Nadya adalah seorang anak yang duduk di kelas 2 SMP, dia termasuk anak yang pendiam di kelasku. Karena diamnya ia dan kepolosanya sering dia dimanfaatkan oleh teman temannya. Dan dia juga anak yang pintar di kelas dia selalu mempertahankan ranking pertama.
Suatu saat ketika pelajaran IPA guru menyuruh untuk membuat kelompok dengan cara menghitung dan aku kelompok 2 yang beranggotakan empat orang yaitu intan, rio, nadya dan aku.
Aku dan teman teman kelompokku berdiskusi, karena diantara kita nadya yang paling pintar aku bertanya kepadanya “dya apa yang dimaksud dengan tekanan hidrostatis?” tanyaku “tekanan hidrostatis adalah tekanan yang dihasilkan oleh zat cair” dengan mantapnya ia menjawab pertanyaan yang aku ajukan padanya. Teman teman sekelompokku pun bertepuk tangan untuk nadya.
Lama kelamaan aku selalu kepikiran dengan nadya, namun karena aku mulai mengenal sifatnya maka aku selalu mendekatinya alasannya sih bertanya padanya tentang pelajaran.
Namun entah mengapa dia mulai menjauhi saya karena perkataan teman teman, karena itu aku bertanya dengan novi yaitu teman dekatnya nadya, di kantin sekolah
“nov aku mau nanya sama kamu” “nanya apa sih?” “kamu ikut aja sama aku!” Sambil menarik tangannya novi. “ih apaan sih gan?” “aku mau nanya soal nadya!” “ooh jadi bener lo lagi pdkt sama nadya? Pantes aja nadya nanya sama gue” “nadya ngomong apa sama lu?” “dia ndenger kabar bahwa lo suka sama dia makanya dia menjauhi lo!” “tapi kan itu belum tentu benar” “iya gue tau tapi lo harus tau nadya adalah orang yang berpendidikan dia pasti nggak suka kalo lawan jenis itu berbicara dengannya” “tapi dia mau ngomong sama gue?” “karena kan lo cuma nanya tentang pelajaran” “terus gimana dong caranya biar gue deket sama dia?” “gue pernah baca buku diarynya kalau cinta itu tak harus mempunyai”
Sekarang gue sadar orang seperti dia mana mungkin berpacaran. Gue nunggu dia bertahun-tahun. Mungkin ini sudah takdirnya kalo gue jodohnya. Dan gue mengajak keluarga gue untuk bertemu dengan keluarga dia dan akhirnya gue dan dia tunangan.
SELESAI
Cerpen Karangan: Siti Lestari