Ibukota amat sangat yang kudambakan sejak aku duduk di bangku SMA, kini aku bisa merasakan bagaimana kerasnya ibukota ini.
Cinta memang sulit bagiku untuk kubawa kemana seluruh raga ini berpijak menemukan yang dinamakan cinta…. Namun ada sika gadis baru lulus 2020 lalu jurusan ilmu politik, sungguh tak terduga aku mampu menaklukkan hatinya dengan aku hanyalah karyawan di sebuah toko kecil-kecilan. Aku ramah begitupun dia….
Suatu ketika hitungan hari dia mengajak aku untuk pergi menemaninya menemui dosennya, yang berkepentingan untuk mengumpulkan tugas akhirnya alhasil ternyata gagal, tiba-tiba mengajak aku kembali untuk menemaninya pergi di puncak, dari situ mulai ada perasaan suka saling suka namu tentu laki-lakilah yang mampu mengungkapkan perasaan itu…
Aku ungkapkan isi hatiku dengan gengam tangannya, mulai aku ceritakan isi hati… Begitu dramatis hidup ini hahah gurauan dalam hati kecilku, dengan penuh kejujuran dan keseriusan akhirnya dia menerimaku, sungguh bergembira dan senang akhirnya… Berawal dari kenalan tumbuh perasaan…
Hari mulai gelap, dingin mendekap… Akhirnya kami memutuskan untuk meninggalkan puncak yang dingin.
Aku bergegas mengambil sebuah kendaraan roda dua itupun milik dia. Ditengah perjalanan dia menawariku untuk memesan penginapan, dalam pikiranku, perjalanan masih jauh maka dari itu dia memberi tawaran itu..
Mulai kami berdua memasuki sebuah ruangan yang bertemankan ranjang dan peralatan seisi ruangan, mulailah aku berbaring dengan terengah-engah dengan dia yang masih sibuk membuka softlensnya, berapa detik kemudian kami lapar, dengan aku sebagai lelaki, aku memutuskan untuk pergi ke bawah melewati sebuah life, berajarak sekitar 200 meter aku tiba di sebuah warkop, lalu dengan tampang yang masuh kusut…
“Aa makanan adanya apa aja…” “Paling hanya mie instan bang” “Yaudah mie aja aa 2 ya..” “Siap bang”
5 menit kemudian… “Bang sudah selesai” “Berapa aa..” “20 ribu bang.” “Ok, makasih ya aa..” “Ya sama-sama.”
Aku berjalan lagi sekitar 200 meter dengan melewati life, berjalan lagi akhirnya tiba di sebuah kamar… Kami pun memulai untuk memakannya bersama, setelah selesai, kami mencuci kaki mencuci tangan bergegas untuk segera tidur.
Namun, aku sebagai laki-laki dengan hasratku yang menggebu muncullah aku untuk mendekatinya akhirnya kami berdua memutuskan untuk bersenandung diatas ranjang putih bertemankan guling dan bantal…
Itulah kali pertamanya aku merusak diriku dengan kebejatan yang aku lakukan, ini memang kali pertamannya aku mulai terbiasa berani mendekati perempuan…
Kisah ini masih berlanjut.
Cerpen Karangan: R.Susanto Blog / Facebook: Refdi Susanto
Cerpen ini dimoderasi oleh Moderator N Cerpenmu pada 5 Mei 2022 dan dipublikasikan di situs Cerpenmu.com