Bagaimana jika kematian tiba-tiba datang?, itu adalah pertanyaan bodoh, bukankah kematian memang adalah sebuah rahasia yang datang secara tiba-tiba. tapi bagaimana jika alasan dibalik kematian seseorang adalah suatu hal yang tidak wajar?.
🌹
Matahari pagi sudah cukup tinggi, panas juga sudah terasa, seorang gadis dengan ibunya sedang dalam perjalanan menuju kebun sang ibu. tempat tinggal mereka berbeda di desa yang di kelilingi perkebunan, jadi mayoritas masyarakat melakukan aktivitas yang serupa setiap harinya, yaitu ke kebun.
Rina.. gadis yang berusia 18 tahuh ini bernama Rina, ia ke kebun bersama ibunya yang seorang janda, janda yang di tinggal mati suaminya.
Rina dan ibu tiba di di kebun, sebelum memulai aktivitasnya, atau pekerjaan, terlebih dahulu Rina dan ibu menuju gubuk sederhana yang ada di kebun, gubuk yang beratap namun tak berdinding, atapnya juga hanya plastik yang di tutupi dengan rumput-rumput, yang memang sengaja di letakkan atasnya. Rina akan meletakkan dahulu barang bawaan mereka di gubuk.
"saat ini bukanlah musim hujan tapi mengapa air dalam drum itu banjir keluar?" Rina melihat drum yang berdiri di belakang gubuk kebun mereka, sekitar drum basah dan dinding luarnya juga basah, menandakan air baru saja mengalir keluar dari dalam drum. drum itu memang sengaja diletakkan di belakang gubuk, untuk menampung air hujan dari atap gubuk, yang nantinya bisa digunakan untuk keperluan apa saja di kebun. jika musim penghujan sangat memungkinkan bahwa air meringsek keluar, tapi saat ini hujan sudah tidak turun selama lebih dari dua minggu, dihari sebelumnya Rina melihat air drum hanya terisi setengahnya saja, jadi sungguh tidak mungkin jika air meringsek keluar.
"ada Rina?" tanya ibu yang melihat Rina masih menatap drum yang berada di belakang gubuk
"air drumnya bu, kok merembes keluar, padahal kan enggak hujan" ucap Rina
"mungkin ada yang mengambil air tapi tidak sengaja menumpahkannya" ucap ibu
"tidak mungkin, jika itu adalah air yang tumpah gara-gara diambil orang, maka tempat yang basah hanya satu titik, tapi ini sekelilingnya" pikir Rina
Dengan penasaran Rina mendekati drum, ia ingin tahu apa yang menyebabkan airnya merembes keluar
"aaaaaa..." Rina melompat kebelakang setelah melihat isi drum, ia berteriak sangat keras
"ada apa?" ibu Rina terkejut mendengar teriakkan putrinya, beliau langsung mendekat
"ada seseorang di dalam drum bu" ucap Rina dengan wajah pucat, ia ketakutan sekali
Teriakkan Rina menarik perhatian tetangga kebun yang mendengarnya, dua orang bapak-bapak datang
"apa yang terjadi, kami mendengar teriakkan?" tanya seorang bapak mewakili temannya, ia terlihat panik
"ada se-seorang di dalam drum itu" Rin menunjuk kearah drum dengan gemetar, ia sangat takut, wajahnya pucat, seakan tak ada oksigen yang mengalir dalam dirinya.
Kedua bapak mendekati drum, dengan takut, mereka melongokan kepalanya untuk melihat isi drum. Kedua sontak tersentak kaget, hingga mereka mundur beberapa langkah kebelakang
"siapa itu?" tanya bapak yang satu yang bernama pak Saipul
"tidak tau pak, kemarin belum ada disana" jawab Rina
"panggil polisi, jangan di sentuh" bapak Ari memberi arahan
Segera pak Saipul mengambil ponsel dan menghubungi kantor polisi terdekat, mengabarkan bahwa mereka menemukan jenazah seorang pria dalam drum di sebuah kebun.
Keadaan jenazah sudah membengkak karena terendam air, bisa dipastikan bahwa jenazah terendam air sejak semalam, menurut keterangan Rina, kemarin sore belum ada apa-apa di dalam drum, mayat dalam posisi meringkuk, dengan wajah menengadah ke atas, sangat jelas bahwa mayat sengaja di letakkan dalam posisi seperti itu.
Lokasi menjadi ramai dipadati penduduk sekitar, tempat kejadian sudah padat, sebelum polisi tiba, mereka melihat keadaan mayat yang ada di dalam drum, tapi bapak Ari memperingatkan untuk jangan menyentuhnya sama sekali, bahkan drumnya juga, bapak Ari yakin ini bukan kematian biasa.
Polisi tiba di lokasi setelah beberapa waktu, lokasi perkebunan yang berada sangat jauh dari kantor kepolisian, di tambah dengan lokasi kebun yang belum polisi ketahui, semakin membuat kesulitan menemukan jalan.
Segera di pasang garis polisi di sekitar area penemuan mayat, masyarakat di minta untuk menjauh agar tidak menganggu proses.
Rina masih memeluk ibunya, ia sangat takut, beberapa ibu-ibu yang ada disana juga sudah menenangkannya, polisi bertanya pada pak Saipul, selaku pelapor, yang akhirnya polisi bertanya pada Rina selaku penemu mayat.
Mayat di angkat dari dalm drum dan akan di bawa kerumah sakit, kondisi mayat mengenaskan, sekujur tubuhnya hancur, seperti daging yang di cincang, tapi bukan dengan pisau atau parang, atau senjata tajam sejenisnya, ini lebih terlihat seperti daging giling, namun tak lepas dari tulang-tulangnya. seperti cakaran juga, tapi tak meninggalkan bekas cakaran, bukan seperti bekas cakaran yang di sebabkan oleh kuku.
Kondisi mayat seperti di gosok dengan benda yang tajam namun kecil, di gosok berkali-kali hingga menjadi seperti daging cincang, mirip seperti bekas keju yang di parut.
Daging yang sudah berwarna putih akibat terendam air itu terlihat begitu menjijikan. orang-orang yang melihatnya merasa mual, sangat mual, hingga ada seorang ibu yang mintah, karena sangat menjijikkan.
Penemuan mayat dalam drum menggegerkan desa tempat tinggal Rina dan desa sekitarnya juga, bahkan warga di dunia maya, berita menyebar sangat cepat, mengutuk pelakunya, sudah jelas bahwa ini adalah pembunuhan. sejak desa ini berdiri, belum ada kejadian keji semacam ini yang terjadi, jelas ini membuat warga resah dan menuntut polisi agar segera menangkap pelakunya. Banyak warga ketakutan jika bepergian ke kebun sendirian.
Rina, pak Saipu, pak Ari, dan ibunya Rina, dimintai keterangan lebih lanjut di kantor polisi, terkait penemuan tak wajar ini. Rina menceritakan kronologinya, ia sudah cukup tenang sekarang, begitu juga denga pak Saipul dan pak Ari, yang mengatakan bahwa mereka menghampiri kebun keluarga Rina karena mendengar teriakkan Rina, awalnya mereka pikir Rina berteriak karena melihat babi hutan, karena daerah perkebunan disana cukup sering babi hutan berkeliaran, namun ternyata yang mereka temukan adalah hal yang sangat menyeramkan.
Dari hasil otopsi, diketahui bahwa pria itu meninggal karena lehernya di jerat oleh tali, sedangkan luka-luka yang ada si sekujur tubuhnya di dapat setelah pria itu meninggal.
Polisi membeberkan ciri-ciri korban, agar mudah menemukan keluarganya, benar benar keesokan harinya ditemukan keluarnya setelah mencocokkan ciri-ciri korban.
Korban adalah seorang pria bernama Riski, usia 26 tahun, ia berasal dari desa pinang, desa yang letaknya tak terlalu jauh dari desa tempat Rina tinggal yaitu desa buntul, Riski di ketahui merupakan seorang petani, ia belum masih seorang bujangan. Riski tak pulang kerumah sejak tiga hari yang lalu, keluarga merasa cemas dan mencari Riski ke kebun yang sedang ia garap, namun tak menemukannya, pihak keluarga juga mengubungi teman-teman Riski dan kerabat untuk menanyakan keberadaannya, namun tak mendapatkan petunjuk apapun, sangat disayangkan, pihak keluarga tak melaporkan kehilangan Riski Kepada polisi.
Penemuan mayat dalam drum menjadi perbicangan hangat di media sosial, polisi belum menemukan pelakunya, tak ada sidik jari yang tertinggal sedikitpun pada korban ataupun tempat kejadian, menyulitkan penyelidikan polisi.
Seorang pria sedang duduk di dalam kamarnya, melihat berita tentang penemuan mayat pria dalam drum yang menggemparkan desa buntul. Senyum tersungging di wajahnya
"lucu sekali" ketika ia membaca apa yang dikatakan polisi bahwa mereka akan segera menangkap pelakunya.