Ini kisahku, dari awal aku mengenalnya 5 tahun yang lalu dan kami pun sudah menjalin hubungan 4 tahun lamanya.
Awalnya aku sangat mencintainya dan ngebet nikah dengannya.
Saat pernikahan itu sudah dekat aku mulai ragu. Aku merasa hatiku sudah berbeda. Aku merasa aku ingin berhenti, tapi semua sudah berjalan sejauh ini.
Aku tidak bisa mengecewakan orang tuaku dan orang tuanya pun mengharapkan pernikahan.
"Aku masih mencintainya, tapi saat aku membayangkan kita berdua lima tahun kedepan, aku tidak melihat apa apa. Hanya kekosongan.
Yahh dia sudah melamarku dan aku sudah menerima. Tapi sekarang aku ragu…"
Hari hari berlalu, aku masih tersenyum padanya, masih menjawab "iya, aku cinta kamu" saat dia mengucapkan kata kata manis.
Tapi, malam hari aku terbangun dengan keraguan yang menghantui:
"Apa aku benar benar siap menikah dengannya?"
Dia meminta aku memilih tanggal pernikahan, aku hanya mengatakan "Aku belum siap memilih"
Dia tersenyum dan bilang "Gapapa, kita masih punya waktu"
Tapi waktu itu semakin singkat…
'Aku mencintainya, tapi aku tidak melihat kita bersama
Aku tersenyum padanya, tapi hatiku menangis
Aku berjanji akan menjadi istrinya, tapi aku ragu apakah aku bisa bahagia'
Aku terjebak di cinta yang salah, dalam janji yang salah, dalam harapan yang salah.
Aku merasa seperti sedang mengubur hatiku sendiri, mengubur impianku, mengubur kebahagiaanku.
Apa yang harus aku lakukan? Aku sudah terlalu jauh…
Tangisku tidak terdengar, hanya degup jantungku yang berbohong
'Masih cinta'…'masih cinta'… tapi jiwaku sudah lari'
Aku sudah kehilangan diriku sendiri dalam cintamu
Aku tidak mengenali suara hatiku sendiri
Aku hanya mendengar suara keraguan yang menghantui
Apa aku masih punya pilihan…?
Aku membayangkan wajah ibuku yang bahagia saat aku mengenakan gaun pengantin.
Aku membayangkan wajah teman temanku yang bersorak saat aku diucapkan sebagai istrinya.
Hatiku menahan jeritan
Air mataku jatuh dan hatiku hancur.