Misi Baru Aya: Menghidupkan Kembali Tim Voli
Setelah menyaksikan kehebatan George di lapangan basket, Aya Parker merasa terinspirasi. Ia teringat kembali pada ambisi masa lalunya: menjadi pemain bola voli hebat. Meskipun postur tubuhnya pendek, semangat dan tekadnya jauh lebih tinggi dari siapa pun.
Suatu sore, Aya duduk di perpustakaan, membaca buku-buku strategi voli. Ginny Weasley, yang kebetulan lewat, melihatnya dan menghampiri.
"Ay, kamu lagi ngapain? Serius banget," tanya Ginny.
Aya mendongak. "Gin, aku punya ide. Aku mau coba hidupin lagi tim voli di sekolah kita."
Ginny terkejut. "Tim voli? Bukannya tim voli udah bubar sejak dua tahun lalu?"
"Itu dia masalahnya," kata Aya. "Tapi aku yakin, kalau kita serius, kita bisa bikin tim yang hebat. Aku tahu, aku pendek. Tapi voli itu bukan cuma soal tinggi, tapi juga soal kecepatan, lompatan, dan strategi."
Ginny tersenyum melihat tekad Aya. "Aku dukung kamu, Ay. Tapi kamu butuh bantuan. Ini bukan misi yang bisa kamu lakuin sendirian."
Mencari Anggota
Malam harinya, di ruang rekreasi Thousands of Memories, Aya mengumumkan rencananya.
"Guys, aku mau bikin tim voli. Ada yang mau gabung?" tanyanya dengan sedikit canggung.
Luna Lovegood langsung mengangkat tangan. "Aku mau, Aya! Pasti seru. Aku bisa melatih fokus dan keseimbangan."
Cho Chang juga ikut bergabung. "Aku mau bantu juga. Aku yakin kamu bisa, Ay! Kita bisa bikin seragam yang keren buat tim kita!"
Draco Malfoy, yang sedang asyik bermain catur dengan Anthony Goldstein, menyeringai. "Voli? Bukannya itu olahraga yang harus melompat-lompat tinggi, ya? Cocok tuh buat orang-orang yang gak bisa main Quidditch."
Aya menatap Draco. "Kalau kamu berani, kamu bisa coba, Draco."
Draco mendengus. "Gak level. Tapi... aku penasaran. Siapa aja yang udah kamu rekrut?"
"Luna, Cho, dan Ginny," jawab Aya.
Fred Weasley dan George Weasley tertawa. "Wih! Ada cewek-cewek tangguh, nih!" kata George. "Aku dukung banget! Kalau kalian butuh supporter, bilang aja ke kita!"
Hermione Granger dan Ginny Weasley juga ikut mendukung. "Aku dukung banget, Ay. Kalau butuh bantuan, bilang aja ke aku," kata Ginny.
"Gue dukung juga!" timpal Hermione. "Ini kesempatan bagus buat cewek-cewek untuk nunjukin kalau kita juga bisa bersaing."
Melihat semangat teman-temannya, Aya merasa lebih percaya diri. Ia tahu, meskipun jalannya akan sulit, ia tidak sendirian. Ia memiliki teman-teman yang akan selalu mendukungnya.
Bagaimana menurutmu, apakah Aya akan berhasil menghidupkan kembali tim voli? Dan siapa saja yang akan menjadi anggota tim voli?
Pembentukan Tim Voli dan Pencarian Anggota
Misi Aya Parker untuk menghidupkan kembali tim voli semakin serius. Dengan tekad membara, ia mulai merekrut anggota, tidak hanya dari kelasnya sendiri, tapi juga dari kelas lain.
Suatu sore, Aya, Ginny Weasley, dan Cho Chang berkumpul di lapangan voli yang sudah lama tidak terpakai. Mereka sedang menunggu anggota tim yang baru direkrut.
"Ay, kamu yakin kita bisa bikin tim yang solid?" tanya Cho, sedikit ragu. "Mereka semua kan punya kesibukan masing-masing."
"Aku yakin!" jawab Aya dengan mantap. "Aku udah rekrut mereka dengan janji, kita akan bersenang-senang, tapi juga serius. Tim ini bukan cuma buat main-main."
Tidak lama kemudian, anggota tim yang lain datang. Ada Luna Lovegood, Hermione Granger, Astoria Greengrass, dan Pansy Parkinson. Mereka semua tampak antusias. Aya juga merekrut satu orang dari kakak kelas bernama Angelina Johnson, yang merupakan mantan kapten tim Quidditch.
"Oke, semuanya," kata Aya. "Makasih udah mau gabung. Aku tahu ini sulit, tapi aku yakin kita bisa. Tujuan kita bukan cuma menang, tapi juga menunjukkan kalau kita bisa jadi tim yang solid."
"Aku setuju sama Aya," timpal Angelina Johnson. "Voli itu bukan cuma soal tinggi, tapi juga soal kerja sama tim. Kita harus saling percaya."
"Aku juga setuju!" seru Hermione. "Aku udah baca banyak buku tentang strategi voli. Kita bisa mulai dengan latihan dasar."
Pansy menyeringai. "Aku sih, setuju aja. Asal seragamnya keren. Masa iya kita pakai baju olahraga yang biasa-biasa aja?"
"Tenang aja, Pansy," kata Cho. "Aku udah punya ide desain seragam yang keren. Tapi nanti aja kita bahasnya, sekarang kita latihan dulu."
Tim voli pun mulai berlatih. Mereka melatih passing, smash, dan blok. Meskipun Aya memiliki tubuh yang pendek, ia berhasil melakukan lompatan tinggi yang membuat semua anggota tim kagum.
Melihat kehebatan Aya, George Weasley dan Fred Weasley yang kebetulan sedang latihan basket, datang menghampiri mereka.
"Wah, tim voli cewek udah terbentuk!" seru Fred. "Keren banget! Kalian butuh supporter?"
"Nanti, Fred. Kita butuh pelatih dulu!" kata Aya sambil tertawa.
George hanya tersenyum melihat Aya yang bersemangat. Ia tahu, Aya akan melakukan apa pun untuk mencapai tujuannya.