Siang hari yang terik di Cafetaria Sebuah Kampus Swasta yang ada di pinggiran jalan depan Kampus tersebut, sepasang sahabat Dara & Bagas sedang nongki cantik menikmati es jeruk dingin kesukaan mereka.
"Gas Gue denger Lu lagi dekat sama si Pi'Ah beneran kah?" tanya Dara sambil menyeruput es jeruk segarnya.
Bagas mengerutkan keningnya.
" Pi'Ah siapa? Gak kenal Gue,"
"Hiliih, kagak ngaku Lu, Pi'Ah Sugar Baby nya Pak Dosen angker itu,"
Bagas semakin mengerutkan dahinya.
" Dosen angker mana lagi? Aduh Ra Lu itu ya, Pi'Ah, Dosen Angker sumpah Gue kagak kenal,"
"Ah payah Lu, pura-pura gak kenal, Lu kan lagi deket ma tuh Pi'Ah Sugar Baby Pak Dosen,"
"Astaghfirullah, Ra, Lu itu coba kasih tau yang jelas Pi'Ah itu siapa? Dosen Angker itu siapa?"
"Payah Lu ah, masa kagak tau, itu Lovy kan di panggil Pi'Ah soalnya kalo ngomong rada-rada mendesah gitu loh, masa Lu kagak tau padahal Lu lagi deket sama dia," sarkas Dara dengan julid.
"Wah Lu Ra, negthink aja, Gue deket sama Lovy, hahaha.. Ya gak papa juga sih dia kan cantik kalem, terus Dosen angker siapa?" tanya Bagas penasaran.
"Masa semua Lu kagak tau sih? Gak update banget jadi orang, makanya jangan di studio mulu, gaul Gas, gaul," Dara bicara dengan semangat 45.
Tanpa mereka sadari seorang gadis cantik berhijab datang menghampiri mereka.
"Assalamu'alaikum, siang Bagas, hallo Kak, kayaknya kita pernah jumpa deh, boleh ikut gabung di sini?" tanya Lovy lembut dan tersenyum ke Dara.
Wajah Dara sudah kelihatan petak-petak bibirnya manyun, dirinya tidak suka dengan kehadiran Lovy alias Pi'Ah di meja mereka.
Dara sangat tau gosip yang beredar tentang Lovy yang sering di panggil Pi'Ah oleh banyak mahasiswi.
"Silahkan duduk Vy, kenalkan ini sahabat Gue, Dara jelita," Bagas menaik turunkan alisnya ke Dara. Wajah Dara semakin di tekuk karena tidak suka dengan kehadiran Lovy.
"Hallo Dara kenalkan Saya Lovy," Lovy mengulurkan tangannya tapi Dara cuek saja dengan muka juteknya tidak menghiraukan tangan yang di ulurkan Lovy.
" Udah deh gak usah sok kalem di depan Gue, Gue gak mau tangan suci Gue ternoda bersalaman dengan tangan kotor Elu, sono duduknya jauh-jauh jangan disini, bikin eneg aja," Dara mencelos mukanya tampak tidak bersahabat.
Bagas geleng-geleng kepala mendengar ucapan dan sikap sahabatnya itu.
" Ra, Lu napa sih jutek gitu sama Lovy. Lovy datang baik-baik loh jangan kasar gitu Ra," ucap Bagas memperingatkan Dara.
Dara merotasikan kedua bola matanya, dirinya berdiri dan segera beranjak dari duduknya.
Tanpa melihat ke kanan dan ke kiri Dara pergi begitu saja dia akan menyeberang jalan tapi dari arah kanan lewat motor dengan kecepatan kencang.
Lovy yang lagi posisi berdiri dan melihat motor dengan kecepatan tinggi segera berlari dan mendorong tubuh Dara sehingga terhindar dari kecelakaan sedangkan Lovy sendiri terkena serempet motor yang melaju kencang tubuhnya terlempar dua meter dari tempat kejadian dan langsung tidak sadarkan diri.
"Lovyyyyyy!!!" teriak Bagas yang menyaksikan langsung Lovy di serempet motor dengan kecepatan tinggi, jantung Bagas berdetak sangat kencang.
Kejadiannya sangat cepat, Bagas pun sudah mendekati tubuh Lovy yang terkapar tidak berdaya dan darah mengucur di dahinya.
Dara yang melihat kejadian tersebut tubuhnya juga lemas tak berdaya karena kaget, dirinya masih terduduk di seberang jalan. Wajahnya tampak pucat.
Ambulans segera datang, lokasi kejadian menjadi ramai. Lovy di larikan ke rumah sakit.
Sehari setelah kejadian tampak Dara, Bagas sudah berada di rumah sakit menjenguk Lovy.
Di sana tampak Dosen Angker yang Dara anggap sebagai Sugar Daddnya Lovy. Dara tidak bertegur sapa dengan Dosen tersebut karena Dosen tersebut tidak mengajar mata kuliah di kelasnya.
Bagas tersenyum ke Dosen tersebut, Lovy yang sudah sadarkan diri tersenyum lemah ke Bagas dan Dara.
Bagas mengingatkan lagi Dara untuk meminta maaf ke Lovy karena telah julid dan berpikir negatif ke Lovy.
Dara sebenarnya malu dan menyesal telah menuduh Lovy sebagai Sugar Babynya Dosen Angker. Padahal kenyataannya Dosen tersebut adalah kakak sepupu Lovy, mereka memang sangat dekat dan jarak usia mereka lumayan jauh, wajar kalau para mahasiswa dan mahasiswi lainnya berpikir mereka sebagai Sugar Daddy dan Sugar Baby.
"Dara, mumpung semua ada di sini Lu katanya mau minta maaf. Dan enggak sebarin gosip julid lagi tentang Lovy sama Pak Dewa,"
" Maafkan Gue, Lovy, terimakasih sudah menyelamatkan Gue," ucap Dara singkat tanpa basa basi.
Lovy tersenyum lemah. Ia mengangguk lemah.
"Lekas sembuh Lovy, maafkan Dara ya sikapnya kemarin ke Elu kurang sopan," Bagas tersenyum lembut ke gadis ayu di depannya ini.
"Gak apa-apa, Gue paham kok, terimakasih Bagas dan Dara sudah mau datang ke sini jengukin Gue,"
Dosen angker menurut Dara tersebut tersenyum tipis, dirinya tau jika sering di isukan sebagai Sugar Daddynya Lovy adik sepupunya sendiri. Dosen cakep yang sering di ghibahin oleh para mahasiswi.
Setelah beberapa waktu berlalu akhirnya Lovy sembuh dari sakitnya. Mereka bertiga akhirnya menjadi sahabat. Dara yang sebelumnya julid dan jutek ke Lovy akhirnya menyesal berpikir negatif hanya karena mendengar isu-isu yang beredar tanpa mencari tau kebenarannya dulu.
Ketiganya menjadi sahabat setia yang kemana-mana selalu bersama. Dara sangat berubah setelah kejadian yang hampir merenggut nyawanya tersebut. Dirinya merasa berhutang budi dengan Lovy.
Lovy gadis cantik dengan wajah lembut tersebut tidak pernah merasa dirinya sudah berkorban untuk Dara. Sebagai gadis santun yang berkepribadian halus Lovy selalu saja menolong orang lain tanpa pamrih.
🫰🫰🫰🪻🪻🪻🪻🫰🫰🫰
This cerpen dedicated to My Mas Calm.. 😊