Bab 1: Kebun Mawar yang Sunyi
*****
Di sebuah rumah mewah bergaya klasik yang dikelilingi taman mawar, bekerja seorang wanita muda bernama Laras. Ia adalah asisten rumah tangga yang baru dipekerjakan. Matanya memancarkan kebingungan, seolah ia sedang mencari sesuatu yang hilang. Laras memang kehilangan ingatannya setelah sebuah kecelakaan mobil, dan satu-satunya petunjuk yang ia miliki hanyalah liontin berukir bunga mawar yang selalu ia kenakan.
Pemilik rumah itu adalah Danu, seorang arsitek sukses yang dingin dan misterius. Ia jarang pulang ke rumah, tapi ketika ia ada, tatapannya selalu mengikuti Laras. Laras merasa ada sesuatu yang familiar dari Danu, seolah ia pernah bertemu dengannya di masa lalu. Namun, Danu selalu menjaga jarak, hanya berbicara seperlunya dan memperlakukan Laras layaknya seorang bawahan.
Suatu malam, Laras sedang menyiram mawar di kebun, air matanya menetes tanpa alasan yang jelas. Danu, yang baru pulang, melihatnya dari kejauhan. Ia mendekat.
"Kamu baik-baik saja?" tanya Danu, suaranya terdengar lebih lembut dari biasanya.
Laras mengangguk, menyeka air matanya. "Saya tidak tahu. Saya hanya merasa... kehilangan."
Danu hanya terdiam, tatapannya lekat pada liontin di leher Laras. Ia tahu persis liontin itu. Itu adalah liontin yang ia berikan pada istrinya, yang hilang dalam kecelakaan.
Bab 2: Potret dan Bayangan Masa Lalu
*****
Beberapa hari kemudian, saat membersihkan ruang kerja Danu, Laras menemukan sebuah album foto. Di dalamnya, ada foto-foto pernikahan yang indah. Laras merasa familiar dengan gaun pengantin dan dekorasinya. Namun, yang membuat jantungnya berdebar kencang adalah foto seorang wanita yang tersenyum bahagia, yang sangat mirip dengannya. Wanita itu mengenakan liontin yang sama persis seperti yang ia pakai.
Saat Laras membalik halaman, ia menemukan foto-foto masa lalu Danu dan wanita itu, dari saat mereka masih muda hingga menikah. Ia melihat Danu tersenyum, senyum yang tidak pernah ia lihat selama ia bekerja di sana.
"Apa yang kamu lakukan?" suara dingin Danu mengejutkan Laras.
Laras dengan panik menutup album foto itu. "Maaf, Tuan. Saya tidak sengaja."
Danu mengambil album itu dari tangan Laras. "Jangan pernah menyentuh barang-barang di ruangan ini lagi tanpa izin." Nada suaranya tegas, tetapi matanya menunjukkan kesedihan.
Laras merasa ada sesuatu yang disembunyikan. Ia memutuskan untuk mencari tahu lebih banyak. Ia bertanya pada Bibi Minah, kepala asisten rumah tangga yang sudah lama bekerja di sana.
"Bibi, siapa wanita di foto pernikahan itu?" tanya Laras hati-hati.
Bibi Minah menghela napas. "Itu Nyonya Laras, istri Tuan Danu. Beliau meninggal dalam kecelakaan mobil beberapa tahun lalu."
Jawaban itu seperti sambaran petir bagi Laras. Namun, ia tidak percaya. Mengapa wanita di foto itu sangat mirip dengannya? Mengapa Danu tidak pernah membicarakannya?
Bab 3: Pengakuan di Bawah Mawar
*****
Laras memberanikan diri menemui Danu saat pria itu sedang duduk di kebun mawar, merenung. Ia membawa liontinnya.
"Tuan, apa Anda mengenal wanita ini?" tanya Laras, menunjuk foto di album yang ia sembunyikan.
Danu terkejut melihat Laras berani membawanya kembali. "Kenapa kamu bertanya?"
"Wanita ini adalah istri Anda, dan Bibi Minah bilang dia sudah meninggal. Tapi... dia sangat mirip dengan saya. Liontin ini... juga sama."
Danu terdiam, matanya berkaca-kaca. Ia menatap Laras, wanita yang sudah ia cari selama ini. "Laras... kamu tidak meninggal. Kamu kehilangan ingatanmu. Aku mencarimu kemana-mana."
Laras terdiam, mencerna setiap kata Danu. Ia tidak bisa percaya. "Kenapa... kenapa Anda tidak memberitahu saya?"
Danu bangkit dari duduknya dan menggenggam tangan Laras. "Aku takut kamu tidak akan percaya. Aku takut jika kamu tahu, kamu akan meninggalkanku lagi."
Laras merasakan kehangatan dari sentuhan Danu, kehangatan yang terasa begitu familiar. Semua kepingan puzzle di benaknya mulai menyatu. Ia mengingat aroma mawar, suara tawa Danu, dan kehangatan pelukan yang pernah ia rasakan.
"Aku ingat," bisik Laras, air matanya mengalir. "Aku ingat kebun mawar ini. Aku ingat kamu."
Danu memeluk Laras erat. "Syukurlah, kamu kembali."
Bab 4: Membangun Ulang Cinta
*****
Setelah ingatannya pulih, Laras dan Danu harus menghadapi kenyataan. Danu menyesal karena menyembunyikan kebenaran, dan Laras memaafkannya. Mereka memutuskan untuk membangun kembali hubungan mereka, dari awal, dengan kejujuran dan kepercayaan.
Hubungan mereka tidak mudah. Laras harus beradaptasi dengan statusnya sebagai istri seorang miliarder, dan Danu harus belajar untuk lebih terbuka. Namun, cinta yang tulus dan kenangan yang mereka bagikan di kebun mawar menjadi fondasi yang kuat.
Di akhir cerita, mereka kembali ke kebun mawar, tempat di mana mereka akhirnya bersatu kembali. Danu menatap Laras dengan penuh cinta, dan Laras membalasnya dengan senyum hangat. Liontin bunga mawar di leher Laras berkedip di bawah sinar matahari, melambangkan cinta abadi mereka yang telah melewati berbagai cobaan.
Tamat~~