Festival Band yang Sepi dan Petak Umpet di Kelas
Beberapa minggu berlalu, dan semangat klub-klub yang baru dibentuk masih membara. Namun, hari ini ada acara sekolah yang tidak terlalu diminati oleh anak-anak Thousands of Memories: Festival Band antar-angkatan. Suasana di luar kelas sangat ramai, tapi di dalam kelas mereka, keadaan justru sangat berbeda.
Anak-anak kelas Thousands of Memories yang biasanya riuh, hari ini justru terlihat lesu. Mereka berkumpul di satu meja, mengobrol malas-malasan.
"Gila, itu festival band berisik banget ya," kata Ron Weasley sambil menutup telinganya. "Band-nya pada fals semua."
"Padahal aku udah siapin yel-yel buat Klub Basket, siapa tahu tim kita menang," timpal Fred Weasley dengan nada kecewa.
"Mendingan kita ngapain, ya?" tanya Aya Parker sambil melirik ke arah George. "Nge-prank, atau belajar?"
George Weasley tersenyum jail. "Nge-prank asyik juga, sih. Tapi kayaknya bakal ketahuan, soalnya semua guru lagi sibuk ngurusin festival."
Tiba-tiba, Ginny Weasley memiliki ide. "Gimana kalau kita main petak umpet?"
Semua mata langsung tertuju pada Ginny. Ide itu terdengar kekanakan, tapi justru menarik di tengah kebosanan.
"Gila, main petak umpet di kelas?" tanya Draco Malfoy dengan nada meremehkan, tapi matanya terlihat bersemangat. "Pantas aja, ide anak SD."
"Daripada dengerin band fals di luar, mending ikut aja, Draco," balas Hermione Granger.
Akhirnya, mereka semua setuju. Harry Potter ditunjuk sebagai "penjaga", dan semua anak-anak kelas Thousands of Memories mulai mencari tempat persembunyian. Suasana hening berubah menjadi penuh tawa dan bisikan.
"Satu... dua... tiga... empat..." Harry mulai berhitung dengan suara lantang.
Beberapa siswa langsung bergerak cepat. Fred dan George bersembunyi di dalam lemari persediaan yang sempit. Luna Lovegood bersembunyi di balik gorden, sementara Neville Longbottom bersembunyi di bawah meja guru.
Aya Parker menyelinap ke belakang rak buku, tempat di mana ia sering membaca. Tanpa disangka, Draco Malfoy juga berada di sana. Mereka saling bertatapan, terkejut.
"Ngapain lo di sini?" bisik Draco.
"Harusnya gue yang nanya!" bisik Aya balik. "Gue duluan yang di sini."
Di sisi lain, Ron Weasley mencoba bersembunyi di dalam keranjang sampah. Namun, ia terlalu besar sehingga keranjang itu bergoyang-goyang. Tentu saja, ia langsung ketahuan oleh Harry.
"Ron, lo di situ ya?" teriak Harry sambil tertawa.
"Yah, ketahuan!" keluh Ron sambil keluar dari keranjang sampah.
Permainan berlanjut. Harry mulai menemukan satu per satu teman-temannya. Ia menemukan Ginny yang bersembunyi di bawah meja, dan Hermione di dalam lemari kecil.
Saat Harry mulai mendekati rak buku, Aya dan Draco langsung terdiam. Mereka berdua bersembunyi di balik rak buku yang gelap. Tiba-tiba, mata Draco menemukan buku-buku yang tersusun rapi, dan ia mulai membaca judulnya.
"Lo... suka baca buku-buku ini?" bisik Draco pada Aya.
Aya mengangguk. "Gue suka baca buku tentang mitologi kuno. Kenapa?"
Draco hanya terdiam, dan ia melihat wajah Aya yang terlihat serius saat membahas buku-buku itu. Tanpa sadar, Harry sudah berada di depan mereka.
"Hah! Ketemu!" teriak Harry.
Aya dan Draco kaget, dan mereka berdua tertawa. Ternyata, kebersamaan mereka di dalam permainan petak umpet telah membuat mereka lupa akan kehati-hatian.
Meskipun Festival Band di luar kelas sangat ramai, anak-anak Thousands of Memories memilih untuk membuat memori mereka sendiri. Mereka membuktikan bahwa kebersamaan dan tawa jauh lebih menyenangkan daripada acara yang membosankan.
Bagaimana menurutmu, apakah setelah ini anak-anak Thousands of Memories akan membuat acara mereka sendiri yang lebih seru daripada Festival Band?