Disebuah kota yang ramai bernama Cyberlandia, hiduplah seorang remaja bernama Bellis. Ia gadis yang cantik. Ia juga gadis yang baik hati. Ia selalu siap membantu orang lain. Ketika ia mulai menggunakan media sosial, banyak orang yang menjadi pengikutnya karena mereka tertarik pada kecantikan dan kepribadiannya.
Namun seperti kota-kota lainnya, Cyberlandia juga memiliki sisi gelapnya. Salah satunya adalah orang-orang suka menggunakan internet sebagai media untuk menyakiti orang.
Suatu hari mereka menemukan akun media sosial Bellis dan mulai mengirimkan kata-kata kasar. Pesan-pesan menyakitkan dan komentar-komentar jahat mulai membanjiri akun media sosial Bellis. Awalnya Bellis mencoba mengabaikan perundungan siber tersebut, karena yakin hal itu akan berhenti. "Kenapa mereka melakukan ini padaku?" Ia menangis.
"Oh mereka cuma iri. Lupakan saja oke." jawab sahabatnya, Chrysan.
Akan tetapi serangan itu terus berlanjut, membuat Bellis merasa kesal dan hancur.
________________________________________
Bu Ixora adalah salah satu guru disekolah. Beliau pun mendekati Bellis untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Awalnya Bellis tidak mau mengungkapkan penyebabnya, tetapi teman-temannya mendorongnya untuk mengatakan apa yang sebenarnya. Akhirnya dia menceritakan masalah tersebut kepada Bu Ixora.
Karena khawatir Bu Ixora memutuskan untuk mengatasi masalah tersebut. Ia menyelenggarakan pertemuan sekolah untuk mengedukasi siswa tentang konsekuensi perundungan siber dan pentingnya kebaikan serta empati.
Selama pertemuan Bu Ixora menceritakan kisah Bellis tanpa mengungkapkan identitasnya. Kisah sedih Bellis membangkitkan empati siswa di antara para siswa. Bersama-sama mereka membentuk kelompok bernama Cyber Allies. Kelompok ini didedikasikan untuk mempromosikan keamanan daring dan mendukung para korban perundungan siber.
________________________________________
Bellis sangat tersentuh dengan dukungan tersebut. Ia merasa merasa lebih kuat. Ia memutuskan untuk melawan para perundung. Dengan keberanian dirinya dan dukungan Cyber Allies, Bellis melaporkan insiden perundungan siber tersebut kepada pihak sekolah dan administrator platform daring.
Para administrator platform daring mengambil tindakan. Mereka mengidentifikasi para pelaku perundungan. Para pelaku perundungan menghadapi konsekuensi yang sesuai atas tindakan mereka.
Ketika berita tentang hukuman para pelindung menyebar, seluruh kota Cyberlandia bersorak mendukung Bellis. Pesan dukungan dan semangat berdatangan dari segala penjuru, membanjiri Bellis dengan rasa memiliki dan cinta. Pengalaman ini mengajarkan pelajaran berharga kepada kota tentang kekuatan dan persatuan empati.
Terinspirasi oleh perjalanan mereka, Bellis dan Cyber Allies melanjutkan misi mereka untuk meningkatkan kesadaran tentang perundungan siber. mereka menyelenggarakan lokarya dan seminar, mengajarkan siswa dan orang tua tentang perilaku daring yang bertanggung jawab dan pentingnya memperlakukan orang lain dengan hormat.
Maka, kisah Bellis, sang pemberani yang melawan penindasan maya, menjadi teladan harapan, yang menginspirasi generasi mendatang untuk bersikap lebih baik dan lebih pengertian di dunia digital Cyberlandia yang luas.
TAMAT.