Ingin kumulai dari kata rindu, sudah beberapa hari ini sesak sekali rasanya. Ah, sial aku benar-benar dibuat mabuk oleh semua tingkahnya.
Dia bukan laki-laki yang baru saja aku kenal. Semua kenangan diumur 17 tahunku tentang dia, mungkin jika benar cinta pertama itu ada. Dialah orangnya.
Tidak, kami tidak pernah sama sekali menjalin hubungan. Dari dulu ia selalu sibuk dengan dunianya yang menyenangkan. Tidak lupa, dia selalu membawa aku pula dalam dunia itu.
Adjie, pria yang sangat menyenangkan. Manusia yang bisa membuatku menjadi diri sendiri, pria yang membuatku jika bersamanya waktu benar-benar berharga. Segala tentangnya tidak akan aku lupa, karna sangat indah.-ini perasaanku saat dulu.
Jadi bisa kusebut siapa dia? Mantan? Rasanya bukan, Teman? Sudah pasti lebih dari itu.
Saat dia menemukan bahagianya, berkali-kali aku selalu mengalah. Aku benar-benar sangat bahagia ketika ia bahagia. Mungkin level perasaanku padanya dititik terakhir. Kapanpun ia mau pergi dan datang aku disini.
Lalu, kali ini ia datang lagi. Tapi berbeda. Kali ini ia mengatakan ia menyanyangiku. Padahal aku tahu ia memiliki perempuan lain. Tapi, bagaimana ya? Mengapa aku senang. Bodoh sekali. Sejak kapan segala perasaan ini mulai menjadi salah?
Ah, padahal aku tau betul ini salah. Tapi aku benar benar gila.
Aku hanya berharap kau bahagia. Apa susah sekali? Atau setidaknya mari kita sudahi hubungan ini.
Ketika ingin datang lagi, aku ada.
Cerpen Karangan: Tania Rosalina