Aku mengenal Rakabumi Aryo Sembodo di salah satu platform media sosial bernama Trik Top. Dia seorang konten kreator dengan materi pelajaran bahasa Jawa halus–dengan ratusan ribu pengikut.
Wajahnya tampan, senyumnya menawan, dan caption dalam setiap unggahan videonya sangat menarik dan bijaksana.
Awalnya, aku hanya follower yang rajin memberikan like dan komentar saat videonya masuk berandaku. Hal itu aku lakukan karena aku bukan hanya suka dengan cara Raka mengajar bahasa Jawa, tapi karena aku yang notabene orang Sunda–merasa terhibur dengan konten-kontennya.
Ya … anggap saja aku sedang belajar bahasa Jawa! Siapa tahu jodohku nanti mas-mas Jawa yang manisnya persis Mas Raka. Kebetulan aku juga sedang tidak punya pacar, tapi sudah masuk usia cukup dewasa untuk menikah. Namaku, Lila, tahun ini usiaku 26 tahun.
Suatu malam, kotak pesanku di platform tiba-tiba memunculkan nama Raka. Yes, Raka yang DM aku! Bayangkan bagaimana senangnya aku saat itu? Raka loh ini! Raka, si konten kreator besar yang mungkin sudah sekelas dengan selebritis ibu kota.
Dan dari sanalah semua kisahku dengan Raka dimulai.
[Hai, aku lihat kamu sering banget like n’ komen postinganku. Salam kenal ya, aku Raka!]
Aku auto senyum-senyum sinting membaca chat itu. Aku dengan senang hati membalasnya.
[Hihihi iya betul. Aku suka banget sama konten kamu, apalagi yang ngelawak caranya ngerayu calon mertua pakai bahasa Jawa halus.]
[Makasih atensinya, jarang loh yang tulus setia mau like dan komen terus kayak kamu. Btw nama kamu siapa? Sesuai nama akun, kah? Lila Putri Bungsu?]
[Iya, Lila itu nama asliku.]
[Oh, oke. Kamu lagi ngapain, La?]
[Baru pulang kerja. Ada lemburan hari ini.]
[Duh … capek ya? Kasihan, anak gadis jam segini baru pulang! Mau aku pijitin gak? 😜]
Aku tertawa kecil, menanggapi obrolan yang semakin mengalir. Kami cepat sekali akrab. Bahkan, di malam-malam berikutnya kami terus saja bertukar cerita hingga seminggu penuh–dari masalah kerja, umum dan keluarga.
Apa tidak terlalu cepat ya? Raka bilang dia jatuh cinta padaku tepat di minggu kedua, setelah tujuh malam berturut-turut kami DM-an. Jelas saja aku kelimpungan, antara bahagia dan bingung. Aku yang hanya gadis biasa langsung minder dengan fakta ini.
[Kamu serius nggak sih? Kita ini belum pernah ketemu loh!]
[Aduh Lila, kamu masa nggak tau kalau cinta kadang datang secara tiba-tiba. Emangnya kita bisa milih mau jatuh cinta kapan, dimana n’ sama siapa? Nggak bisa kan?]
Seharusnya aku tidak percaya dengan kata-katanya yang manis penuh gula-gula. Akan tetapi, aku malah sangat percaya padanya. Aku mau saja jadi pacar online Raka, dan terjebak hubungan dengannya yang begitu perhatian, yang selalu menanyakan apapun tentangku setiap harinya.
Belum lagi panggilan ‘Bela’ yang katanya adalah kependekan dari Bebeb Lila dan ribuan emoticon love yang selalu bertebaran saat dia mengirim pesan. Sungguh, semua itu membuat aku melayang dan mabuk kepayang.
Hanya saja, seminggu kemudian aku dikejutkan oleh kejujurannya. Setelah merayuku dengan puisi berbahasa Jawa halus, Raka pun mulai serius.
[Bel … aku mau jujur sama kamu!]
[Hm, soal apa tuh, Yank?]
[Sebenernya aku udah nikah….]
[Hah? Bukannya kamu masih single ya … di konten kamu selalu bilang jomblo? Kok baru ngomong sekarang kalo udah nikah?]
[Please jangan salah paham dulu, Bel! Aku sekarang lagi proses cerai, lagi ngurusin semuanya di pengadilan. Masalah pembagian harta gono-gini kan emang ribet.]
[Kamu masih tinggal serumah sama istrimu?]
[Enggak lah! Gila apa? Aku udah pisah rumah lama sama dia. Udah hampir setahun.]
[Jadi kamu tinggal sendiri?]
[Iya. Semangatin aku ya, Bel! Aku butuh kamu banget 😔]
Aku bingung, tapi entah kenapa aku tidak ingin meninggalkannya. Aku tetap bertahan dan percaya kalau yang disampaikannya adalah kebenaran. Selain itu, aku mencintainya, jadi apa salahnya aku mendukung keputusannya untuk bercerai dengan istrinya?
Hari-hari berikutnya, tak ada yang berubah. Raka malah semakin sering DM untuk curhat. Katanya, ia harus bayar pengacara minggu ini, sementara endorse-an sedang sepi. Duit dia yang dipinjam temannya juga belum dikembalikan.
[Kamu bisa bantu keuanganku nggak, Bel? Dua puluh juta aja! Nanti kalau harta gono gini cair, langsung aku kembalikan!]
Aku memang bodoh! Aku transfer uang tabunganku tanpa curiga, tanpa tanya apapun, tanpa syarat. Begitu percayanya aku sama Raka sampai logikaku tak lagi jalan.
Padahal, aku belum benar-benar kenal pacar onlineku ini di dunia nyata. Bahkan, Raka tidak tahu aku, tidak tahu rupaku tapi tidak pernah minta fotoku sekalipun. Lalu, bagaimana Raka bisa mengatakan mencintaiku?
Huff, aku memang senaif itu!
[Udah ada notifikasi transfernya sukses nih. Udah masuk belum duitnya?]
[Ya Tuhan, kamu … memang malaikatku, Bel! Makasih banget bantuannya. Aku janji, nanti aku ganti kalau semua urusanku sama mantan istriku selesai.]
Raka semakin manis, dan terus memberiku ‘love bombing’ selama dua minggu berikutnya agar aku semakin cinta dan percaya padanya. Hingga suatu malam, dia meminta hal yang membuatku resah.
[Bel, boleh nggak aku liat kamu secara utuh malam ini? 😘]
[Maksudnya gimana, Yank?]
[Kamu cinta sama aku kan, Bel? Jadi gini, sebelum kita nikah, aku pengen banget liat kamu secara langsung!]
[Video call?]
[Iya dong! Pakai baju seksi ya, Honey! Tapi lebih bagus kalau telanjang sih, biar aku bisa lihat cantiknya calon istriku kalau lagi nggak pakai baju.]
Dadaku sesak. Apa-apaan Raka ini? Dia nyuruh aku bugil saat video call? Yang bener aja!
Aku hampir terjebak rayuannya malam itu. Raka memulai dengan mengirimiku foto tombak pusaka miliknya yang masih terbungkus semvak. Tampak menonjol besar dan menantang. Aku memekik sendiri di dalam kamar, menutup mulut dengan tangan. Malu, tapi penasaran.
Akan tetapi, sesuatu dalam diriku berontak, menolak keras ketika Raka minta aku mengirim foto anggota sensitif tubuhku. Hal itu terjadi sebagai ganti karena aku menolak diajak video call telanjank.
Aku masih waras! Dan jujur saja aku takut direkam saat sedang terhubung panggilan video dengannya, apalagi dalam keadaan tanpa selembar benang.
Tiba-tiba aku takut dengan Raka. Takut jika ini adalah jebakan, takut menjadi korban pemerasan atau mungkin pelecehan sexual saat dia memiliki foto atau video tak senonohku. Tidak! Jangan sampai hal itu terjadi padaku!
Setelah berpikir sejenak, aku izin istirahat dengan alasan capek. Aku sengaja mematikan ponsel agar tidak diganggu lagi tanpa perlu menunggu Raka mengiyakan.
Namun, sejak saat itu, Raka berubah total. Ia jarang DM aku, tak lagi rajin menanyakan kabar dan kesibukanku. Raka sedang menghindariku. Entah karena marah, atau karena uang yang dipinjamnya dariku sudah waktunya dikembalikan.
Raka mengabaikanku sampai aku akhirnya menemukan sebuah kebenaran. Aku sedang scroll Trik Top saat video terbarunya lewat beranda. Raka sedang staycation dengan seorang wanita, promosi tempat wisata dan kamar sebuah penginapan dalam bahasa Jawa. Dan seperti biasanya, aku tekan like dan komentar di kontennya. Tapi tak ada balasan. Aku pun tak bisa berbuat apa-apa.
Menurutku tak ada yang aneh dengan postingan staycation Raka sampai aku menemukan video serupa dari akun lain. Akun cewek, sepertinya akun wanita yang staycation bersama Raka.
Berbeda dengan Raka, wanita ini hanya memposting hadiah berupa kotak merah beludru berisi cincin, dan kemesraan mereka di dalam kamar.
Jantungku seperti ingin meledak saat membaca captionnya.
> Happy anniversary, Sayangku, Cintaku, Suamiku! Setelah tiga tahun menikah, ternyata tetap kamu yang aku cinta. Kenapa sih kamu harus seganteng ini? Huff, jadi pusing kalau harus ngalah terus sama fans kamu.
Aku terhenyak. Jadi … jadi proses cerai yang dia ceritakan beberapa minggu lalu itu cuma omongan ayam? Omong kosong doang? Raka dan istrinya baik-baik saja? Dan ini ceritanya aku sedang ditipu mentah-mentah sama dia?
Aku langsung DM Raka saat itu juga untuk minta penjelasan, tapi jawaban yang aku dapat adalah : aku diblokir tanpa ba-bi-bu! Bangke! Aku lanjut memaki-maki dengan menyebut isi kebun binatang untuk melegakan marah.
Sumpah, sakit banget rasanya. Kecewaku ada di level tak tertolong. Nyesel setengah mampus udah mau jadi pacar online Raka! Akhirnya aku berdoa semoga hidupnya tak pernah bahagia!
Selamat buat diriku sendiri, yang sudah jatuh, tertimpa tangga pula! Sudah tertipu cinta palsu Raka, masih harus kehilangan uang dua puluh juta pula.
🖤 T a m a T 🖤