Saat ini cewek dengan rambut yang terurai tengah berjalan menuju supermarket terdekat. Karena kebetulan cemilan yang ada di rumahnya sedang habis, ia terpaksa berjalan ke supermarket yang tidak terlalu jauh dari rumahnya karena ia malas untuk membawa kendaraan. Sesampainya dia disana sepasang matanya tak sengaja bertemu dengan sepasang mata seorang lelaki yang menggunakan hoodie berwarna biru dongker, buru-buru ia memutuskan pandangannya dari sepasang bola mata milik si cowok itu sambil menarik nafas dalam kemudian ia keluarkan perlahan. Dan indah pun berjalan menuju sosok lelaki yang tadi dia lihat sambil mengatur detak jantungnya yang mulai berdebar tak karuan.
“Lo jalan kaki?” Tanya-Nya. “Iya dong! Biar sehat, gak kayak lo Ken kemana-mana naik kendaraan mulu!”
Yah, dia adalah sahabatnya sedari kecil, Kenanta. Dia adalah sosok sahabat sekaligus kakak untuknya, tapi bodohnya Indah malah jatuh cinta kepada Ken sejak satu tahun yang lalu, tak ada yang tau kalau Indah menyukai sahabat yang tengah berdiri dihadapannya saat ini. Karena Indah selalu menyembunyikan perasaannya terhadap Ken selama ini, menurutnya perasaanya ini sangat tidak masuk akal, bagaimana mungkin ia mencintai sosok sahabat yang selama ini selalu ada untuknya.
“Ya biarin, gini-gini gue sering olahraga! Kalau lo mana mau olahraga? Rebahan terus!” ujar ken sinis melihat Indah. “Biarin! Dah ah gue mau belanja dulu!” “Oke gue tunggu lo diluar” ujar ken meninggalkan Indah yang mulai mencari cemilain apa saja yang akan dia beli nantinya.
Setelah memilih banyak sekali cemilan Indah pergi ke kasir untuk membayar belanjaannya. Indah pun melihat Ken yang masih menunggunya di depan parkiran sambil menduduki motor sport miliknya tak lupa dengan hp yang berada di tangan sebelah kanannya. Tak lama Indah selesai membayar belanjaannya dan iapun berjalan menuju Ken yang masih pada posisinya. Jujur saja Indah sudah berulang kali untuk membuang rasa itu terhadap Ken, namun semakin Indah berusah untuk menghilangkan rasa itu semakin besar juga cintanya terhadap Ken.
Sesampainya di depan rumah, Indah pun turun dari atas motor kemudian disusul oleh Ken yang ikutan turun. Merekapun masuk secara berbarengan sehingga mereka berdua tersangkut di ambang pintu masuk.
“Woi! Gue duluan yang mau masuk!” teriak Indah dengan suara melengking. “Mana ada gue tadi didepan lo! Jadi gue yang duluan masuk!” ujar Ken tak mau kalah. “Rumah-rumah gue, jadi gue yang harus masuk duluan!” uajar Indah membela diri.
Begitulah mereka berdua jika sudah bertemu, selalu saja bertengkar tentang hal-hal yang sepele. Aqilla yang tadi tengah sibuk menyiapkan makanan untuk makan malam lantas langsung berlari kecil ke arah pintu masuk, sesampainya disana ia malah melongo melihat kedua remaja yang tengah terjepit diambang pintu, ia pun langsung geleng-geleng kepala sambil memegang kepalanya.
“Kalian ini, mama Bunda kira ada apa tadi! Kiranya kalian berdua yang kejepit di pintu” ujar sang bunda yang tak habis pikir dengan kelakuan mereka. “Ini nih Bunda, gak mau ngalah! Ini kan rumah kita jadi aku duluan dong yang masuk!” tunjuk Indah ke wajah Ken. “Lah kok gue?!” ujar Ken dengan menunjuk dirinya sendiri. “Sudah-sudah! Indah kamu mundur” “Tapi bun-” ucapan Indah terpotong sebab sang bunda lebih dulu berbicara. “Gak ada tapi-tapian! Ayo mundur”
Indah pun menuruti perkataan Aqilla dan berjalan mundur selangkah, melihat itu Ken langsung saja masuk tak blupa berpamitan oleh Aqillah untuk pergi duluan ke kamar Indah. Sedangkan Indah berjalan mengekori Ken yang sudah jauh didepannya dengan muka ditekuk.
Sesampainya ia di kamar, betapa terkejutnya Indah melihat Ken yang sudah duduk santai di meja belajarnya dengan memegang buku diary-Nya yang selama ini ia sembunyikan dari seorang Kenanta. Ken yang menyadari keberadaan Indah lantas memalingkan fokusnya dari yang tadi membaca buku, kini telah beralih menatap mata Indah dengan tatapan yang tak terbaca.
“Lo gak sopan banget sih! Sembarangan aja baca buku diary orang!” ujar Indah yang sudah berada di hadapan Ken dengan jantung yang berdegup tak karuan.
Ken hanya diam tak menanggapi ucapan Indah barusan, mata Ken terus saja menatap Indah dengan wajah yang datar, selama ini Indah tak pernah melihat Ken menampilkan wajah seperti itu. Tak lama kemudian Ken meletakkan buku yang ia baca setelah itu ia berdiri dan melangkah keluar kamar Indah tanpa sepatah kata apapun. Indah hannya terdiam melihat buku diarynya yang tergeletak di atas meja belajar, ia merutuki dirinya sendiri Karena tadi ia lupa untuk menyimpan buku itu kembali.
Sudah seminggu setelah kejadian di kamar Indah, dan sudah seminggu juga Ken menjahuinya. Indah bingung haruskah ia jujur terhadap Ken tentang perasaannya yang sudah ia sembunyikan sejak satu tahun yang lalu? Atau dia harus berbohong kepada Ken bahwa ia tidak mencitainya?. Perlahan Indah memejamkan matanya sejenak lalu membuka matanya kembali karena ada seorang anak kecil yang ingin memberinya sebuket bunga yang cantik.
“Kakak ini untuk kakak! Diambil ya?” ujar anak kecil yang menyodorkan sebuket bunga itu kearah Indah, Indah pun menerima buket itu.
Saat ia ingin bertanya dari siapa, anak kecil itu sudah hilang dihadapan Indah. Indah pun kembai melihat buket itu dan mulai mencari sesuatu, setelah dapat Indah pun membuaka kertas itu dan membacanya.
“Untumu yang selalu bisa membuatku tak berdaya, maafkan aku karena telah menjahuimu” -Kenanta
“Ken?” ujar Indah bermonolog, matanya menyapu di sekitar taman untuk mencari sosok yang telah memberi sebuket bunga ini kepadanya. Namun usahanya tak membuahkan hasil, ia tak menemukan sosok Kenanta disekitarnya, hp-Nya pun berbunyi saat ia membukanya ada notifikasi disana dan itu dari Ken.
*Kenanta* Bisa temui gue di pinggir pantai tempat biasa?
*Indah Oke
Sesampainya disana Indah sama sekali tak melihat keberadaan Ken disana, yang ia lihat hanyalah pinggiran pantai yang sudah didekor sangat cantik. Mungkin ada acara kali ya disini?. Batin Indah.
Tiba-tiba Ken muncul dibalik panggung kecil yang ada dihadapannya, Indah pun terkejut melihat Ken yang kini tengah memakai jas hitam membuat Indah terbengon untuk beberapa saat. Kesadarannya pun kembali ketika Ken memegang keddua tangan Indah.
“Maaf kalau sikap gue kemaren ngebuat lo khawatir” ujar Ken dengan menatap kedua iris mata milik Indah. “Ini maksudnya apa ya Ken?” Tanya Indah bingung. “Inget waktu gue baca buku diary lo?” Tanya Ken dan diangguki oleh Indah. “Gue mau jujur tentang perasaan gue selama ini ke lo!” perkataan Ken mampu membuat Indah menegang ditempat sambil mengangkat sebelah alisnya. Indah hanya diam menunggu apa perkataan yang akan Ken katakan selanjutnya.
Entah kenapa Ken malah kesusahan untuk mengatakan perasaannya terhadap Indah. Susah payah Ken untuk bisa mengatakannya. “G-gue s-sebenernya udah suka sama lo dari dulu! C-cuma gue takut kalau hubungan kita berdua bakalan berantakan nantinya!” ujar Ken dengan sedikit gugup.
Indah yang mendengar perkataan Ken barusan terdiam ditempannya tanpa ekspresi. “Lo udah baca diary gue kan?” tanya Indah memastikan bahwa Ken memang telah membaca semua isi diary nya waktu itu. Ken pun menganggukan kepalanya setelah itu menunduk, ia merasa bersalah karena telah membaca buku diary milik Indah. Indah pun menyuruh Ken untuk menatapnya setalah itu ia pun mulai berbicara kembali.
“Kalau udah, berarti lo udah tau dong jawabannya?” ujarnya sambil tersenyum, Ken yang mendengar itupun memeluk Indah dengan erat.
“Terimakasih, dan maaf karena gue gak peka selama ini sama perasaan lo. Yang juga sama kayak gue” ucap Kenanta lembut.
Tamat
Cerpen Karangan: Intnchyinsni Wattpad (Intnchyinsni)
Cerpen ini dimoderasi oleh Moderator N Cerpenmu pada 1 Februari 2022 dan dipublikasikan di situs Cerpenmu.com