Hembusan angin yang amat sejuk ini selalu membuatku tersenyum, seolah dia berbisik padaku “Tersenyumlah”, aku selalu merasakan ketenangan hingga akhirnya ada yang berbisik tepat di telingaku namun ini bukanlah angin melainkan seseorang yang selama ini membuatku berada didalam zona keraguan.
“Aku kembali untukmu” Dia berbisik tepat di telingaku dengan tangannya yang setia memeluk pinggangku dari belakang, ah aku sudah bosan dengan ucapannya karena aku tahu apa yang akan dia ucapkan selanjutnya.
Matahari mulai tenggelam dan aku merasakan kenyamanan dalam pelukannya namun tidak dengan ucapannya, dia pernah berjanji akan selalu baik padaku namun dia tidak berjanji akan selalu ada disampingku.
Dia membalikkan tubuhku hingga aku bisa menatap matanya yang bernetra biru itu, kecupan hangat bisa kurasakan di keningku namun hatiku merasa tertusuk oleh kecupan ini, dia menatapku dan berkata “Aku harus pergi”, sudah kuduga bahwa dia akan mengatakannya sehingga membuatku membisu tanpa membalas senyumannya.
Pelukannya mulai terlepas lalu dia berjalan mundur perlahan sambil melambaikan tangannya, setelah itu dia berbalik dan berjalan cepat meninggalkanku yang masih terdiam menyaksikan kepergiannya. Untuk kesekian kalinya aku menyalahkan pertemuan karena terjadinya perpisahan.
Cerpen Karangan: Nuna Kim Blog / Facebook: Nabil Mzkky Hai, ini pertama kalinya buat aku memperkenalkan cerita ini yang sudah lama terpajang dibukuku yang selalu tertutup, semoga saja ada yang senang membaca ceritaku tanpa membuka lembaran bukuku yang jauh disini.
Cerpen ini dimoderasi oleh Moderator N Cerpenmu pada 15 Desember 2021 dan dipublikasikan di situs Cerpenmu.com