Canva adalah sahabat Ghea. Mereka selalu bersama. Hingga di mana Canva menyatakan cintanya.
“Gue cinta sama lo,” “Tapi gue nggak, gue cintanya sama Mike.” Mike BragaWijaya cowok itu berhasil menaklukkan hati seorang Ghea. Tidak jarang melupakan dirinya.
Mike tampan mirip Younghoon The Boyz. Tapi tidak cukup menarik hati Canva. Di tengah obrolan mereka Mike dengan skeatboard. Cowok itu menggunakan jaket kebesarannya yaitu biru. “Tuh panggeran lo jemput, anjir gue dicuekkin cabut aja sama dia.” Canva Rahmadi sangat membenci kedekatan keduanya. Meski Mike tidak berpacaran dengan gadis itu.
Mike mengajaknya berkeliling Dufan. Memainkan semua hawana. Ghea bahkan senang bisa naik roller coaster sebab dulu ia tidak berani. Tapi demi menarik simpati Mike semua Ghea lawan. Cinta memang bisa membuat seseorang jadi buta.
“Mike aku cinta kamu.” “Jangan bahas itu dulu, aku ngerasa umurku gak panjang kalo bicara soal cinta?” “Kok gitu?” Rasa ingin tau gadis itu semakin dalam. Seperti menujukkan firasat bahwa akan ada yang pergi tapi maksud itu belum pasti.
Malam menjelang perkataan Mike masih bergerumbul di otak gadis tersebut. Terus terang baru kali ini perkataan dari Mike begitu terkena di hati. “Gak mungkin Mike pergi, dia akan selalu sehat dan jadi Mike Ghea…”
Namun apa yang direncanakan tidak sesuai dengan kenyataan. Semua telah direncanakan oleh Allah SWT. Berita kecelakaan Mike menjadi hal gembira untuk Canva. Bukannya sedih cowok itu bersukacita. Hatinya puas mengetahui kabar ini. Tapi begitu melihat kesedihan terbentang di wajah pujaan hatinya ia lemah dan kalah.
Tidak lama Santi Mama dari gadis itu masuk menemuinya memberi dukungan. Kabarnya Mike mengalami koma. Dan belum sadarkan diri. “Kamu tenang ya, eh diluar ada teman kamu Canva suruh masuk aja ya?” “Aku gak mau ketemu Canva Ma,” “Kenapa?” tanya Santi. “Aku gak mau aja, please tutup kamar aku.” Canva sudah lelah dengan penolakan dari sahabatnya.
Hingga kabar bahwa Mike meninggal. Membuat gadis itu terpukul. Mereka tidak saling bertemu lagi setelah kejadian itu. “Untuk apa gue hidup kalau gue belum mengatakan sayang ke Mike? Buat apa setahun kita ini.” Merentangkan tangan di atas rooftop Ghea berniat mengakhiri hidup karena frustasi.
Sampai di mana Canva menolongnya. Dan mata mereka saling bertautan. Perasaanya jadi aneh. Segera dia lepas rangkulan dari Canva. “Gak Sudi, kalau harus disentuh lo bye!”
Puncak paling mencengangkan sikap Ghea berubah jadi psikopat. Tidak jarang melukai tangan dengan pisau tajam, atau benda tumpul. Sering tertawa sendiri. Dan anehnya lagi jarang bergaul. Menjadi anak Badgirl. Beda sama Ghea yang dulu. Canva merindukan sahabatnya.
Di pukul tujuh malam saat hendak membeli martabak. Canva melihat Ghea nongkrong dengan anak punk. Segera dia menegurnya. “Jangan gaul sama mereka bahaya?”. “Peduli apa lo sama gue?” membuang rokok di tangan gadis itu Canva menyesal sudah merusak kebahagiaan yang pernah tercipta.
Baru pertama kali menemukan Ghea berkumpul bersama para bajingan yang tidak jelas. Matanya sangat hancur. Perlahan kakinya lemas.
“Pokoknya gue harus balikin Ghea ke jalan yang benar.” Dengan bantuan doa akhirnya Canva berusaha mencoba memasuki dunia Ghea.
Ghea sekarang menggunakan tindik di hidung, bergaya metal. Canva juga gabung di group anak punk. Semua demi Ghea.
“Lo kenapa sih?” tanya Akbar dengan heran. “Gue kangen Ghea, lo juga sama kan?” “Iya, Ghea yang sekarang brutal coy,”
Masuk ke area kantin Ghea menganggu orang yang sedang makan bakso membentak meja dengan kasar. Sehingga gadis itu jatuh ke lantai. “Ini area gue, pindah!” Karena takut mereka menuruti keinginan Ghea.
“Ghea makin sadis dan gak bener, coba lo nasehati dia kemaren dia masuk BK tau?” “Mana mau dia dengar penjelasan dari gue.” ucap Mike berkata jujur. Cowok itu hanya memandang sendu. Berbuat apa-apa saja gagal. Semua percuma.
Tiba di Sabtu malam lagi-lagi Ghea berkumpul dan nongkrong sama anak punk itu. Canva ada di sana mengawasi. Tapi Ghea cuek saja dan bahkan bersama mereka. Seseorang menaruh bubuk ke dalam minuman Ghea tanpa ia ketahui. Segera Canva ambil gelas minuman tersebut lalu membuangnya.
“Dasar bego, kenapa lu buang sih?” “Karena disitu ada racun gak percaya nih bubuknya.” ujar Canva.
Ghea merasa malu sudah berbuat kasar pada sahabatnya. Ketika hendak berjalan Canva tertabrak motor terlindas sangat jauh. Sehingga kepalanya terbentur. Ghea menangis memeluk Canva. “Jangan pergi lo sahabat terbaik gue yang akan selalu ada.” “Pulang Ghe, jangan di sini nyokap lo cari lo.” ucap Canva tidak bergerak lagi. Seolah dunia seakan berhenti berputar.
Ghea berjalan di tengah gundukan tanah. Gadis itu menumpahkan seluruh airmata. Menyesal sudah menjadi gadis nakal. Kini pancaran matanya menunjukkan bahwa ia harus kuat, dan kembali menjadi Ghea yang dulu.
Selesai
Cerpen Karangan: Hardianti Kahar Blog / Facebook: TitinKaharz Nama: Titin Akun wattpad: @titinstory Akun Twitter: @HKaharz
Cerpen ini dimoderasi oleh Moderator N Cerpenmu pada 11 Januari 2022 dan dipublikasikan di situs Cerpenmu.com