Ini adalah bagian titik lelahmu telah hadir sepenuhnya. Bukan karena sepanjang waktumu perihal seputar dengan pekerjaan. Bukan juga pada banyaknya tuntutan yang kamu selalu ambisikan. Namun kepada lebih ke, ada sesuatu candu yang sudah melebur dan membuatmu sudah sampai pada kondisi saat ini. Kondisi dimana kamu mampu membangkitkan semangat terus menerus. Kamu sudah melangkah pada impian yang selama ini kamu capai, dan itu terwujud.
Lalu bagaimana. Sewaktu waktu tanpa kamu duga-duga. Tanpa kamu sadari. Perlahan candumu semakin hari sedikit demi sedikit mulai habis terkikis oleh kenyataan yang bisa saja membuat kondisimu jatuh sejatuh jatuhnya.
Tidak masalah jika candumu berada di banyak tempat. Kenyataan tidak semudah itu. Ini tentang dia. Setiap sudut langkah selalu perihal dia yang pernah kusebut sebagai. Sinar Mentari yang bersedia selalu menjadi penyemangat hidupku. Dia Abyan, lelaki sederhana dan santun. Yang nyata telah merubah sinar gelapku menjadi berwarna. Abyan, sosok jangkung dengan berparas tampan. Yang berhasil memporak porandakan perasaanku selama tujuh tahun terakhir ini. Dan dia adalah canduku.
“Kalau Adek benar serius Abang perlu bukti,” ucapnya kala itu. Saat kami sedang bertemu di taman tidak jauh dari rumahku. “Bukti?” tanyaku dengan penuh menatap wajahnya. “Iya” singkatnya.
Itu perbincangan singkat kami. Waktu itu. Hari dimana aku mengutarakan perasaanku bahwa aku menyukai dirinya. Jelas sudah kutebak dia menolak. Pantas saja, kami dekat baru beberapa bulan. Dengan penuh semangatnya aku yang sudah memulai dahulu. Wajar dia menolak karena tidak mudah baginya untuk percaya pada perasaan lawan jenis. Abyan tipe pria cuek dan jomblo dari masa SMA nya. Manis sekali.
Tidak cukup sampai hari itu. Berbalas pesan juga masih terjaga dengan baiknya. Hingga saat ini
Abyan Ganendra, kuharap kembalikan lagi serpihan serpihan semangat dalam hidupku. Tidak usah tanyakan tentang kabar hatiku. Dia baik baik saja. Dan selalu baik baik saja selama kamu masih bernafas di bumi ini.
Izinkan aku untuk selalu menyimpan namamu dalam doa ya. Izinkan aku juga kamu adalah alasan utamaku bisa bertahan sampai saat ini. Jika dengan kehadiranku membuatmu tidak nyaman, buang saja. Aku menghilang kabar bukan karena aku sudah tidak peduli lagi. Bukan juga karena tidak ada cinta yang bermekaran lagi. Bukan, bukan itu. Hanya saja untuk menjaga, aku hanya ingin menyimpan namamu dalam doa sebaik baiknya. Karena aku tidak ingin lagi, kecewa lalu dipatahkan oleh sebuah kenyataan.
Jika suatu saat nanti, semesta tidak sengaja mempertemukan. Namun aku tidak menyadari kehadiranmu. Pahamilah karena saat itu keinginanku hanya satu. Sapa lah aku sekali saja dengan senyum manis itu. Senyum yang selalu kusebut, Abang manis gula jawa.
Karena saat ini, separuh bagian dari hidupku hilang semenjak aku mengetahui bahwa. Kamu Abyan Ganendra, telah mencari kekasih hati yang baru. Aku hanya ingin bilang, semoga Allah SWT selalu menjaga hatiku untuk terus baik baik saja yaa. Dan selalu menjaga kesehatan juga keselamatanmu dalam ridho nya.
Terima kasih Abyan
Cerpen Karangan: Nur Neli Agustina Blog / Facebook: Nur Neli Agustina Seorang yang baru mencoba sesuatu hal yang baru, dengan sangat hati-hati nya. Ig: @nuragustina_28