Mama galak sekali, aku kan ngga sengaja menjatuhkan benda itu, ngga perlu mengomeliku dari pagi hingga siang bukan?, ah.. Jadi malas ada dirumah, aku mau keluar aja, kabur sih sebenarnya hoho.
Sepi banget disini, ya wajar sih cuaca lagi panas, matahari terik diluar. Aku ke minimarket dekat rumah, tadi asal pakai sandal langsung berangkat. Tentu saja beli ice cream, panas begini cocok banget kan!
Sebenarnya, aku mau langsung pulang, tapi tapi.. Sekali lagi aku masih malas dirumah, nanti dengar mama ngomel lagi. Mungkin duduk didepan minimarket lebih oke, sambil makan ice cream, oh aku juga beli keripik kentang.
Bosan sekali... Ice cream sudah habis, keripik tinggal sedikit lagi, hhmmm kenapa ngga ada sesuatu yang menarik sih hari ini, aku ngantuk juga lama-lama nih.. Eh, siapa itu?
Woaahhh, kalian harus lihat pemandangan menyenangkan didepanku ini, kenapa aku baru melihatnya hari ini, mereka jalan kaki kesini? apa kita tetangga? Kok ngga pernah kelihatan ya..
Tampan! Lucu! Aahhh imut banget...
Tunggu sebentar, kalau begini aku jadi ngga mau pulang deh, disana didalam minimarket, aku penasaran apa yang mereka beli, oh itu susu pisang dan... Yupi? Mereka sudah dikasir, baiklah setelah ini aku akan pulang.
Astaga, ngga jadi lagi deh, mereka ternyata duduk disampingku, jadi grogi..
"mau yupi?"
Tolong, gemas sekali suaranya!
"e-eh iya?,Kamu tanya aku?"
Baik, dia ngga jawab, tapi anggukan kepala mungil itu ahh makin gemas, tangannya putih, kecil sekali, itu 2 bungkus yupi, dia kasih aku yupi yang dia beli tadi?
"wah, terimakasih"
Siapa sih yang ngga akan otomatis senyum kalau ketemu anak kecil gendut, dan baik hati, aduh gemas... tenyata dia masih pakai pacifier? Yang menggantung dibaju nya
"zee, yang sopan dong, kenapa ngga say hi dulu sama kakaknya"
Tolong, kupikir sudah cukup mengejutkan suara kecil menggemaskan tadi, ternyata suara berat dan lembut ini tidak kalah, sedikit candu rasanya.. Eh!
"tidak apa, dia baik, lucu, ini adik kamu?"
Apa itu? Apa aku tiba-tiba jadi banyak bicara sembarangan? Malu nya...
"hehe, iya.. Maaf, dia suka berkenalan dengan orang baru, kami baru pindah 2 hari lalu, dan zee tadi bosan dirumah jadi kami pergi berjalan kesini"
Oh... Pantas tidak pernah lihat, mereka baru pindah, sedikit menyenangkan sih dengarnya, kita tetangga.
"oh ya..., maaf aku jarang keluar rumah, jadi tidak tau ada tetangga baru, memang disebelah mana rumah kalian?"
Tutup mulutku sekarang juga, kenapa jadi bertanya yang lain lagi sih.
"di ujung sana, belok kekiri, rumah kami di deretan nomer ke 4"
"oh, disitu... Lain kali aku main kesana, aku juga punya adik kecil seumuran zee dirumah, aku akan ajak dia nanti"
Habis sudah, sekarang mendadak aku jadi orang yang terus terang, mana boleh baru kenal sudah se pede ini mau main?!.
"boleh, zee pasti suka punya teman baru, yakan zee?"
Anak kecil itu hanya mengangguk diam, sedang fokus makan yupi yang bungkusnya sudah berserakan dimeja, menggemaskan.
"a-abang.. Yupi lope?"
"ngga, zee habiskan saja, abang ngga mau"
"otee"
Sepertinya, zee ini sudah sedikit lancar bicara, hanya sedikit gagap mungkin karena masih belum sekolah? Entah dia ini umur berapa.
"zee sudah sekolah?"
Akhirnya, aku bertanya juga, penasaran sih.
"zee umul tiga"
Pintar, tangannya bisa memberi isyarat angka tiga, hanya sedikit cadel, itu wajar, zee sepertinya mudah berteman.
Matahari sudah tidak seterik tadi, sepertinya sudah sore, dan ternyata kulihat jam di handpone ini sudah pukul 4 sore, kurasa sudah boleh pulang, mama pasti cariin aku.
"permisi, aku pulang dulu ya"
Dia hanya diam dan berdiri, merapikan meja, dan menggendong zee setelahnya.
"kita pulang bersama, kebetulan sejalan, ini juga sudah sore, takut bunda khawatir"
Manis sekali, bunda? Kenapa ada anak laki-laki semanly ini memanggil bunda. Aku cuma bisa mengangguk dan tersenyum sopan, iya! Sudah terlalu grogi diajak pulang bersama.
Aku sampai lebih dulu, setelah berpamitan aku membuka gerbang, lalu ketika akan menutupnya tiba-tiba zee mengulurkan tangan
"yupi lope"
Lagi? Sebungkus yupi digenggaman tangan kecil zee yang bertaburan gula dimana-mana.
"terimakasih zee"
Sekali lagi, aku tersenyum pada zee yang kini sudah menyumpal bibirnya dengan pacifier, oh tuhan.. Itu hal yang paling menggemaskan dari zee hari ini, pipinya membulat sempurna dengan bibir yang bergerak-gerak kecil menyedot pacifier berwarna baby blue.
Tangan kecilnya kini bergoyang kekanan kekiri, tanpa mengucapkan apapun hanya berkedip-kedip lucu, Hatiku meleleh rasanya. Kenapa adik nakalku dirumah tidak pernah seperti zee, dia hanya bisa membuatku pening dengan tingkahnya.
"dadaahh zee, dan.. Emm"
"Jean, namaku Jean"
Kami memang belum menyebut nama satu sama lain sedari tadi. Mendengarnya menyebut namanya, sepertinya aku jadi sedikit salah tingkah.
"namaku cindy, senang bertemu kalian, hati-hati ya zee dan jean"
"senang bertemu denganmu juga, cindy"
Setelah aku menutup pagar, aku jadi melamun teringat zee dan jean, ternyata hari ini cukup menyenangkan, bisa bertemu mereka, zee yang menggemaskan, dan jean yang... Ahh, kenapa aku tersipu, tidak jelas.
"mama, kakak pulang"
End.