Judul: SIANG BOLONG DI 'JALUR JOMBLO': Pedagang Balon Hati Dilaporkan Bingung Tujuh Keliling
LOKASI: Pedestrian depan Mal Galau Sejahtera (dijuluki warga 'Jalur Jomblo') - Jumat Siang (18/04).
KRONOLOGI SINGKAT: Suasana pedestrian yang biasanya ramai oleh individu-individu berkontemplasi solo (red: jomblo) mendadak heboh. Seorang pedagang balon foil berbentuk hati warna merah jambu, Pak Dadang (bukan nama sebenarnya, tapi mirip), dilaporkan mengalami disorientasi pasar akut.
Dengan semangat '45, Pak Dadang menggelar promo "Beli Satu Hati, Gratis Tatapan Penuh Harap". Sasarannya jelas: pasangan muda-mudi. Namun, target pasar di 'Jalur Jomblo' siang itu 98% terdiri dari pejalan kaki tunggal yang fokus pada layar ponsel atau tatapan kosong ke arah cakrawala.
Saksi mata (yang juga jomblo) melaporkan Pak Dadang mencoba menjajakan dagangannya dengan taktik agresif namun salah sasaran. "Ayo Mas, beli balon hatinya buat calonnya!" teriak Pak Dadang pada seorang pemuda yang jelas-jelas sedang mendengarkan podcast motivasi diri. "Mbaknya, Mbak! Ini balonnya diskon kalau foto sama calon suaminya di sini!" serunya pada seorang wanita yang sedang khusyuk mengamati semut berbaris.
Puncak kebingungan terjadi saat Pak Dadang bertanya pada kerumunan yang sedang menunggu ojek online, "Ini pada nunggu pasangannya buat beli balon, kan? Kok diem-diem bae?"
Situasi berakhir dengan Pak Dadang duduk termenung di bangku taman, dikelilingi puluhan balon hati yang belum menemukan pemiliknya, sementara 'Jalur Jomblo' kembali pada kesunyian kontemplatifnya. "Saya kira tadi ada acara cari jodoh massal," keluh Pak Dadang pada petugas kebersihan yang lewat.
KESIMPULAN SEMENTARA: Terjadi ketidaksesuaian fundamental antara produk yang ditawarkan dengan segmentasi demografis aktual di lokasi kejadian pada jam operasional tersebut. Kasus ditutup dengan tawa kecil dari para saksi mata.