Ini aku… Ya aku… Seorang wanita tak berdaya yang pernah memperjuangakan seseorang, berusaha semaksimal mungkin untuk bertahan diantara awan kelabu dan dahsyatnya ombak. Berlari dan menembus duri kehidupan. Terjatuh dan bangakit lagi Demi mempertahankan sesuatu yang sebenarnya tak menghiraukan perjuangan itu sama sekali. Dan pada akhir perjuangan itu useless.. Hah.. How stupid I would maintain someone who never even thought about me!!!
Second chance
Dia pergi saat sudah membawa hatiku bersamanya. Dia meninggalkanku saat aku sudah jatuh cinta. Dia melambungakan perasaanku lalu dihempaskan saat itu juga. Kini saat aku rela melepaskannya.. Dia datang dengan seenaknya dan tanpa bersalah ingin memulai kembali hubungan kita. Dan saat itu juga hatiku masih berpihak padanya.
Aqeela menatap nanar pada sosok pria di hadapannya pria yang ia cintai telah kembali setelah 3 tahun pergi tanpa alasan. Matanya memanas jika mengingat perasaanya telah dimainkan oleh pria di hadapannya.
“qeel ini aku.. Kamu tidak merindukanku?” Pria itu merentangakan tangannya membuat aqeela muak dengan pria di hadapannya. Aqeela mengusap air matanya dengan kasar yang telah lancang turun dari matanya. “tidak!! Dan aku membencimu!!” aqeela berlari menghiraukan suara di belakangnya yang terus memanggilnya.
Aqeela menggulingakan tubuhnya di atas ranjang, berkali kali ponselnya berbunyi dan menampilkan nama pria itu membuat aqeela semakin malas berbuat apa apa ‘tok.. Tok tok..’ Aqeela menajamkan pendengarannya saat mendengar pintu rumahnya diketuk. Ia beranjak bangun dengan penampilan yang masih acak acakkan. Saat membuka pintu rumahnya rasanya aqeela ingin membanting pintu di hadapannya tapi terhalang oleh pria itu yang mendorong pintunya hingga membuat tubuh aqeela terjengakang ke belakang.
“mau apa kamu kesini lagi?!!” “dengar dulu qeell.. Aku ingin mengatakan sejujurnya kenapa aku harus pergi meninggalkanmu saat itu… Kamu harus tau..” Aqeela menutup telinganya dengan kuat “enggak!! Gak mau!! Cukup rassya pergi!!” Aqeela mendorong tubuh rassya tapi pria itu tidak bergerak sedikitpun. Rassya menggenggam pergelangan tangan aqeela di dada bidangnya. Dan menarik aqeela dalam pelukannya. Tangisan aqeela kembali pecah. “hiks… Pergi!! Jangan membuatku kembali berharap denganmu!!!” “aku tidak akan pergi lagi qeel aku berjanji aku akan selalu bersamamu selamanya berikan aku second chance aqeela..” Aqeela tidak dapat menjawabnya tangis masih mendominasi dirinya.
Aqeela melepaskan pelukannya dari tubuh rassya. Ia menggeleng dengan kuat. “pulanglah rassya.. Aku lelah ingin istirahat..” Tangan aqeela kembali dicengakram rassya. “aku sudah menyuruhmu pergi sya!! Pergi!! Jangan datang dan mengusik hidupku lagi!!! Aku membencimu!!” Aqeela menghempaskan tangan rassya dan berlari memasuki kamarnya tak menghiraukan suara rassya yang terus memanggilnya
Sudah 1 bulan lebih aqeela tidak bertemu dengan rassya ada perasaan lega dan… Hilang di hatinya. Sejujurnya, ia masih mencintai rassya tapi mengingat dulu ia pernah ditinggalkan tanpa sebab selama 3 tahun dan itu membuatnya sakit hati karena rassya adalah pria pertama yang menyakitinya hingga sedalam ini.
Aqeela duduk di bangaku taman kampusnya sambil kembali membuka buka buku pelajarannya. “aku turut berduka.. Padahal rassya pria yang baik..” Aqeela terkejut saat dua orang wanita yang duduk tak jauh darinya berbicara tentang rassya, ia kembali menajamkan pendengarannya untuk mendengar apa saja yang mereka bicarakan. “aku juga tidak menyangka jika rassya harus pergi secepat ini dia tampan dan juga sangat baik…” Perasaan aqeela kalut mendengarnya ia bangkit dari duduknya dan menghampiri kedua wanita tersebut. “apa yang kalian bicarakan? Ada apa dengan rassya?” “kamu tidak tau?” Aqeela menggeleng perasaannya makin kawatir. “angga meninggal..” Deg! Jantung aqeela berhenti mendengar dua kata tersebut kemudian bergemuruh dengan cepat. “a..Aapa? Kalian bohong kan?” “kami baru saja menyelawat ke rumah rassya dia akan dimakamkan siang ini..”
Aqeela berlari keluar kampusnya dengan segera mencari taksi yang melintas. Tubuhnya bergetar takut mendengar apa yang baru saja ia dengar. Akhirnya tak lama ia dapat menemukan taksi dengan bergetar ia menyebutkan alamat rumah rassya. Tiba tiba tangisnya keluar jika apa yang ia dengar adalah fakta. Aqeela akan mengatakan dirinya bodoh karena saat itu ia menolak mendengarkan penjelasan rassya.
Aqeela turun dengan kaki yang kini lemas berpijak melihat bendera berwarna kuning bergantung di rumah rassya. Tangisnya kembali pecah tapi ada satu yang membuatnya heran kenapa rumah rassya sepi? Aqeela mengetuk pagar kayu di hadapannya. Tidak ada jawaban akhirnya aqeela menerobos masuk dan berlari cepat ke rumah rassya. Rumah ini juga sangat sepi seperti tidak ada orang. Pikiran aqeela sudah berlayang kemana mana.
Aqeela membuka pintu rumah rassya tidak ada orang “qel, kamu datang..” Aqeela membalikan badannya ke arah tangga dimana farel adik rassya turun menghampirinya. “rell… Rassya.. Aaa…Engga?” “kamu yang sabar ya.. Rassya-” ucapan farel terpotong “jadi benar?” tangis aqeela kembali pecah ia terjatuh duduk di lantai, farel menghampiri aqeela dan berjongakok di hadapannya. “aku bodoh rel!!” “tidak.. Jangan salahkan dirimu..”
Farel menunggu aqeela menghentikan tangisnya sebelum ia menyampaikan pesan kakaknya. “ada satu hal lagi qeell… Kenapa saat itu rassya meninggalkanmu tanpa sebab..” Aqeela menatap farel dan air matanya kembali meluncur deras. “rassya mengalami kecelakaan saat akan kembali ke indonesia ia sempat koma lima bulan dan saat itu ia mengalami kelumpuhan…” Farel menjeda kalimatnya melihat aqeela yang bergeming tapi air mata gadis itu masih terus keluar.
“rassya tidak ingin membuatmu khawatir jadi ia meminta padaku untuk menyuruh siapapun merahasiakan keadannya padamu” “rassya mulai menjalani terapi untuk memulihkan kakinya yang mengalami lumpuh itu selang dua tahun terapi yang ia jalani membawakan hasil tapi ia belum boleh pergi ke tempat yang jauh..” “akhirnya satu tahun berikutnya ia kembali ingin menemuimu.. Ia ingin menceritakan semuanya padamu membuatmu percaya padanya pada cintanya..” “qeel, kak rassya sangat mencintaimu tak ada niatan ia untuk meninggalkanmu..”
Aqeela terisak makin parah ia menggeleng dan memukul kepalanya “aku bodoh!!! Kenapa aku bodoh?!!” “karena kamu tidak mau mendengarkan penjelasan dariku..” Aqeela tersentak mendengar suara bass dari belakangnya. Ia menolehkan kepalanya ke belakang, matanya terbelalak melihat siapa yang berdiri di hadapannya. “apa harus farel yang menceritakannya supaya kamu percaya?”
Flashback on “rell aqeela gak mau percaya” ucap rassya dengan putus asa “engak kak..Kau harus kuat jangan menyerah!!” ucap farel sambil menepuk lembut bahu kakak nya “tapi rel gimana..” “gini kak…” farel menjelaskan rencananya
“kamu yakin ini bakalan berhasil.. Aku takut aqeela makin benci kepadaku” ucap rassya ragu “rahensya rassya hidayah… Percaya deh kakak aqeela aza calista pasti akan luluh” ucap farel dengan tawa kecil sambil menggoda kakaknya “mulai deh.. Mamah makan apa sih ngandung kamu, jenis laki laki tapi sifat dari dulu gak berubah sama aja kaya cewek tau gak..” ucap rassya terkekehh Flashback off
Perasaan aqeela campur aduk ia ingin menangis dan meraung raung dengan kuat. Ia merasakan bahagia, marah dan kesal secara bersamaan. “jadi bagaimana tuan putri?” Aqeela menangis makin kuat ia senang mengetahui jika angga tidak jadi pergi meninggalkannya.
Rassya berjalan menghampiri aqeela dan memeluk tubuh bergetar tersebut ke dalam pelukannya. “maafkan aku qell..” “ti..Tidak.. Aku yang minta maaf… Seandainya aku… Aku…” “kamu tidak salah… Aku tau kamu pasti kecewa karna aku tidak memberitahumu kini aku ingin memperbaiki semuanya..” “aku ingin melihat bagaimana reaksimu jika saja aku benar benar meninggal, ternyata aku tau kamu masih sangat mencintaiku terbukti bagaimana paniknya kamu saat di kampus dan di rumahku..”
Aqeela tertegun mendengarnya ia memang sangat panik hingga ia baru sadar tas juga buku bukunya masih ada di bangaku taman kampusnya. Aqeela memukul dada rassya yang tertawa seakan mengejeknya membuat rassya kembali mendekap erat tubuh aqeela
“love you cimit…” “ih apaan sih.. Love you too cipluk” jawab aqeela terkekeh
The end
Cerpen Karangan: Lasria Angelika_pardede Blog / Facebook: Lasria Angelika Text by lasria angelika pardede #justcerpen Jangan dibawa bawa kedunia nyata tp pelajarilah hikmat nya ambil inti sari nya Salam sehat