cuti sebulan sekali dengan gaji yang sangat sedikit, tetapi cukup mampu untuk membantu meringankan beban orang tua, kadang kala Eyn menangis Karna merasakan perasaan lelah, tiada sandaran dalam hidupnya, tapi tetap dia teruskan, kalau dia berhenti bekerja, siapa yang akan bagi jajan adik adik dia.? Tidak ada, Karna orang tua Eyn juga bukan orang yang mampu membelikan semua itu, dan Eyn memahami itu.
Sampai setahun kemudian di usia 18tahun Eyn menikah dengan kekasih hatinya, dan semua berjalan dengan baik pada masa itu. Waktu ke waktu mulai muncul kesalahfahaman Karna seperti yang kita tahu pernikahan adalah untuk dua orang yang berbeda dan disatukan, selalu ada pertengkaran yang tidak baik, sang suami katakan, menyesal menikahi Eyn, dan lain sebagainya, tapi Eyn tidak pernah membalasnya, perkataan itu atau hal menyakitkan pun tidak pernah keluar dari mulut Eyn, ditambah lagi pada 1tahun pernikahan mereka, Eyn harus melihat orang tuanya bercerai, salah satu orang tua Eyn meninggalkan Eyn dan keluarga, adik beradik yang masih sangat kecil dan membutuhkan sosok yang pergi itu,Eyn kesakitan, kepahitan, berusaha menghibur yang pasangan ditinggalkan,
Eyn: tidak mengapa ya, semua akan baik² saja, kita cari jalan keluarnya.
Orang tua: apakah kalian akan baik² saja tanpa orang tua yang lengkap?
Eyn: pasti!
Orang tua: baiklah kalau itu keputusanmu, kita tidak usahakan yang pergi lagi.
Eyn pun menatap belakang sang orang tua itu, dia tahu kesedihan meliputi rumah yang dulunya hangat, tapi kalau dia melayani kesedihan itu, kerapuhan itu, siapa yang akan menghibur saudara²nya? Siapa yang akan tetap kuat semangati semuanya? Tidak ada, semua memiliki porsi kesakitan masing masing dan dia tidak boleh larut didalamnya.
Pov Eyn:✍️
Aku tidak tahu Tuhan, sangat sakit sekali, kuatkan aku, aku tahu ini yang terbaik, rencanaMu yang terjadi, jangan lah keinginanku yang berlaku..
Balik cerita:
Dan diam, menyimpan semua kesedihan dalam hati, tidak disuarakan, sudah menjadi kebiasaan Eyn dalam menjalani kehidupan.
Banyak hal yang berlaku, waktu itu kejadian sang suami bertengkar dengan keponakan laki² Karna ada masalah peribadi , dan Eyn cuba menengahi sang suami, mencuba menarik tas kecil yang dipakai suami, Karna dalam tas itu, ada benda tajam yang dapat mencelakakan lawannya, Eyn pun menarik tas itu, dan alhasil Eyn ditampar di pipi kanannya dengan kuat oleh sang suami, Eyn syok, sangat terkejut, niatnya adalah menghentikan, kenapa dia diperlakukan seperti ini? Salah satu ipar Eyn menarik Eynn menjauh.
Ipar: Eyn, Ayo sini, jangan disana lagi
Eyn pun hanya menurut saja, duduk di pinggir, dan sekali lagi hanya diam, Karna hanya ipar Eyn yang melihat kejadian itu, Eyn merasa sangat malu, dan menunduk dalam, tanpa Sadar, air mata itu turun perlahan-lahan, akhirnya setelah berusaha untuk terlihat baik² saja, pertahanan Eyn pun runtuh, menangis dalam diam, mereka yang melihat menyangka Eyn menangis Karna suaminya bertengkar atau Karna kekacauan itu, tanpa tahu sebenarnya ada luka yang belum sempat sembuh Karna perpisahan kedua orang tuanya, kini ditambah lagi dengan perlakuan seseorang yang dia jadikan sandaran.
Kejadian itupun mereda beberapa saat dan mereka pun pulang ke rumah masing-masing, sang suami meminta maaf Karna berlaku kasar dan sekali lagi Eyn memilih damai..
Setelah bertahun menjalani bahtera rumah tangga, Eyn harus dihadapkan dengan ujian yang lumrah iaitu seorang anak, selama bertahun menikah Eyn dan suami belum memiliki keturunan, mayoritas orang akan merasa keheranan dan tentu tanpa Sadar juga membandingkan keadaan diri sendiri dan juga tentu tentang Eyn,
A: kamu sudah punya anak?
B: sudah lama menikah. Kalau saya mungkin Sudah ada 2
C: yang terakhir menikah daripada kamu anaknya
sudah ada 3 loh
D: Apa jangan² kamu mandul?
Bahkan ada yang bertanya kepada suami Eyn, kenapa belum ada anak?
(Suami Eyn kita sebut namanya Rio ya,)
Rio: tidak ada, Karna dia mandul!
Eyn yang mendengar itu tambah merasa kecut, hilang kepercayaan diri dan merasa tiada harga dirinya, walaupun dia tahu suami dia tidak berniat seperti itu.
Fyi, Rio ini seorang duda yang jelas memiliki anak juga dari mantan istri, jadi seperti asumsi semulajadi yang mengatakan yang bermasalah adalah Eyn itu sendiri.
Mungkin sebagian orang merasa itu sepele, tapi bagi seorang yang penuh luka seperti Eyn, itu seperti satu hal yang memaksa Eyn untuk tetap ditempat, dan tidak layak berharap lebih pada kenyataan...
Eyn pun hanya senyum merendah diri, dan tidak memaksa keadaan, Eyn bahkan dengan Sadar mengatakan kepada sang suami:
Eyn: kamu orang baik,. menikahlah dengan perempuan baik, tidak apa kita pisah, asal kamu boleh memiliki keturunan
Rio: apa yang kamu katakan? Kamu sudah cukup untuk aku,asal kita tetap sama sama.
Pada dasarnya Rio dan Eyn adalah pasangan yang saling melengkapi, Rio tidak menuntut Eyn untuk jadi yang sempurna, hanya terkadang, Eyn sangatlah terlanjur polos, dia tidak memiliki perasaan negatif pada yang lain dan hanya menyalakan dirinya sendiri yang menjadi penghalang kebahagiaan yang lain, menurut dia.. mungkin ketika kita membaca kisah Eyn ini, tidak separah yang lainnya, bahkan tidak semenderita itu, tapi hal itu yang membentuk Eynn tidak dapat merasakan emosi lagi, sedih, ketawa, Eyn tidak tahu bagaimana merespon nya, bahkan untuk hal yang menyakitkan, memalukan, dan menjatuhkan harga diri Eyn, Eyn tidak dapat merasakannya, perasaan sayang Eyn terhadap pasangan, orang tua atau bahkan saudara, Eyn merasa hanya perasaan semu, samar - samar, sampai pada detik ini pun, Eyn tetap berusaha memulihkan dirinya sendiri, mendekatkan diri kepada Tuhan, supaya dia tidak menjadi alasan orang lain mengalami kepahitan.
Pov Eyn:
Aku membiarkan kisahku ditulis, bukan untuk dipuji, hanya ingin disalurkan, ada yang berkenan membaca, syukur kepada Tuhan, dan kalau pun belum tidak mengapa
Aku tahu kisah ini tidak berapa menarik, hanya kilasan memori berapa tahun silam yang bahkan orang juga tidak pedulikan.
Mengapa aku membiarkan kisahku berjudul Luka yang tak pernah sembuh? Karna sejatinya, memang tidak akan pernah sembuh, aku rindu orang tuaku, saudara, tapi siapa yang peduli dengan itu? Aku merindukan kehadiran buah hati di tengah-tengah rumah tangga ku, siapa yang peduli itu? Aku menerima hinaan terhadap fisik, dan aku merasa sangat insecure, siapa yang peduli tentang itu? Kalau kepedulian terhadap diriku sendiri tidak ada, lantas bagaimana mereka memperlakukan ku? Mereka akan terus menyiram cuka dan perasan lemon diluka itu, pekerjaan ku yang sebagai pembantu rumah tangga, juga dipandang rendah, aku yang tidak kunjung hamil dikatai mandul, selalu seperti itu, jadi bagaimana boleh dikatakan, luka itu sembuh,? Tidak pernah sembuh, hanya tertutup oleh kabut nipis, yang bahkan tidak dapat menyamarkan rasa sakitnya, tapi ini tidak tergantung kepada mereka, melainkan pada diriku sendiri, apakah aku menjadikan perkataan mereka menghambat ku? Atau aku doakan mereka supaya hidup lebih baik? Pilihan ada di tanganku dan aku memilih damai dan mendoakan mereka. Aku kongsikan hal ini dengan nama samaran, aku berharap semua yang membaca ini menyadari satu hal, lingkungan boleh toksik, hinaan selalu akan kita dapatkan, cemohan akan selalu ada kita dengarkan, dan uluran tangan tidak selalu kita dapatkan, tapi satu yang pasti, bersama Tuhan, tidak ada yang mustahil, kamu boleh memilih kamu ingin menjadi seperti apa, kamu yang tentukan! Aku berharap kalian semua dapat hidup dengan tenang ditengah kemelut dunia sekarang ini, tetap kuatkan semangat dan tetaplah hidup.
Salam damai penuh kasih dariku untuk kalian semua.
💐Eyn Ramos🪻