Gabriella gadis yang memiliki paras cantik yang kerap dipanggil ella itu sedang berjalan melewati trotoar dan tidak sengaja menabrak seorang remaja
"maaf gak sengaja"
ucapnya sambil mendongak untuk melihat orang yang di tabrak nya saat berjalan
orang itu adalah Aizen teman sekelasnya saat mereka masih duduk di bangku sma.
Aizen mengangguk dan tersenyum tipis
"tidak apa apa ..."
perlahan Aizen menyadari siapa gadis cantik di hadapannya itu
"eh Ella"
Ella mengangguk dan tersenyum dia menatap Aizen belum sempat mengucapkan apapun Aizen kembali bertanya
"mau kemana?"
tanya nya
"gereja"
ujar Ella sambil tersenyum manis
deg
Aizen terdiam sejenak seakan tidak menyangka apa yang dikatakan Ella adalah sebuah kenyataan, dia menggeleng pelan dan kembali tersenyum
"gereja? kau...murtad?"
mendengar pertanyaan Aizen Gabriella terkekeh dan menggeleng
"tidak tidak aku memang beragama kristen hm...di sekolah meskipun boleh tidak pakai hijab bukan berarti yang tidak pakai hijab juga Islam"
tersenyum tipis
Aizen merasa canggung dia tidak bisa berkata kata ternyata selama ini dia tidak begitu mengenal gadis cantik itu. Pujaan hati nya
"oh ...begitu ..."
Hening sejenak mereka berdiri dengan canggung di sana, Aizen membuka mulutnya hendak berbicara tapi dia terbungkam saat melihat cincin di tangan kiri jari manis gadis itu
"cincin nya bagus"
komentar Aizen
Ella hanya tersenyum menanggapi ucapannya dia mengangkat tangan nya melihat cincin di jari manis nya
"ah iya ....bagus kan? ini cincin pertunangan ku dengan orang yang sangatttttt kucintai"
tersenyum bahagia
ucapan Ella bagai pisau yang mengiris hati Aizen. Pertunangan? itu artinya Ella akan menikah dengan orang lain.
Aizen memaksakan senyuman tersungging di bibirnya sambil menatap Ella dengan tatapan yang sendu. Kini ia tahu bukan hanya berbeda agama atau keyakinan tapi Ella juga akan menikah sungguh hal seperti ini tidak pernah disangka sangka oleh Aizen padahal dia berniat menemui Ella untuk mengatakan perasaan yang selama ini dia pendam, mungkin akhirnya dia harus memendam perasaan itu lebih dalam di relung hati nya.
"hei Aizen"
ucap Ella sambil melambaikan tangan di depan wajah Aizen yang melamun
"eh uh..ya?"
"kalau begitu aku ke gereja dulu ya bye"
tersenyum
Aizen hanya mampu mengangguk dia berbalik melihat Ella yang berjalan menjauh darinya
Kini ia hanya bisa memendam perasaan cinta nya sendiri tanpa ada yang mengetahuinya.