Firhan tak bisa berkata apa-apa ketika tahu kalau Joez sekarang akan menjadi pelatihnya. Tiba-tiba dia gemetaran dan suaranya jadi gagap saat bicara karena bisa bertemu lagi dengan idolanya. Kemudian setelah berbincang-bincang sebentar dengan Joez, kemudian mereka pun pergi ke GYM Tinju. Setibanya di GYM Tinju merekapun disambut oleh teman-teman Joez, dua diantaranya adalah Soni dan Gung Jack yang juga merupakan petinju profesional.
Kemudian sebelum melakukan latihan, Joez menjelaskan tentang aturan-aturan di ring tinju, latihan yang yang perlu dilakukan, dan makanan-makanan sehat. Mendengar semua itu, Firhan sempat merasa ragu. Firhan pun berkata…
“Hmm… rasanya aku nggak bisa melakukan semua ini deh Kak, rasanya latihan-latihan ini terlalu berat untukku” Kata Firhan dengan ragu-ragu. “Ah, kamu jangan khawatir, soalnya kamu sekarang akan didampingi 3 petinju profesional di sisimu. Dan juga, mulai sekarang kamu panggil aku “pelatih” saja” Balas Joez. “B-Baik kak… Eh maksudku… Baik Pelatih” Jawab Firhan dengan rasa hormat.
Kemudian latihan Firhan pun dimulai, latihan yang dilakukan Firhan bisa dibilang sangat berat karena latihannya meliputi: 1. Lari keliling kampung dengan menggenggam batu bata 2. Push Up sambil tepuk tangan 3. Sit Up 50 kali 4. Push Up satu tangan 5. Dan memukul daging sapi berkali-kali
Awalnya Firhan merasa amat kelelahan dan hampir pingsan ketika menyelesaikan latihan tersebut di hari pertama. Namun, setelah berhari-hari latihan, kini Firhan sudah terbiasa dengan latihan-latihan berat yang diberikan oleh Joez dan teman-temannya. Tak lupa pula Joez juga sering memberi minuman protein agar Firhan jadi semakin kuat.
Diceritakan, setelah latihan Firhan terasa cukup, Joez pun merasa kalau Firhan sudah siap untuk tampil di ring dalam turnamen tinju Kampung Nelayan. Namun sebelum pergi ke tempat turnamen, Firhan menyempatkan dirinya untuk mampir ke rumah sakit untuk menjenguk ibunya. Setibanya di kamar tempat ibunya dirawat, Firhan pun berkata… “Buk, sekarang aku sudah jadi atlet tinju dan sekarang aku akan ikut turnamen tinju agar mendapat hadiah uang untuk membiayai operasi ibu. Aku tahu sekarang ibu tidak bisa mendengarku, tapi aku akan berjuang dengan sekuat tenaga untuk memenangkan kejuaraan ini. Oke, segitu saja yang inginku sampaikan. Ibu bertahan ya”
Setelah selesai menjenguk ibunya, Firhan tak lupa mencium kening ibunya sebelum pergi ke pertandingan. Kemudian, setelah semuanya dirasa sudah cukup, Firhan dan timnya pergi ke tempat pertandingan untuk bertanding diatas ring.
Turnamen tinju Kampung Nelayan pun akhirnya dimulai. Turnamen itu diselenggarakan di sebuah lapangan yang cukup luas di kampung tersebut dimana disana dibangun sebuah ring tinju sebagai tempat diselenggarakannya turnamen tinju. Diceritakan banyak petinju dari berbagai kalangan yang hadir untuk mengikuti turnamen tersebut. Namun ada 4 petinju yang jadi pembicaraan penonton turnamen tersebut, mereka adalah: 1. James Kebon, petinju kelas berat dari Bandung yang telah menjuarai turnamen sebanyak 3 kali. 2. Dewa Agung Nyoman, petinju profesional dari Bali yang juga merupakan atlet peraih medali emas dalam ajang angkat beban. 3. Seorang petinju bertopeng misterius yang tak jelas asal-usulnya, namun beredar kabar kalau dia berasal dari sebuah kota besar dan tahu segala jenis teknik tinju. 4. Dan Firhan Setiawan, petinju pendatang baru dari Kampung Nelayan.
Sebelum pertandingan dimulai, Joez memotivasi Firhan dengan kata-kata yang berapi-api dan tak lupa juga dia menyuruh Firhan untuk berdoa sebelum memasuki arena pertandingan. Setelah mendengar motivasi dari Joez, Firhan pun bersemangat dan kemudian dia pun memasuki arena.
Diceritakan pertandingan pun dimulai dengan babak penyisihan. Disebutkan kalau ada 20 orang petinju yang mendaftar untuk ikut serta dalam turnamen ini. Dan satu-persatu dari petinju tersebut KO di dalam ring.
Lima hari kemudian, diceritakan kalau turnamen tinju sudah mencapai tahap semi final. Dimana dari 20 petinju yang ikut dalam pertandingan, ada 4 petinju yang masih bertahan. Mereka tak lain adalah Firhan, James Kebon, Dewa Agung Nyoman, dan Si Petinju Bertopeng. Karena hanya ada 4 petinju yang tersisa maka pertandingan akan dilaksanakan esok hari dan pertandingan yang diadakan adalah Firhan melawan Dewa Agung Nyoman dan James Kebon melawan Petinju Bertopeng.
Diceritakan di sebuah tempat yang tersembunyi di Kampung Nelayan. Dua orang misterius sedang berbincang-bincang di sebuah ruangan. “Jadi bagaimana hasil pertandingan pada minggu ini?” “Tenang saja, semuanya berjalan sesuai rencana dan pada saat final nanti aku jamin kalau kita akan menang telak dan hadiah uang itu akan jadi milik kita” “Hehehe… Bagus.. Bagus…”
Tiba-tiba saat kedua orang itu sedang asyik ada satu orang lagi yang masuk ke ruangan tersebut. Dan tak disangka-sangka, ternyata orang ketiga itu adalah Si Petinju Bertopeng. Petinju Bertopeng itu pun berkata. “Hei! Hei! Hei! Jangan lupa aku juga minta bagianku karena akulah yang bertanding diatas ring” “Hehe… Tentu saja kami tidak akan melupakanmu, itu karena kaulah yang menjadi bintang dalam turnamen ini” “Ya, dan jangan lupa kalau berkat obat kuat racikan kita, kita bisa menjadi bintang turnamen ini” “Hmm… Kalian berdua memang benar, kalau bukan karena obat kuat itu, mungkin aku tidak bisa sampai ke semi final. Kalau begitu kita buat racikan obat yang lebih kuat lagi agar aku bisa memenangkan turnamen ini dan menyingkirkan musuh-musuhku diatas ring. Terutama si bocah nelayan itu…”
Tanpa diketahui oleh orang-orang yang ada di turnamen tinju, ternyata Petinju Bertopeng telah melakukan kecurangan dengan cara menggunakan obat penambah kekuatan dalam pertandingan. Hal ini sebenarnya dapat membuatnya terdiskualifikasi dari pertandingan. Dan apakah hubungan yang dimiliki Petinju Bertopeng dengan Firhan? Cerita ini akan dilanjutkan di Tinju Dunia (Part 4)
Bersambung…
Cerpen Karangan: Ngurah Jordi Blog: cerpenngrjordi.blogspot.com Umur: 20 tahun Pekerjaan: Mahasiswa
Cerpen ini dimoderasi oleh Moderator N Cerpenmu pada 19 Januari 2022 dan dipublikasikan di situs Cerpenmu.com