Zainal, seorang murid SMA dan berasal dari keluarga mampu. Keluarga yang unik, dimana setiap generasi akan dipilih oleh leluhurnya untuk dapat melihat mereka. Sejak bayi Zainal merupakan salah satu yang terpilih di generasinya, tetapi mental yang dimilikinya tidak dapat menanggung beban. Satu persatu, mereka terus datang dengan rambut terurai, wajah rusak dan memakai baju putih bersimbah darah.
Zainal hanya bisa menangis, untungnya sang paman dapat membantu Zainal menutup kelebihannya. Dua puluh tahun telah berlalu dengan cepat dan di masa sekarang Zainal masih tetap tidak bisa melihat mereka. Namun, keberadaan mereka masih dapat di rasakan, perasaan dimana bulu kuduk berdiri tanpa sebab.
Pada sore hari, ketika Zainal sedang bermain hp di kamar. Terdengar nyanyian yang begitu merdu yang membuatnya tidak sadar ikut bernyanyi.
"Zaaiiinalll" sebuah panggilan yang seperti rayuan terdengar langsung di samping Zainal, dan tidak ada apa-apa.
Zainal langsung berfokus pada hp. "Haaaaaaa" Zainal berteriak dengan keras, karena mereka yang di hadapannya. Semua orang yang mendengar bergegas berlari menuju sumber suara, "ada apa Zainal?" Ucap sang ibu, dengan raut wajah khawatir. Zainal menceritakan semua yang terjadi, sungguh wajah terkejut sangat terlihat jelas di wajah orang tuanya.
"Kreeek" suara pintu berderit.
Cemas, takut, dan gelisah seketika datang dihati secara serentak. Ayah Zainal perlahan melangkah keluar dari kamar untuk melihat, dan berbalik badan mengatakan "tenang saja! Hanya angin."
Tiba-tiba sebuah tangan memegang kaki ayah Zainal dan menyeretnya dengan cepat. Tiba-tiba Zainal bangun dari mimpi.
TAMAT