Alhamdulillah, pada umur 20 tahun, karya tulis yang berupa novel, sudah di adaptasi menjadi sebuah film yang menakjubkan, dengan jumlah penontonnya telah melebihi target pasar yang diinginkan, yaitu 20 JT. Pada umur 21 tahun, bertemu dengan pasangan hidup yang sangat aku impikan sejak lama, dia adalah wanita yang sholehah dan ramah. Kami bertemu di sebuah taman diantara daun-daun hijau yang gemerlap dengan seorang bidadari tengah duduk terdiam diantara alam yang tampak redup keindahannya ketika disampingnya. Dialah calon pasanganku. Selain Sholehah, dia juga memiliki kelebihan lainnya seperti: prestasi dalam hal akademik, agama, coding, dan yang lainnya hingga aku tidak habis pikir untuk mencari kekurangannya. Bagiku, dia sempurna.
Pada umur 22 tahun, aku kuliah di sebuah kampus ternama yang kebetulan bersamaan dengan calon pasanganku. Walau masalah terus menerus berdatangan, kami dapat mengatasinya dengan cermat, saling membantu dan percaya satu sama lain. Hari-hariku di penuhi dengan rasa bahagia, orang tuaku yang melihat kedekatan ku dengan seorang perempuan, langsung mendapatkan restu dan dukungan dengan memberikan semangat dan saran. 1 tahun telah berlalu dan pada umur 23 tahun, aku melamar dia. Walaupun sempat ragu, tetapi, semangat dan dukungan yang telah di berikan membuat kobaran api dalam hatiku semakin membara. Dalam benak, "ya Allah, hamba ingin menjadikannya seorang istri, jadikanlah dia istri hamba ya Allah." Tanpa di sangka dan di luar prediksi, jawaban yang ku terima sangat mengejutkan, dia menerima lamaranku.
Pada umur 24 tahun, aku sudah lulus dari kuliah S2 di kampus ternama dengan IPK tertinggi dan segala persiapan untuk pernikahan Alhamdulillah telah siap atas rahmat, berkah, dan ijin Allah SWT. Berselang 3 bulan setelah kelulusan, aku mengadakan upacara pernikahan bersama dengannya, tentu sebagai seorang pengantin yang salin mencintai.
Pada umur 25 tahun, selain sebagai seorang penulis novel yang sukses besar, aku bersama istriku memulai usaha bisnis kecil-kecilan untuk memenuhi keinginan dan istri untuk menjadi seorang pengusaha besar dan sukses dengan memulainya dari nol. Di awal memang penuh akan ujian dan masalah yang datang bertubi-tubi dapat kami atasi dengan tawakal. Tawakal adalah kunci kami menghadapi ujian dan masalah yang berdatangan. Tidak berselang lama setelah mendapatkan ujian selama 1 bulan, sebuah hadiah telah datang di antara kami, rasa bahagia tidak bisa kami jelaskan dengan kata-kata, tetapi kenyataan bahwa buah hati akan datang di antara keluarga kami. Hadiah yang diberikan Allah tidak berhenti di sana, usaha kecil yang kami bangun berangsur-angsur mulai ramai di kunjungi banyak orang dan novelku yang ku tulis, mendapatkan penghargaan.
Pada umur 26 tahun, anakku telah lahir dengan sehat walafiat atas ijin Allah SWT. Anggota tubuhnya yang mungil, tentu saja lengkap dengan wajah tampan dan putih seperti ayahnya yang tampan dan ibunya yang cantik, kami memiliki kulit yang bersih. Membuat semua orang yang melihat merasa kami adalah keluarga yang bahagia. Sebagai rasa syukur atas kebahagiaan yang di berikan, 10% pendapatan di keluarga kami, akan di donasikan kepada fakir miskin dan mereka yang sangat membutuhkan seperti: korban bencana alam, tentu donasi tersebut atas nama Allah SWT. Sebagaimana Allah SWT telah menjaga kedamaian dan kerukunan keluarga kami. Walaupun dalam tahun-tahun sebelumnya, kami juga mencoba untuk membahagiakan orang tua kami berdua atas jasa dan segalanya yang telah di berikan.
Pada umur 27 tahun, kami dapat benar-benar mungkin bisa membahagiakan orang tua kami dengan memberangkatkan ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji, insyaallah hal tersebut dapat membahagiakan orang tua kami di dunia dan kami juga berharap dapat meningkatkan derajat orang tua kami kelak di surga Allah SWT.
Kebahagiaan kami masih terus berlanjut, setelah datangnya anak pertama dan sekarang kami telah di karuniai seorang anak kedua dalam keadaan sehat walafiat. Hari-hariku berjalan dengan lancar. Seperti keluarga lainnya, kami juga di hadapkan dengan masalah tetapi dapat kami atasi dengan baik dalam satu hari saja, atas rahmat Allah SWT. Walaupun begitu, atas ijin Allah SWT kehidupan keluarga kami terus berlanjut dengan bahagia dan sejahtera hingga ajal menjemput.