Siang hari yang biasa saja, di kamar yang juga biasa saja, tampak Kinan yang sedang mengerjakan sesuatu. Tangannya lincah bergerak untuk menulis, sambil mendengarkan musik kesukaannya.
Ya, sebagai seorang siswa tingkat akhir, tugas-tugasnya terus menumpuk meskipun dia sudah berusaha untuk menyelesaikannya. Setiap kali satu tugasnya selesai, tugas lain sudah menunggu untuk dikerjakan. Rasanya seperti tertekan oleh perasaan terpenjara dengan tugas-tugas yang lama-kelamaan membuat muak. Mungkin jika kalian bisa melihatnya, kepala Kinan seperti sedang berasap karena tugas.
Tak lama kemudian, Kinan pun berhenti mengetik untuk meregangkan badannya. Duduk diam di kursi selama beberapa jam bisa membuat punggung dan badan sakit, dan itu tentu saja tidak enak.
“Haahh, kapan kelarnya sih. Udah gitu harus belajar lagi” keluh Kinan. Coba aja kalau tugas nggak ada, pasti nggak ada yang namanya stress karena tugas, pikirnya sambil cekikikan. “Jadi itukah permintaanmu?” Mendadak sebuah suara muncul, mengagetkan Kinan. Terkejut karena suara misterius tersebut, Kinan spontan berteriak. “AAAAAAAAAA, JANGAN GANGGU AKU PLEASEEEEEEE!!!” teriak Kinan “Jangan takut wahai jiwa yang malang, aku hanya ingin membantumu” ucap suara itu. Tak lama kemudian, keluarlah seekor peri dari balik lemari. Tunggu, peri?!
“Loh, kamu itu makhluk apa? Kecil, punya sayap lagi. Aih, jangan-jangan aku halusinasi, kecapekan kali ya?” tanya Kinan Peri itu pun tertawa kecil, dan menjawab, “Kamu tidaklah berhalusinasi sekarang, tapi jika itu benar, bukankah hal tersebut akan menguntungkanmu? Aku bisa mengabulkan 3 permintaanmu, dan kamu bisa melupakan segala derita yang kamu alami” kata peri itu. “Woahh, benarkah? Kamu bisa mengabulkan keinginanku??” tanya Kinan “Benar sekali, jadi apa yang kamu inginkan?” tanya peri itu dengan senyum yang mengembang.
“Kalau begitu, permintaanku yang pertama adalah untuk pergi ke tempat yang jauh dan indah, tanpa tugas tentunya” ucap Kinan “Baiklah, permintaanmu akan segera dikabulkan. Kamu boleh menutup matamu dan membukanya saat kusuruh” perintah peri. Kinan pun menutup matanya, dan merasa bahwa tubuhnya seperti terseret ke dalam pusaran, tapi anehnya dia tidak merasa pusing.
“Nah, coba kamu buka matamu”
Kinan pun membuka matanya, dan astaga- Kinan seperti sedang berada dalam mimpi yang selalu dia impikan. Dia sekarang berada di sebuah bukit dengan bunga bermekaran sejauh mata memandang. Bagaikan berada dalam lukisan, tapi ini nyata. Kinan pun terduduk, dan meraba tanah di sekelilingnya. Dia mengambil satu bunga dan menghirupnya. Bau bunga yang wangi masuk kedalam hidungnya, membuatnya merasa senang.
“Jadi, bagaimana menurutmu?” tanya peri itu “Ini- Ini seperti di mimpi, terimakasih banyak peri. Ah iya, kita belum berkenalan. Siapa namamu? Aku Kinan” “Namaku Annora, kamu bisa memanggilku Ann” jawab Ann “Ohh, baiklah Ann. Oh iya, apakah aku masih bisa menggunakan permintaanku?” tanya Kinan “Ya, kamu masih memiliki 2 permintaan lagi” “Baiklah, permintaan kedua, aku ingin tinggal disini selamanya” ucap Kinan.
“Maaf, tapi aku tidak bisa mengabulkan permintaanmu yang itu” kata Ann sambil menggelengkan kepalanya. “Hah, kenapa tidak bisa? Bukannya kamu bisa mengabulkan apapun?” tanya Kinan yang kebingungan. “Iya, tapi aku tidak bisa mengabulkan permintaan yang seperti itu. Maafkan aku yang belum memberitahumu sebelumnya, bahwa aku tidak bisa mengabulkan permintaan yang berhubungan dengan waktu. Aku tidak bisa membawa ke masa lalu, ataupun ke masa depan. Dan juga permintaanmu yang ingin tinggal disini selamanya. Itu adalah permintaan yang terlalu kuat, dan aku tidak bisa mengabulkannya” kata Ann sedih. “Oh, begitu ya. Padahal aku tidak ingin kembali ke rutinitasku itu. Aku capek dengan hidupku, sepertinya tidak ada yang menarik. Kau juga lihat kan Ann, hidupku sepertinya hanya penuh dengan tugas dan masalah sampai aku muak. Tapi, berada disini sungguh menyenangkan, terimakasih Ann, kau memang peri yang hebat!” kata Kinan dengan bahagia. Ann pun tersenyum bahagia, dan terbang disamping Kinan.
“Tapi, bolehkah aku meminta 1 hal Ann? Tenang saja, itu bukan permintaan yang susah kok” tanya Kinan “Apa itu?” “Bolehkah kau tetap bersamaku, setelah mimpi ini selesai? Bisahkah kau mengabulkan permintaanku lagi saat aku sedang sedih? Maukah kau jadi temanku?” tanya Kinan. “Aku tidak yakin akan hal itu, tapi aku akan berusaha. Karena kau adalah teman manusiaku yang pertama, aku pasti akan membuatmu bahagia, Kinan. Jangan khawatir, ingatlah saat kau merasa sedih ataupun marah, saat kau merasa muak akan segalanya, aku pasti akan datang. Aku akan membawakanmu mimpi terindah, membuat mimpimu jadi kenyataan. Ingatlah” jawab Ann sambil berlinang air mata “Akan kutunggu sampai kapanpun Ann, akan kutunggu mimpi darimu”
Niit.. niitt Bunyi alarm membangunkan Kinan dari tidur siangnya yang indah, mimpi yang selalu melekat dalam ingatannya. Dia tidak peduli, apakah itu hanya imajinasi atau halusinasinya. Tapi mimpi itu sudah cukup untuk membuat suasana hatinya menjadi berjuta kali lebih baik. Karena bagaimanapun, dunia imajinasi adalah tempat terbaik bukan? Dunia dimana kau bisa menjadi apapun, tinggal dimanapun, tanpa harus memikirkan segala perasaan yang tidak enak. Tidak apa, bangunlah dunia imajinasimu, bermainlah sejenak didalamnya. Saat hidup mulai memberimu cobaan, dan kau merasa lelah, beristirahatlah sejenak dalam dunia mimpi. Karena siapa yang tahu, mungkin seorang peri menunggumu untuk memberikan mimpi terbaik.
Cerpen Karangan: Aiyuu
Cerpen ini dimoderasi oleh Moderator N Cerpenmu pada 24 Februari 2022 dan dipublikasikan di situs Cerpenmu.com