"Aku punya kabar baik" katanya,sambil meletakkan secangkir kopi panas di mejaku. jarang-jarang dia membuatku kopi kata kairi.
Kairi menatap ibunya, Risma yang melihat pun tersenyum penuh arti.aroma kopi hitam bercampur wangi pandan dari dapur pagi itu,terasa hangat dan menenangkan."kenapa bu tumben bikini kopi segala biasanya aku yang disuruh"gumam kairi dengan penuh kecurigaan.
Risma si ibu kairi tertawa lepas "hahaha yakan kabarnya juga ini gak biasa nak,ini sangat menarik.itu nak ibu mau menjodohkan kamu Sama anaknya besti ibu".kairi yang sedang menikmati kopinya hampir kesembur,dia sangat terkejut "HAH?di jodohin, jodoh?" Risma mengangguk santai "iya sama anak bestinya si ibu,nama anaknya shey anak Bu yanti sama pak gojo itu.kamu ingatkan yang sering ibu ceritain ke kamu,si shey itu yang tinggal di loktuan dekat selambai itu nak".kairi yang mendengar ibunya cerita dari tadi hanya mendesah pelan, seperti tidak setuju."aku gak butuh di jodohin Bu aku juga sudah besar,bisa pilih-pilih sendiri ibu syantik Nan gemes". "tapi nak shey itu anaknya sopan,baik,ceria,cantik,lucu,gemes,orangnya juga ramah,cuman ya itu super cerewet.tapi cocok sama kamu yang kalo ngomong cuman sa iprit doang".
T-tapi bentar Bu tadi ibu bilang apa? cerewet?,Allahuakbar ibu Taukan aku ga suka sama orang yang banyak omong,apa lagi yang banyak tingkah bisa-bisa nanti kupingku meledak bu astagfirullah".
"Udh kamu gak usah banyak protes,ibu sama mamanya shey udah sepakat,lagian kamu tu udah tua kai,umur mu tu udah 27tahun.udah waktunya ibu gendong cuci omo-omoo gak sabar deh".
Aku mendesah pelan menarik napas panjang sampai-sampai malas ku buang, bayangin aja lagi enak-enaknya mau menikmati kopi hitam tiba-tiba di jodohin kayak HAH bahkan ni ya jodoh aja belum masuk ke daftar pikiran ku woyy.gak mau tauu ini semua gara-gara kopi hitam ituuu!!!!.
Hari demi hari pun tiba kairi bersama keluarganya datang ke rumah shey di loktuan bagian selambai.daerah yang terkenal dengan masjid terapung dan pasar ikan yang sangat rame.begitu sampai matanya kairi langsung tertuju pada gadis berjilbab maron bener-bener imut,tinggi hanya sebahuku saja cih injak dikit gak ngaruh,mana suaranya cempreng lagi bisa-bisanya kucing pun kenak omel astagfirullah.
"Eh dasar kucing nakal tapi lucu kenapa gammi bawisnya kamu comot deluan astagfirullah,ku goreng juga kamu ya cing bikin emosi aja. bisa-bisanya tu nah ini tu buat tamu,nah tamunya ini bukan sembarangan tamu.tamu spesial ini yang datang cing LAILAHAILAIIAH,untung kamu kucingku coba kalo bukann udah tak goreng kamu yaaa". astagfirullah shey sabar-sabar,orang sabar jodohnya ganteng,kaya raya.
Kairi yang melihat kejadian tersebut hanya diam saja, bingung antara mau ketawak atau pura-pura gak liat. "lucu juga ni shey"gumam kairi.itulah pertama kalinya dia melihat shey si gadis yang super cerewet tapi lucu.
Shey yang ingin mengambil piring di belakangnya kaget karena melihat sosok pria tinggi beridiri di depan pintu "ASTAGFIRULLAH MAMAK ADA SETANNN,aih bikin kaget aj.E-eh bentar-bentar kamu kairi ya calon masa depan aku?, sini-sini masuk Kenapa harus berdiri di depan pintu sih ganteng.sini ga usah malu-malu kamu berdiri di situ bikin kaget aja,aku kira tadi kamu setan ternyata calon masa depan aku.itu muka gantengnya minimal senyum dong gak capek apa datar mulu". kata shey sambil menampilkan senyum yang sangat manis,yang bikin hati kairi langsung deg-degan.
Kairi hanya mengangguk pelan,dalam hatinya "ya Allah inikah calon hamba kenapa cerewet sekali,lebih cerewet yang hamba kira.kalo sudah kayak gini cancel nya gimana MAMAK TOLONG".
Hari demi hari shey sering mampir ke rumah kairi.kadang bawa makanan kesukaan nya kairi yaitu amplang,kadang mereka jalan-jalan ke pantai selambai sambil ngeliat sunset yang masyaallah,
Kadang juga mereka main ke rumah kairi,dan masih banyak lagi.
Shey selalu banyak cerita tentang pasar loktuan, masjid terapung yang ada di selambai,kegiatan shey semasa remaja nya dan masih banyak lagi.begitu pun juga dengan kairi dia menceritakan tentang pekerjaan yang sangat melelahkan,semasa remajanya dan masih banyak lagi.mereka berdua berusaha saling mengenal satu sama lain.
Suatu sore shey mengajak aku jalan-jalan ke pantai selambai,kata shey dia mau ngeliat sunscreen.aku memanaskan mobil, setelah memanaskan mobil sbentar kami langsung cus pergi ke pantainya.di sepanjang jalan shey ngoceh-ngoceh Mulu dan aku tetap setia mendengarnya.kadang juga malah ngoceh bersama.tapi anehnya aku gak bosan ataupun risih Malah semakin nyaman."wah masyaallah bagus bangett Pantai nya kai Sukak banget.eh ayo foto bareng yuk buat kenang-kenangan". "Kenang-kenangan?",kairi Mengangkat alis "drama sekali shey" tanpa menunggu jawaban dari shey kairi sudah berdiri di sampingnya shey. "Hm,sini" katanya singkat sambil mengambil ponsel dari tangan shey."Ayo sini biar cepat tapi jangan banyak gaya ya".shey tertawa dan kairi berusaha menahan senyumnya.
Matahari perlahan tenggelam meninggalkan langit sore yang berubah menjadi ungu keemasan.ombak berdebur pelan,seakan ikut menenangkan suasana sore itu.shey duduk di pasir memeluk lututnya sambil menatap laut selambai.
Kai...panggilnya pelan
"Hmm" sahut kairi yang duduk di samping shey tanpa menoleh sedikit pun."seru ya hari ini rasanya pengen lama-lama di sini,tenang banget".ucap shey sambil tersenyum kecil,matanya masih menatap ujung laut tempat matahari terbenam.kairi hanya mengangguk "iya kalo kamu diam kayak gini pantainya juga jadi lebih tenang." Kata kairi dengan nada santai tapi lembut. Tetapi shey yang mendengar kairi berbicara seperti itu langsung menoleh cepat menatap kairi,dengan ekspresi kaget bercampur marah."hey lantam ya kai mulutmu,apa maksudmu ngomong gitu HAH???"
Kairi Mengangkat bahu dalam hatinya "aduh ya Allah kenapa aku juga harus keceplosan bilang kayak gitu sih".jantungnya berdetak cepat antara takut shey marah dan...entah kenapa malah semakin gugup,karena tatapannya shey tepat ke arahnya.
"E-emm anu itu aku cuman ngomong yang aku lihat aja kok,maaf ya shey". Shey pura-pura ngambekk tapi pipinya udah merah banget. "Kamu tuh... Kalo ngomong suka bikin Jantung aku deg-degan tau". Kair menatap shey bibirnya tersenyum "ya berarti aku berhasil dong".shey bengong kaget mendengar ucapan kairi yang barusan di bilang, sedangkan jantungnya kayak mau meledak.
Angin sore berhembus pelan,dan entah kenapa semuanya terasa pas.mereka berdua cuma diam, menatap langit yang mulai gelap. dan tanpa sadar senyum mereka sama-sama muncul di hari itu, bukan cuma jadi kenangan di foto tapi di hati mereka berdua.
Beberapa bulan kemudian "akhirnya aku menyerah atau mungkin bisa di bilang aku jatuh cinta kepada shey" gumam kairi.pernikahan kami di gelar di rumah shey,aku menggunakan pakaian setelan maron berhias manik-manik.dan aku terdiam melihat betapa cantiknya shey menggunakan baju adat khas Kalimantan Timur warna maron dan jilbab maron,serta perhiasan lainnya.musik tingkilan dari gamelan kutai mengiringi langkah kami.dan saat aku genggam tangganya di pelaminan,aku sadar kopi buatan ibu waktu itu memang benar-benar kabar baik.
Tahun demi tahun berlalu,kairi dan shey kini tinggal di rumah besar yaitu di selambai.dengan pemandangan laut di belakang rumah mereka,mereka mempunyai tiga anak yang lucu-lucu.yaitu ada kumat si Anak pertama yang super aktif,zesha anak tengah yang lucu abis nan manis seperti mamanya,dan terkahir ada mazesh si bungsu yang super manja minta ampun.shey tetap cerewet seperti dulu,tapi justru itulah yang bikin rumah tangga mereka hidup.
"Pa jangan lupa antar kumar ngaji sore ini!!!"
"Iya-iya" jawab kairi sambil senyum.
Kadang suatu sore mereka berdua duduk di belakang rumah sambil meminum kopi dan teh hangat,sambil melihat deburan ombak.kairi menatap shey lalu berkata pelan. "dulu aku pikir kamu bikin hidupku ribet" shey senyum dan berkata "kalo sekarang?" Kairi tersenyum "sekarang aku bersyukur karna kamu gak pernah diam".mereka berdua ketawak,dan shey yang paling keras ketawanya. "ah bisa aja kamu gombalnya mas hahahaha" kata shey.
Akhirnya dari secangkir kopi dan perjodohan yang tak terduga lahirlah cinta yang tumbuh di antara tawa, cerewet dan kehangatan di loktuan