Pagi itu langit terlihat cerah, di sebuah taman terlihat seorang pemuda yang sedang melihat-lihat sekelilingnya. Dia adalah seorang pemuda berdarah jawa inggris. Ia dikenal sangat baik dan ramah terhadap semua orang. Ia disenangi semua kalangan, dari anak-anak sampai lansia sangat menyukainya. Ia adalan pria yang tampan dan menyenangkan. Dia bernama Drio.
Suatu hari saat Drio sedang jalan-jalan sore di taman. Ia melihat seorang gadis yang sedang menangis. Drio pun memperhatikan gadis yang menangis tersebut dari kejauhan. Setelah beberapa menit memperhatikan gadis yang sedang menangis tersebut, Drio pun menghampiri gadis itu.
“apa aku boleh duduk disini” Ujar drio kepada gadis tersebut. Perempuan itu menatap drio tampa berkata apa-pun. “Hello, apa aku boleh duduk disini?” tanya drio sambil melambaikan tangannya pada perempuan itu. “Duduk saja, lagipula ini bukan kursiku.” Ujar perempuan itu. “Maafkan aku, apa kau sedang punya masalah?” tanya Drio dengan ramah. “Masalah? masalah? hidupku hanya penuh masalah.” Ujar perempuan itu sambil menangis “Maaf, tolong maafkan aku, tolong jangan menangis lagi.” Ujar drio. Drio pun mengambil sapu tangannya dan menyeka air mata wanita itu. Mereka pun saling berpandangan dan perempuan itu pun mengambil sapu tangan dari tangan Drio dan menyeka air mata.
“oh ya, ngomong-ngomong siapa nama kamu? tanya Drio dengan ramah. “Aku viena.” Jawab viena. “Hai viena, kenalin aku drio.” Ujar drio sambil mengulurkan tangannya. Viena pun melihat tangan drio dan menundukkan kepalanya. “opps, okey tidak apa-apa jika kau tidak ingin berjabat tangan.” Ujar Drio sambil menurunkan tangannya. mereka pun duduk di taman tersebut selama 1 jam tampa saling berkata satu sama lain.
“Wah, sudah 1 jam aku disini. apa kau tidak ingin bercerita denganku?” tanya Drio. Viena melihat Drio dan menundukkan kepalanya. “baiklah, jangan bercerita apapun. sekarang, tunggu disini aku akan segera kembali.” Ujar Drio. Drio pun meninggalkan Viena dan pergi ke cafe dan membeli 2 coffee. Setelah selesai membeli coffee drio kembali ketaman, Ia melihat viena sudah tidak ada lagi di tanam. Drio hanya melihat sebuah buku yang berada di bangku. drio pun mengambil buku tersebut dan membacanya.
Ddear viena, ucap Drio. Aku lahir tampa mengetahui siapa orangtuaku. Aku hidup tanpa kehadiran orangtuaku. Aku merasakan susahnya hidup. Sejak kecil aku sangat ingin bersekolah tapi tidak mungkin itu hanya mimpi belaka, jika kenyataanya aku tinggal di panti asuhan. Di setiap hari Aku berpikir mengapa Tuhan harus membuat aku di posisi ini, Aku merasa bahwa TUHAN tidak pernah menyayangiku, dia sangat jahat. Hari ini usiaku genap 20 tahun. Ini hari ulang tahunku tapi rasanya aku sangat sedih. seakan hari ini bukan hari ulang tahunku, Karna hari ini seperti hari-hari biasanya. hari-hari yang penuh kesedihan.
Suatu hari saat aku pertama kali bertemu dia, dia yang mengajarkan arti cinta, dia yang mau mencintaiku yang mau menerima aku apa adanya. Dihari itu aku merasakan penantian kebahagianku sudah tiba dan untuk pertama kalinya aku merasakan kebahagian. Aku merasa bahwa Tuhan punya rencananya tersendiri. kami saling mencintai hingga akhirnya dia menikah aku. Pernikahan ini membuatku sangat amat bahagia. Kebahagia yang tak pernah aku pikirkan. Pernikahan kami membuatku menyadari arti cinta dan sekarang aku mulai dekat dengan Tuhan.
Setelah 2 tahun menikah aku diberi kesempatan oleh Tuhan untuk merasa kebahagiaan kembali. Aku diberi kesempatan untuk menjadi seorang ibu. kebahagiaan yang selalu diinginkan setiap wanita yang sudah menikah. setelah 9 bulan, aku pun melahirkan seorang anak perempuan. aku memberinya nama intan karna dia seperti permata dalam hidupku. kehidupan keluarga kecilku membuatku bahagia. hari itu.
Hari dimana pernikahan kita genap berusia 4 tahun. Suamiku membawa aku ke sebuah restoran disana kita makan bersama. Disaat itu aku merasa bahwa TUHAN memberiku hadiah kebahagian yang tak pernah aku lupakan. Tapi ternyata kebahagianku, cintaku, hidupku, hilang dalam sekejap.
Saat kami di perjalanan pulang ke rumah, ada sebuah truk yang mengalami rem blong dan truk itu menabrak mobil kami. kecelakan itu membuatku kehilangan segalanya. aku kehilangan suami, anak, hidup dan kebahagianku hanya dalam 20 menit. Tuhan memang memberiku sebuah hadiah yang tidak akan pernah aku lupakan. Tapi bukan hadiah kebahagian melainkan hadiah kesedihan dan membuat hidupku tidak berwarna lagi.
Sudah 3 tahun berlalu, tapi aku masih kembali ketempat ini. Tempat dimana aku kehilangan segalannya. Tuhan setiap aku ke Tempat ini, aku selalu berharap supaya Engkau membawa hidupku. Supaya aku kembali dan bersatu bersama keluargaku. Tuhan setiap tahun aku kembali meletakkan buku yang sama disini tapi aku kembali membawa buku ini pulang ke rumahku. Sekarang aku akan meninggalkan buku ini disini kembali. jika aku kembali mengambil buku ini berarti ini menandakan bahwa kau tidak menyayangiku. Tuhan jika kau menyayangiku biarkan aku tidak mengambil buku ini kembali dan biarkan aku bertemu keluargaku. Tolong Tuhan biarkan aku berkumpul bersama keluargaku.
Setelah membaca surat itu Drio pun terdiam dan badannya lemas seketika. Ia tak percaya jika wanita yang ia temui tadi memiliki kisah hidup yang menyedihkan. Tetesan air mata membasahi pipinya, ia merasa sedih. Lalu Drio pun pergi ke mobilnya dan cepat-cepat bergegas mencari viena. namun hujan tiba-tiba turun dengan sangat lebat. Tapi Drio tidak berhenti mencari Viena.
Akhirnya, Drio pun menemukan Viena yang sedang berdiri di tengah jalan. Drio pun turun dari mobilnya dan bergegas menghampiri Viena dan membawanya di pinggir jalan. Viena pun menatap Drio. “apa? apa yang kau lakukan?” Tanya Drio. “apa? memang apa yang aku lakukan? apapun yang aku lakukan itu bukan urusanmu.” Ujar Viena dengan wajah marah. “itu memang bukan urusanku, tapi aku peduli padamu.” Ujar Drio dengan ramah. “peduli? apa ada di dunia ini orang yang akan peduli pada orang yang baru saja ia temui.” Ujar Viena dengan marah. “sebelumnya aku memang peduli kepadamu, tapi sekarang aku menyadari bahwa aku bukan peduli melainkan mencintaimu. Ucap Drio dengan lembut.
Viena pun menatap Drio. “itu bukan cinta tapi kau sedang mengasihaniku” Ujar Viena sambil menagis. “Aku sungguh mencintaimu bukan mengasihanimu.” Ujar Drio sambil memegang kedua lengan Viena “Kau tidak mencintaiku ” Ujar Viena sambil menyingkirkan tangan Drio “itu bukan cinta tapi kasihan. Kau hanya mengasihaniku. Tolong aku mohon jangan kasihani aku” Ujar Viena sambil menagis “jika aku kasihan kepadamu, aku tidak akan mengatakan cinta kepadamu.” Ujar Drio.
“tolong tinggalkan aku.” Ujar Viena dengan marah “Aku tidak akan meninggalkan kamu sendirian.” Ucap Drio “apa kau tidak mendengar perkataanku? aku mohon pergilah dari sini.” Ucap Viena. “Aku akan pergi jika kau sudah sampai di rumahmu.” Ujar Drio “jika kau tidak pergi aku yang akan pergi” Ujar Viena sambil pergi meninggal Drio Viena pun pergi meninggalkan Drio tapi tiba-tiba Ia pingsan. Melihat itu Drio langsung menghampiri Viena dan menggendongnya ke dalam mobil. Drio membawa Viena ke rumah sakit.
Setelah selesai diperiksa dokter Viena pun sadar. dokter pun berbicara dengan Drio diluar ruangan. “dokter apa Viena baik-baik saja?” Tanya Drio kepada dokter. “dia baik-baik saja, dia hanya pingsan karena terlalu lelah. Lebih baik dia tidak stres. Jawab dokter. “Baik dokter, terimakasih dokter.” Ucap Drio.
Drio pun masuk ke ruangan Viena. “kau baik-baik saja?” tanya Drio dengan ramah. “iya, terimakasih sudah membawaku ke rumah sakit dan sekarang bolehkah kau tinggalkan aku sendirian?” Ucap Viena dengan judes “baiklah, aku akan meninggalkanmu. sampai jumpa. Dengar, ini bukumu.” Ujar Drio sambil mengembalikan buku Viena “terimakasih” ucap Viena
“dengar, jika menurutmu apa yang aku katakan bohong, itu terserah mu. Tapi asal kau tahu, apa yang aku katakan tadi berdasarkan perasaanku. dan aku sungguh-sungguh mencintaimu. Ingatlah di dunia ini akan ada orang yang selalu menunggumu.” ucap Drio sambil tersenyum.
Enam bulan berlalu tapi Drio selalu menunggu kedatangan Viena di taman yang sama, tempat ia bertemu Viena waktu itu. Drio tidak patah semangat, ia selalu yakin jika wanita yang dicintainya itu akan kembali dan setelah itu mereka akan hidup bahagia bersama.
Hingga suatu hari saat Drio Kembali ke taman ia melihat seorang gadis yang sedang duduk di kursi tempat ia pertama kali bertemu Viena. Drio pun menghampiri wanita itu, “halo” ucap Drio wanita itu pun berdiri dan melihat kearah Drio. wanita itu ternyata adalah Viena. Drio dan Viena pun saling bertatap-tatapan.
“Drio” ucap Viena Drio hanya memandangi wajah Viena dan Ia pun memegang pipi Viena. “Viena? apa kau sungguh-sungguh Viena?” ucap Drio gugup tak percaya wanita yang Ia cintai berdiri dihadapannya “Iya, aku Viena” Ucap Viena dengan lembut. Drio pun menangis dan memeluk Viena. Tangis Viena pun pecah saat dipelukan Drio. Setelah itu Drio pun melepaskan pelukannya.
“Viena kau sungguh berada disini?” Ucap Drio karena masih tidak percaya “Iya Drio, kau ingat saat kau pergi dari ruangan rumah sakit. Ingat apa yang kau bilang, kau mengatakan bahwa di dunia ini akan ada orang yang selalu menungguku. Saat kau mengatakan itu aku menyadari bahwa apa yang kau katakan tidak bohong, kau sungguh mencintaiku. Aku tidak mengejarmu karena aku tidak ingin membangun suatu hubungan jika hanya satu orang saja yang mencintai. Akhirnya aku selalu melihatmu di taman ini diam-diam. Aku melihatmu menungguku disini. Setiap kau menungguku aku menangis karena baru kali ini aku melihat seorang pria yang mencintaiku dan menungguku Tampa batas waktu. lama kelamaan aku menyadari bahwa aku juga mencintaimu. Tapi aku tidak mau mengatakannya kepadamu, Karena aku tidak ingin kehilangan seseorang lagi dalam hidupku. tapi saat aku menyerah untuk mencintaimu dan berusaha untuk pergi meninggalkan perasaanku. Tiba-tiba aku menyadari jika kau kuat bertahan ditempat ini menungguku kenapa aku tidak bisa menyatakan perasaanku. itu sebabnya aku ingin mengatakan hal ini kepadamu. Aku, Viena mencintai Drio. sosok pria yang menungguku disini selama enam bulan bertahan untuk mencintaiku tanpa kehadiranku.”
mendengar perkataan Viena Drio pun menangis dan memeluk Viena. “Aku, Drio mendapatkan cinta dari seorang Viena. gadis yang tangguh yang membuatku mencintainya dan bertahan di taman ini untuk menunggunya. Ucap Drio dengan penuh kebahagian.
Keduanya pun saling bahagia dan mereka pun melangsungkan pernikahan. dan setelah 1 tahun mereka memiliki seorang anak yang diberi nama Brisa yang artinya cinta.
Pesan dari Drio dan Viena: Satu yang pasti ketika kamu berusaha bertahan dalam hidup yang sulit kamu akan menemukan hadiah yang terbaik. selamat bertahan jangan menyerah. Ingat cinta itu perlu bertahan.
Cerpen Karangan: Mona Trisyah