Cinta kadang membuat manusia lupa segalanya. Karena kita akan merelakan semua milik kita, jika kita sudah jatuh sangat jauh kedalam cinta. Cintai orang lain sewajarnya saja, supaya kita tidak lupa bahwa ada orang lain disekitar kita.
Pada suatu hari ada dua orang yang besahabat sejak kecil. Mereka bernama Lion dan Nathan. Lion dan Nathan adalah sepasang sahabat yang kemana-mana mereka selalu bersama. Saking dekatnya mereka sampai-sampai orang lain mengira bahwa mereka adalah sepasang saudara. Mereka sudah melewati banyak hal bersama-sama.
Suatu pagi, tepatnya pada hari Senin, Lion mengajak Nathan berangkat sekolah bersama-sama. “Nat, berangkat sekolah bareng-bareng aja yok” kata Lion, Nathan membalas “ayok-ayok”. Mereka pun akhirnya berangkat bersama-sama menuju sekolah. Sekitar 20 menit dalam perjalanan, akhirnya mereka sampai di sekolah.
Karena pada hari itu adalah hari Senin, sekolah mengadakan Upacara Bendera di lapangan sekolah. Lion dan Nathan yang kebetulan berdiri bersebelahan saat Upacara, terus saja bercanda. Diselang canda tawa mereka, tiba-tiba Nathan melihat salah seorang petugas upacara perempuan yang cantik jelita. “Li, liat deh itu ada cewek cakep banget jadi petugas Upacara” kata Nathan, “yang manaa?” Lion membalas, “yang itu lohh yang di ujung lapangan” jawab Nathan, “ooo yang jadi pemimpin barisan? ehh iya yaa, cantik banget Nat” ujar Lion. “Itu adek kelas kita kayaknya, baru liat hari ini gua” kata Nathan. “Sama gua juga baru liat, gimana kalau pas istirahat kita ajak kenalan?” Ujar Lion. “Okeeee, siyaaappp” jawab Nathan.
Istirahat pun tiba dan sepasang sahabat ini langsung berlari menuju kantin dan mencari makhluk cantik yang mereka lihat tadi saat upacara. “Dimana dia Li, gua ga lihat ada cewek tadi.” Kata Nathan. “Sama nih, gua lagi liat pake mata batin tetep juga ga keliatan Nat. Duh, dimana ya cewek tadi?” Lion mencari sambil kebingungan. “Coba kita tanya adek kelas Li, siapa tau ada yang kenal sama cewek tadi dan tau kelasnya.” Ujar Nathan. “Ayo deh, penasaran banget gua Nat,” kata Lion. Mereka pun bertanya ke adek kelas dan mencari tau kelasnya cewek tadi.
Setelah tanya ke beberapa adek kelas 8 akhirnya ada yang memberitahukan nama dan kelas cewek tadi. Neila namanya dan dia anak baru di kelas 8. Murid pindahan dari kota Yogyakarta. Neila baru saja pindah ke SMP TARSAT karena orangtuanya pindah kerja ke Jakarta, dan akhirnya masuklah ia di SMP Tarakanita 1 ini.
Setelah Lion dan Nathan sudah bisa menemukan Neila gadis cantik tersebut, mereka pun berusaha untuk mendekat dan berkenalan dengan Neila. “Haloo, Neila yaa? Kenalin nama gua Lion, ini temen gua Nathan” ujar Lion. Neila menjawab mereka, “iyaa haloo kak, gua Neila”. Karena mereka bertiga sudah saling mengenal, Lion dan Nathan mengajak Neila untuk mengobrol santai sepulang sekolah.
“Neila, kita kan udah kenal ni, pulang sekolah mau ga ngobrol lagi? biar lebih deket hehe” kata Lion dan Nathan. Neila pun menjawab ajakan mereka, “ooo boleh-boleh”. Lion membalas “okee ditunggu ya”. Setelah kejadian yang sangat tegang itu, Neila, Lion dan Nathan kembali ke kelas mereka masing-masing untuk memulai pembelajaran.
Bel sekolah berbunyi, menandakan bahwa berakhirnya pembelajaran pada hari itu. Lion dan Nathan ingat bahwa mereka ada janji dengan Neila untuk mengobrol bersama. Lion dan Nathan pun mencari Neila di kelasnya, tetapi Neila tidak ada di kelasnya pada saat itu. Lion dan Nathan kebingungan, lalu mereka berdua memutuskan untuk bertanya pada adek kelas 8 yang ada disekitar kelas. “Kamu liat Neila ga? Yang cewek cantik itu lohh” kata Lion, adek kelas itu pun menjawab “ooo Neila ya kak, tadi dia udah kebawah mau jajan katanya”. Setelah mendengar jawaban itu, Lion dan Nathan langsung bergegas menyusul Neila yang sedang jajan di kantin sekolah.
Setelah sampai di kantin, Lion dan Nathan pun tercengang karena melihat Neila yang sangat cantik dihadapan mereka. Lalu Lion dan Nathan memberanikan diri untuk mendekat pada Neila. “Haii Neila, jadi ngobrol ga?” kata Lion. Neila menjawab “ayoo ngobrolnya di kantin aja ya, soalnya gua sambil makan”, “oke gapapa” Lion membalas.
Setelah itu, mereka duduk di kursi yang ada di kantin sekolah lalu mengobrol. Setelah mengobrol cukup lama, Lion dan Nathan pada waktu yang sama timbul rasa suka pada Neila. Nathan berpikir untuk mendekati Neila lalu berpacaran dengan Neila, dia tidak tahu bahwa sahabatnya Lion juga menyukai Neila. Nathan dan Lion sangat senang karena bisa mengobrol lama dengan Neila pada hari itu. Mereka berdua pun akhirnya pulang kerumah masing-masing dengan hati yang gembira.
Pada saat Nathan sampai di rumah, hatinya masih terbawa oleh susana kejadian siang tadi. Nathan berniat kuat untuk mendekati dan berpacaran dengan Neila, “gua harus bisa deketin Neila” ujar Nathan. Sedangkan diwaktu yang sama, Lion masih terus terbayang-bayang dengan Neila. Lion belum mempunyai niat untuk berpacaran dengan Neila, hanya saja dia suka dan kagum dengan Neila.
Keesokan paginya, Lion dan Nathan berangkat ke sekolah, bedanya mereka tidak berangkat bersama pada hari itu. Mereka berangkat ke sekolah menggunakan kendaraan. Sesampainya di sekolah, seperti biasa, Lion dan Nathan bertemu di kelas. Mereka berdua langsung bergegas menuju kelas 8 untuk melihat keberadaan Neila. Mereka berdua cukup senang dan bahagia bisa melihat Neila dari kejauhan.
Tak lama bel sekolah berbunyi, Nathan dan Lion bergegas untuk masuk ke kelas dan mengikuti pembelajaran. Bel berbunyi lagi pada siang hari, menandakan sudah waktunya untuk istirahat pertama. Nathan yang mendengar bel berbunyi langsung bergegas keluar dari kelas, sampai-sampai Lion tidak melihat kepergian Nathan. Lion yang menyadari Nathan tidak ada di kelas bingung “Nathan kemana ya” kata Lion. Lion memutuskan untuk keluar kelas dan mencari Nathan. Ternyata Nathan sudah ada di kantin sekolah dan dia mengobrol dengan Neila. Lion yang melihat kejadian itu merasa kesal dan cemburu, ia pun pergi dari situ kembali ke kelasnya.
Sepulang sekolah, Lion tidak melihat sama sekali keberadaan Nathan, Lion memutuskan untuk mencari Nathan. Setelah lama mencari, Lion sama sekali tidak melihat keberadaan Nathan, “ah Nathan kemana si” kata Lion. Akhirnya Lion pulang sendirian ke rumahnya. Sore harinya, Lion pergi ke rumah Nathan, untuk menemui Nathan dan bertanya kemana dia seharian ini. Sesampainya Lion di rumah Nathan, Lion kaget karena ternyata Nathan sedang asik bercanda di telefon dengan Neila. Nathan pun kaget melihat Lion yang sudah berdiri didepannya, dan Nathan pun menyudahi ngobrol di telfon dengan Neila.
“Woi broo, kok gak bilang kalo mau ke rumah, biasanya ngomong dulu nih” kata Nathan, Lion membalas “gua cuma mau nanya sama lo, sibuk banget kayaknya sama Neila, lo mau deketin Neila?”. “Iya si, gua suka banget Li sama dia” Nathan menjawab. Lion bertanya kembali, “kalo gua juga suka gimana?”. Nathan kaget mendengar Lion bertanya seperti itu. “Ya gapapa si Li, itu kan hak lo buat suka sama Neila, kita bersaing sehat aja” jawab Nathan. Lion pun terdiam, kemudian dia berkata “okee, sekarang kita bersaing ya”. Akhirnya Lion ijin pamit pulang dengan keadaan sedikit kesal karena Nathan tidak ingin mengalah, dan Nathan pun kesal karena mengetahui Lion yang juga menyukai Neila.
Setelah kejadian itu Nathan dan Lion makin menjauh dan berusaha mendekati Neila dengan cara masing-masing. Persahabatan mereka pun seperti hilang karena hanya ada persaingan di antara mereka. Sampai suatu hari, Lion mendengar kabar bahwa Nathan akan menyatakan perasaannya kepada Neila. Marah lah Lion karena dia merasa kalah cepat mendapatkan Neila. Tak berapa lama, teman-teman Lion memberikan informasi bahwa Nathan ditolak oleh Neila. Lion pun kaget dan dia merasa bahwa ini kesempatannya untuk menyatakan perasaanya kepada Neila. Dengan rasa percaya diri yang tinggi bahwa akan diterima, Lion pun menyatakan rasa sukanya kepada Neila. “Neila, kita kan udah cukup dekat, sering ngobrol bareng juga, sekarang waktunya gua buat nyatain perasaan gua deh kayaknya. Gua sebenernya suka sama lo, sayang sama lo, pengen lebih deket juga sama lo, mau ga lo jadi pacar gua?” tanya Lion. Neila pun kaget dan dia pun menjawab “eee, maaf kak Lion, gua lagi ga mau pacaran sama siapapun, pengen temenan aja sama semuanya, dan gua juga gamau hubungan persahabatan kak Nathan sama kak Lion rusak gara-gara gua”.
Seketika Lion pun lemas mendengar jawaban Neila. Tetapi dengan besar hati Lion menerima keputusan Neila. “Oke deh la, gapapa gua terima keputusan lo, tapi kita tetep temenan kan? gua suka temenan sama lo. Lo cantik, baik lagii” kata Lion. “Oke kak. Pasti dong, kita masih bisa temenan kok” jawab Neila. Sepulang sekolah tak sengaja Lion dan Nathan berpapasan di gerbang sekolah, mereka pun saling melihat dan akhirnya tertawa bersama. Karena mereka tahu bahwa mereka berdua ditolak oleh Neila. Mereka menyadari bahwa apa yang mereka lakukan sangat bodoh, karena lebih mementingkan ego daripada persahabatan.
“Nat, gua minta maaf ya karena ga mikirin perasaan lo” kata Nathan, Lion membalas “iya gua juga minta maaf ya, karena ga mikirin perasaan lo juga”. Akhirnya Lion dan Nathan pun memutuskan untuk kembali berteman dan memperkuat kembali hubungan persahabatan mereka. Mereka pun saling memaafkan dan berjalan pulang sambil bercanda seperti biasanya.
Tamat
Cerpen Karangan: Christian Gandhi Satrio