Pada bulan maret tahun 2018 yang lalu tibalah saatnya Aku untuk melakukan penelitian mengenai tulisan skripsiku. Aku mengadakan kegiatan penelitian tersebut tepatnya di sebuah sekolah yang berada di Manggarai Barat. Nama sekolah yang akan saya melakukan penelitian itu nama SD Inpres Pacar.
Tibalah saatnya waktu untuk berangkat ke tempat penelitian tersebut sebagaimana yang telah disepakati dengan kepala sekolah dari sekolah tersebut. Aku berangkat dari Ruteng tepat pukul Enam mengingat daerah tersebut sangat jauh. Aku berangkat dengan mengendarai sepeda motorku. Hatiku sangat bersemangat dan bahagia dengan penelitian tersebut karena membayangkan kegiatan yang saya lakukan dan juga membayangkan jika aku menyelesaikan tulisanku.
Singkat saja sekitar tiga jam lamanya aku tiba di Sekolah tersebut dan tibanya tepat pukul setengah sepuluh. Aku bahagia karena telah tiba di sekolah tersebut tanpa ada hambatan. Aku pun bertanya kepada orang yang ada di sekitar lokasi sekolah tersebut.
“Hallo om, mohon maaf om saya mau bertanya sekolah SD Inpres Pacar itu lokasinya dimana” tanyaku pada salah seorang warga yang berada di tempat itu. “iyo adek, ini yang di ujung timur ini sekolahnya” jawab dari bapak itu sambil menunjukkan sekolah itu dengan ramah. “baik, om terimakasih banyak. Permisi om” kataku kepada bapak tersebut dan kemudian meninggalkannya.
Aku pun pergi ke sekolah tersebut seperti yang telah diberitahu oleh bapak tersebut. Tak sampai lima menit aku pun tiba di sekolah itu, aku merasa bahagia dan bangga dengan situasi yang ada di mana suasana yang begitu nyaman dan letak sekolah yang begitu strategis. Aku sedikit kaget karena mendengar suara dari sesorang yang menyapaku.
“halo, selamat pagi, kamu mahasiswa Penelitian?” kata orang itu yang ternyata seorang guru di sekolah itu. Aku pun menjawabanya “iyo, ibu selamat pagi juga dan benar saya seorang Mahasiswa yang akan mengadakan penelitian di sekolah ini.” menjawab seorang guru tetsebut. “baik… mari, kepala sekolah telah menceritakannya dan sekarang sedang menunggu kamu di ruangannya” kata guru tersebut kepadaku. “terimakasih banyak ibu, kalau begitu saya langsung menuju ke ruang kepala sekolah” kataku kepadanya. “oke, ruangannya di lorong yang bagian kanan ini” katanya sambil menunjukkan letak ruangan dari kepala sekolah. “baik ibu, terimakasih banyak” aku pun meninggalkan guru tersebut dengan pergi menemui kepala sekolah. Dalam hati saya berkata “waduh, cantik banget guru yang tadi” seandainya saja dia belum ada yang punya… hm… gumamku.
Singkat saja aku sampai di ruangan kepala sekolah. Aku menyapanya dengan penuh ramah. “selamat siang pa,” sapaku kepada kepala sekolah yang sedang duduk di meja kerjanya. “selamat siang juga adek, mari silakan masuk” jawab kepala sekolah dan mempersilahkan aku masuk ke ruangannya. Aku pun masuk dan duduk di sampingnya, dan berkata “terimakasih banyak pa” “kamu mahasiswa yang akan mengadakan kegiatan penelitian to?” tanyanya dengan penuh ramah kepadaku. Aku menjawabnya dengan dengan ramah pula “iya pak saya mahasiswa yang akan mengadakan kegiatan penelitian di sekolah ini pa” “baik adik… bagus kalau begitu “ katanya kepadaku “baik pa… dan rencananya mulai besok saya akan mulai kegiatan penelitiannya pa” kataku kepadanya. “ok adek.. monggo dan harapannya tetap semangat, jangan takut dengan kami yang ada disini atau segan. Kalau ada halangan sampaikan kepada kami, kami siap membantu adek karena kami juga pengalaman menjadi mahasiswa seperti adek” kata kepala sekolah memberikan nasihatnya kepadaku. Aku sangat senang dan berterimakasih kepadanya karena memberikan motivasi yang sangat berharga bagiku dan bagi masa depanku.
Tak terasa hampir setengah jam kami ngobrol di ruangannya dengan berbagai motivasi yang diberikannya serta berbagai pertanyaan yang saya berikan dalam meminta pengalamannya. Aku pun berniat untuk pamit dari ruangannya karena hari sudah semakin siang.
“bapa, mohon maaf menganggu kerjanya, saya mohon pamit untuk pulang” kataku kepadanya. “baik adek, silakan. Kamu nginap dimana?” tanyanya kepadaku “ada keluarga di sini bapa dan saya menginap di rumah mereka selama dua minggu kedepan ini” jawabku atas pertanyaannnya. “baik adek, sukses selalu” kembali dia memberikan semangat dan motivasi. Aku pun berpamitan dan meninggalkan ruangan kerjanya.
Sesampainya di halaman sekolah aku dikagetkan juga dengan sapaan dan senyum manis dari seorang guru muda yang cantik dan jelita. Dalam hatiku sedikit GR dengan hal itu “apakah dia jodohku? Dan mungkin inilah tulang rusukku yang hilang” gumamku dalam lamunan. Lamunanku berakhir ketika dia menyapaku dengan ramah. “kamu sudah ketemu dengan kepala sekolah?” tanyanya kepadaku. Aku tersenyum mendengar pertanyaan dari sosok seorang yang aku anggap bidadari itu dan berkata “iya, ibu saya sudah ketemu dengan bapa kepseknya”. Dia kembali tersenyum dengan anggun dan rama juga berkata “baiklah, bagus kalau begitu dan ngomong-ngomong saya Malikha guru muda di sekolah ini” katanya sambil menyodorkan tangan lembutnya kepadaku. Hatiku terasa deg..degkan mendengar hal itu dan ternyata filingku benar kalau dia masih muda alias belum berkeluarga. Kemudian saya menyodorkan tanganku dan berkata “Saya Rival ibu”.
Singkatnya saja kami berdua ngobrol-ngobrol dengan berbagai pertanyaan yang dia tanyakan begitu pun dengan saya sehingga pada akhirnya peretemuan itu menghadirkan nomor cantik bagiku alias nomor hp dari guru cantik itu.
Kurang lebih satu jam kami ngobrol dan waktu pun sudah menunjukkan pukul satu, aku pun berpamitan kepadanya untuk pulang ke rumah. “ibu malikha saya mohon pamit, karena ini sudah siang” kataku kepadanya. Dia pun menjawabnya dengan ramah “baik sudah hati-hati di jalan” jawabnya kepadaku. Hatiku kembali berbunga boleh dikatakan seperti itu mendengar apa yang diucapakan dari bibir manis sang ibu guru itu. Aku sangat bahagia dan merasa bersemangat karena mendengar nasihat dari kepala Sekolah dan juga kata-kata motivasi dari sang guru cantik itu. Perjalanku sepertinya penuh dengan berbagai cerita yang unik dan warna yang menarik.
Singkat saja ceritanya, keesokannya aku pergi ke sekolah dengan penuh semangat karena dalam hati aku berpikir dalam beberapa bulan kedepan ini saya harus selesai menulis skripsiku dan harus berhasil menjadi seorang sarjana.
Sesampainya di sekolah aku kembali diberikan sapaan lembut dan senyuman yang ramah dari orang yang boleh aku katakan sebagai bidadariku. Dengan penuh semangat aku mengadakan kegiatanku dengan meneliti keadaan di lingkungan sekolah itu dan juga mewancarai para pegawai di sekolah itu. Hatiku terasa bahagia dan bangga karena mendapatkan berbagai macam hasil pada hari ini mengenai materi yang didapatkan baik melalui pengamatanku dan juga melalui kegiatan wawancaraku.
Aku pun beristirahat sejenak dan duduk di lorong ruangan yang biasa parkir para pegawai dan guru-guru di sekolah itu. Kembali sosok bidadri itu muncul dan menyapaku. “Rival.. sudah selesai kegiatannya? Dan bagaimana dengan materi yang diberikan pada hari ini sangat menyenangkan ataukah masih membinggungkan? Dia memberikan pertanyaan dengan sedikit ketawa. Aku tertawa dan menjawab apa yang dipertanyakan oleh seorang guru tersebut “sangat puas sekali ibu… banyak hal yang saya dapatkan pada hari ini”. Diapun tersenyum seperti bahagia ketika mendengarkan jawabanku dan kembali berkata “syukurlah kalau begitu Rival, sukses selalu buat kamu ya.”. mendengar ucapannya itu saya kembali tersenyum bahagia. Kami berdua pun kembali mengobrol-ngobrol karena guru tersebut tidak ada jam pelajaran lagi. Berbagai topik dan cerita yang kami obrolkan hingga hatiku merasa seperti ingin memilikinya. Aku menatapnya dengan penuh bahagia dan dalam hati berkata “Tuhan inikah jodohku” sebab memandangnya aku sudah candu dan juga sifat dan sikapnya membuat hatiku merasa candu.
Dua jam lamanya kami mengobrol dan waktu belajar dan mengajar pun selesai. Kami berdua bangkit dari tempat duduk dan menuju ruangan untuk memepersiapkan diri untuk pulang ke rumah. Kami berduapun berpamitan dan meninggalkan tempat itu.
Malam harinya aku masih berpikir dengan kejadian bahagia yang aku alami selama dua hari itu. Dengan penuh keberanian aku mencoba menghubunginya lewat hp alias ngechat dia. Kami berduapun saling ngechat di wa dan karena merasa tidak puas dia pun menelepon saya dan meminta mengobrol di hp. Kami berdua mengobrol–ngobrol di hp dengan penuh semangat dan seperti ada aroma kebahagian. Begitu banyak pertanyaan dan motivasi serta harapan yang diceritakan sepertinya curhat dalam berpacaran wkwwwk.
Perasaan ketertarikan kini sudah muncul dalam sanubariku dan seperti terasa sudah semakin candu bahkan takut akan kehilangannya wkwkwk.
Kurang lebih dua jam kami mengobrol di telpon dia pun berpamitan telponnya karena waktu sudah larut malam. Telpon pun berakhir dengan pamitan yang bernuansa romantis seperti sepasang kekesih yang baru jadian. Aku membaringkan tubuhku sambil membayangkan wajahnya yang cantik seperti bidadari itu, dan kembali hati dan pikiran pun berimajinasi akan bidadari alias guru cantik dan anggun tersebut. Mataku rupanya tak mampu untuk buka lagi sebab jam sudah beranjak tua alias ngantuk lalu aku pun tertidur dan dalam berimajinasi berkata “selamat malam bidadariku.”.
Singkat cerita tiga hari suadah aku berada di sekolah itu, bangun paginya aku melihat hpku yang berbunyi masuk pesan wa dengan semangat aku membukanya dan penuh kepercayaan bahwa pesan itu dari sang bidadari. Akan tatapi, aku terkejut sebab pesan itu asalnya bukan saja dari orang yang akan aku idamkan melainkan dari seorang dosen yang mengatakan bahwa aku harus pulang hari ini juga sebab ada kegiatan yang paling penting. Aku terdiam dan duduk merenung mengenai perjuanganku yang belum tercapai namun mau bagaimana begitu sudah yang terjadi. Aku pun mempersiapkan segala perlengkapanku untuk pulang.
Setelah semuanya selesai aku kembali mengechat bidadari itu dan mengatakan bahwa saya akan pulang hari ini kemudian minggu depan baru balik. Setelah itu juga saya menelpon kepala sekolah untuk mengatakan hal itu. Singkatnya lama kami mengobrol akau pun berpamitan telpon dengan pak kepala sekolah di sekolah itu. Setelah semuanya selesai aku pun berpamitan dengan keluarga untuk pulang mereka kaget dengan hal itu lalu saya menjelaskan apa yang terjadi kepada mereka. Aku pun meninggalkan sekolah dan tempat yang penuh dengan keinginan itu dan akan dilanjutkan pada minggu depannya.
Cerpen Karangan: Fransiskus Rivaldo Santoso Blog / Facebook: Fald D’Jelahu Nama Fransiskus Rivaldo Santoso Mahasiswa Program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Semester 5. Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng.