Kau tahu bahwa aku paling lemah ketika membiarkan tentang bapak, di mataku bapak adalah orang paling kasihan di dunia yang kejam ini.
Ketika melihat bapakku yang bekerja banting tulang siang dan malam, hatiku terasa sangat sakit.
Ketika ibukku yang terus marah ketika bapakku baru pulang bekerja, aku merasa tak terima dengannya, aku ingin rumah menjadi tempat yang nyaman untuknya setelah seharian capek bekerja.
Pernah suatu ketika, bapakku memergoki ibukku sedang chatan dengan pria lain di fb, dia marah tetapi tidak pada ibukku.
Dia marah pada nenekku, ibunya ibukku. Tetapi marahnya itu hanya sebatas memberitahu kelakuan ibukku, hanya sedikit membentak dan setelah itu pergi bekerja, Mencari nafkah untuk keluarga kecilnya.
Bapakku adalah orang paling sabar di dunia, ketika ibukku tidak memasak, dia memasak nasi goreng dadakan untukku dan untuk adik-adikku.
Bapakku jarang mengeluh dengan makanan, walaupun gajinya cukup terbilang besar, tetapi saat makan hanya dengan ikan asin, dia selalu terima dan tidak marah.
Pernah suatu ketika, saat ibukku sedang tidak ada di rumah, bapak membuatkanku makanan seadanya, dia merebus labuh hijau yang biasa ada di sayur asam dan membuat sambal untuk kita makan bersama.
Kadang aku merasa sedih, ketika bapak pulang bekerja tengah malam dan tidak ada menyambutnya, air selalu mengalir di mataku yang sedang berbaring di kamar.
Aku dan bapakku tidak seperti anak yang lainnya, hubungan kami cukup terbilang cuek, bahkan untuk sekedar memberi semangat dengan pelukan hangat rasanya tidak pernah, tetapi di dalam lubuk hatiku yang paling dalam, aku sangat menyayanginya bahkan siap korban nyawa jika dibutuhkan.
Ketika pulang bekerja dengan keadaan lelah tetapi tetap harus memasak sendiri untuk makan, bapakku tidak juga mengeluh, sampai para saudara yang lan bilang kalau bapakku adalah suami paling sabar dan yang paling tidak adil.
Bahkan pernah suatu ketika, ketika sepupuku ijin pulang karena mau menyiapkan makan untuk bapaknya aku merasa sangat terkejut, aku baru tau kalau ada modelan suami yang kalau makan harus di siapkan/disendokin semuanya, karena selama yang aku ingat, ibukku tidak pernah melakukan hal itu untuk bapakku.
Ketika motornya mogok saat hendak pulang tetapi keadaan sedang tidak memiliki uang, dia harus mendorong motor menuju bengkel yang jaraknya jauh dengan melewati jembatan yang menanjak, ketika sampai di rumah, baju kerja yang dikenakannya sudah basah oleh kringat dengan wajah yang sangat lelah.
Bapakku tidak pernah mengeluh, dia pernah bercerita bahwa dia sudah biasa hidup susah, sedari kecil saar kelas 5sd, dirinya sudah di paksa untuk mengangon sapi orang di sawah.
Ketika kakak ada adeknya bersekolah, bapakku malah bekerja menjual keripik untuk menghasilkan uang.
Aku sebagai anak pertama, ingin sekali membantu bapakku, dan menggantikan dirinya sebagai tulang punggung keluarga.
Bapakku pernah berkata padaku "Nak, kalau sekolah yang bener ya, jangan males-malesan, bapak dulu mau sekola pun susah karena tidak punya uang. Tapi kamu, ada bapak yang membiayai, jangan jadi seperti bapak yang lulusan sd pun tidak. Kamu harus sukses dan hidup dengan enak."