Mantap! Ceritanya makin seru nih. Lanjutin lagi, ya! Kali ini ada tantangan unik dari Cedric dan drama gosip di kantin.
Misi Bahasa Baku dan Gosip Panas di Kantin
Hari itu, jam pelajaran Sejarah Sihir kosong. Profesor Binns lagi-lagi ketiduran di depan kelas. Anak-anak Thousands of Memories langsung heboh. Ada yang main tebak-tebakan, ada yang sibuk baca komik, dan sebagian besar cuma ngobrol.
Tiba-tiba, Cedric Diggory yang lagi duduk bareng Y/N dan Cho, nyeletuk. "Guys, gimana kalau kita bikin tantangan?"
"Tantangan apa?" tanya Harry.
"Kita kan cowok-cowok sering banget ngomong ceplas-ceplos, kadang suka kasar atau ngomong jorok," jelas Cedric sambil tersenyum. "Gimana kalau hari ini kita tantang diri sendiri buat pake bahasa baku? Yang keceplosan ngomong kasar atau enggak baku, harus bayar 5 Galleons."
Ide itu langsung disambut heboh.
"Setuju!" seru Anthony Goldstein. "Tantangan bagus, nih. Biar kita gak kelihatan barbar-barbar amat."
Fred sama George langsung nyengir. "Lima Galleons? Kayaknya kita bakal kaya mendadak, nih!"
Draco mendengus. "Pasti kalian duluan yang bakal bayar. Lihat saja."
"Oke, kalau begitu, tantangan dimulai dari sekarang!" teriak Ron dengan semangat. "Semua harus menggunakan bahasa yang santun dan baik!"
Selama jam kosong, suasana jadi kocak banget. Setiap ada yang mau ngomong, mereka mikir dulu. Pas mau ngajak ngobrol, Fred bilang, "Ron, bersediakah engkau menemaniku ke kantin?"
Ron bales dengan, "Oh, baiklah. Aku akan mengikuti Anda."
Draco sempat keceplosan ngomong, "Sialan," karena dia gak sengaja nabrak meja. Seketika, semua langsung menagih 5 Galleons. Dengan muka kesal, Draco akhirnya ngeluarin koin dari sakunya.
"Ini hukuman untuk dirimu, Draco. Mohon lebih berhati-hati dalam bertutur kata," kata Neville dengan nada serius, yang justru bikin semua anak ngakak.
Saat jam istirahat, para cewek Thousands of Memories duduk di meja kantin. Mereka lagi asik ngobrol sambil nunggu makan siang. Tiba-tiba, lewat kakak kelas dari asrama lain yang terkenal sok cantik dan suka pamer.
"Ih, liat deh, kakel itu," bisik Pansy ke teman-temannya. "Pakaiannya terlalu berlebihan, kan? Kayak mau ke pesta."
Hermione mengerutkan kening. "Pansy, jangan begitu. Mungkin itu memang gaya dia."
"Enggak bisa, Mione," timpal Lavender. "Dia itu kalau jalan, pasti sambil lihat kanan kiri. Kayak nunggu ada yang muji."
Luna Lovegood yang dari tadi cuma dengerin, tiba-tiba nyeletuk dengan polosnya. "Ah, dia memang begitu. Auranya menunjukkan dia butuh perhatian, karena mungkin di rumahnya tidak ada yang memperhatikannya."
Ginny langsung ketawa kecil. "Benar juga kata Luna. Kayaknya dia butuh pelukan."
Cho Chang menimpali, "Lagian, cantik itu kan relatif. Yang penting hati kita baik. Iya kan, Y/N?"
Y/N cuma tersenyum dan mengangguk setuju. Mereka semua tahu, di balik ceplas-ceplosnya Pansy dan Lavender, ada kebaikan hati mereka. Sama halnya seperti mereka, yang punya persahabatan yang kuat, meskipun datang dari latar belakang yang berbeda.
Di meja lain, para cowok masih melanjutkan tantangan mereka. Fred dan George berhasil mendapatkan 10 Galleons dari Draco, dan Ron juga sudah bayar 5 Galleons karena keceplosan ngomong "sial" saat makanannya jatuh.
"Wahai teman-teman sekalian," kata Harry dengan dramatis. "Apakah kita bisa terus mempertahankan tantangan ini sampai sore hari?"
"Hahaha, mustahil, kawan," jawab Seamus sambil menepuk bahu Harry.
Hari itu, meskipun ada perkelahian kecil, ada tantangan kocak, dan ada gosip ringan, mereka semua sadar bahwa kelas Thousands of Memories adalah tempat yang paling seru dan penuh kejutan.