Mencintai atau dicintai pertanyaan yang sering ditanyakan padaku, padahal aku saja tidak punya seseorang yang aku cintai ataupun dia mencintaiku. Entah lah kenapa ini terjadi padaku.
“Lagi ngapain claire?” Tanya lily. “Nggak” Ucapku. “Nulis apa itu claire?” Tanya lily. “Nggak penting ko” Ucapku. “Oh ya, aku sampai lupa kamu dipanggil tuh sama pak Bivol” Ucap lily. “Ada apa ya?” Tanyaku. “Nggak tau, buruan gih nanti dia marah-marah lagi” Ucap lily. “Iya” Pergi meninggalkan lily.
Di ruangan Bivol “Ada apa pak?” Tanyaku. “Kamu sudah mempersiapkan materi untuk meeting nanti kan?” Ucap Bivol. “Sudah pak” Ucapku. “Saya tidak bisa hadir meeting hari ini, jadi tolong kamu yang handle semuanya ya” Ucap Bivol. “Baik Pak” Ucapku.
Di kantor klien Aku yang sedang membaca bahan untuk materi meeting nanti tidak melihat jalanan dan aku pun menabrak seseorang. “Auh, maaf saya tidak sengaja” Ucapku. “Tidak masalah” Ucapnya. “Sekali lagi saya minta maaf” Ucapku. “Iya, ini kertasnya jadi berantakan biar saya bantu” Sambil mengambil kertas. “Tidak usah” Ucapku. “Tidak masalah” Ucapnya. “Terimakasih banyak” Pergi meninggalkan pria tersebut.
“Apa ini” Mengambil buku claire. “Itu buku gadis yang tadi pak” Ucap pegawai. “Iya, tapi dia sudah pergi. Biar aku nanti yang akan mengembalikannya” Ucapnya.
Di Ruang meeting “Itu kan pria yang tadi” Bergumam dalam hati. “Dia kan gadis yang tadi menabrakku” Bergumam dalam hati.
Setelah beberapa jam meeting akhirnya meeting pun berakhir. “Kau gadis yang tadi kan?” Tanya nya. “Iya Pak, sekali lagi saya minta maaf” Ucapku. “Tidak masalah, soal yang tadi lupakan saja” Ucap nya. “Baik Pak” Ucapku.
“Ngomong-ngomong siapa namamu?” Tanyanya. “Aku claire” Ucapku. “Claire nama yang bangus, aku alex” Ucapnya. “Alex” Ucapku sambil mengangguk.
“Kebetulan sekarang sudah jam 12 bagaimana jika kita makan siang dulu? Itu pun jika kau tidak keberatan” Ucap alex. “Dengan senang hati” Ucapku. “Apa kau membawa mobil?” Ucap alex. “Iya, tapi supirku yang membawanya” Ucapku. “Bagaimana jika kau pergi semobil denganku, dan aku nanti akan mengantarmu pulang kau bisa menyuruh supirmu untuk pulang sekarang” Ucap alex. “Baik lah” Ucapku.
Di restoran “Kau ingin pesan apa?” Ucap alex. “Terserah kau saja” Ucapku. “Gadis memang sering sekali mengatakan terserah dalam segala hal” Ucap alex sambil menggerutu. “Kau bilang apa” Ucapku. “Tidak aku tidak mengatakan apa-apa” Ucap alex. “Okeyyy” Ucapku.
Setelah selesai makan siang alex mengantarku pulang ke rumah. “Terimakasih telah mengantarku pulang” Ucapku. “You’re welcome” Ucap alex. “Apakah kau tidak ingin mampir dulu?” Ucapku. “Tidak terimakasih, lain waktu saja” Ucap alex. “Baiklah, besok makan malam di rumahku” Ucapku. “Dengan senang hati” Ucap alex. Aku tersenyum. “Aku pulang dulu” Ucap alex. “Bay” Ucapku.
Di kamar claire “Di lihat-lihat dia pria yang lucu dia sangat manis” Ucapku di depan cermin. Apa yang aku katakan baru saja tidak… Aku tidak akan pernah membuka hati lagi untuk laki-laki karena semua laki-laki itu sama saja” Ucapku di depan cermin dengan kesal.
Di rumah alex “Dia gadis yang baik, cantik, dan sangat manis, yah aku rasa aku menyukainya…” Bergumam dalam hati. “Oh ya, aku sampai lupa dengan bukunya, di mana bukunya tadi ya” Sambil mencari. “Ini dia bukunya” Sambil melihat bukunya. “Kira-kira apa ya isinya, aku ingin sekali membacanya, maafkan aku claire jika aku lancang karena telah membuka bukumu tanpa seijinmu” Sambil membaca bukunya
“Entah kenapa setiap orang sering sekali bertanya padaku, pilih dicintai atau mencintai kita pasti mejadi seorang gadis selalu mendambakan yang namanya dicintai. Tapi entah kenapa tidak ada seseorang yang mencintaiku dengan tulus. Pilih dicintai atau mencintai sudah pasti aku akan memilih dicintai jika seandainya saja takdir berjalan seperti yang aku inginkan, tapi kenyataannya tidak. Jangan berharap dicintai claire karena pada dasarnya semua pria itu sama saja. Dulu aku sangat mencintai seseorang yang aku pikir dia pun mencintaiku jadi aku berpikir bahwa kita saling mencintai tapi ternyata dia tidak pernah mencintaiku dia hanya memanfaatkanku, dia hanya mempermainkanku. Aku benci pada kata cinta aku tidak ingin mencinta seseorang lagi. AKU BENCI DENGAN KATA CINTA. Claire
“Claire… Aku tidak bisa mengatakan apa-apa lagi, aku tidak percaya bahwa dalam kehidupan nyata aku menyaksikan sendiri bahwa masih banyak gadis yang selalu dipermainkan pria dan itu membuat mereka benci pada pria. Tapi aku berjanji Claire aku akan membuatmu bahagia jika bersamaku dan aku akan selalu mencintaimu. Bergumam dalam hati sambil menitikkan air mata.
Di kantor “Kenapa senyum-senyum sendiri” Tanya lily. “Ah, enggak” Ucapku. “Eemm… Percaya enggak ya?” Ucap lily. “Percaya lah” Ucapku. “Iya deh” Ucap lily. “Udah ya, aku duluan lagi banyak materi buat meeting yang perlu dipersiapkan nih” Ucapku, pergi meninggalkan lily. “Pasti dia lagi ada sesuatu nih… Aku seneng sekarang claire udah balik senyum lagi Karena sejak kejadian itu aku udah enggak pernah lihat Claire senyum lagi” Bergumam dalam hati.
Di kantor “Ada apa denganku, mengapa aku hanya memikirkan Claire terus, aku harus fokus. Tapi aku tidak bisa, aku hanya selalu memikirkannya. Kemarin dia mengajakku untuk makan malam di rumahnya. Maka aku akan datang” Bergumam dalam hati.
Di rumah Claire “Kira-kira apakah alex akan ingat untuk makan malam di rumahku hari ini” Bergumam dalam hati.
Suara bel rumah pun berbunyi “Biar saya yang buka” Ucap mbak yang membersihkan rumah, iya dia adalah pembantu di rumahku tapi aku tidak pernah menganggapnya seperti pembantu tapi aku mengganggapnya sudah seperti kakakku sendiri. “Tidak perlu, aku aja” Ucapku. “Baik lah” Pergi meninggalkan Claire.
“Hai” Ucap alex. “Hai, aku pikir kau akan lupa untuk pergi makan malam di rumahku” Ucapku sambil tertawa kecil. “Tentu saja tidak” Ucap alex. “Mari duduk” Ucapku. “Terimakasih”
“Silahkan dimakan” Ucapku sambil menghidangkan makanan. “Eemm… Apa kau yang memasak semuanya?” Ucap alex. “Tentu saja, apa rasanya tidak enak? Kalau tidak enak aku akan pesan makanan dari luar saja. Tunggu sebentar biar aku pesan” Ucapku. “Tidak.. Kau tidak perlu memesannya dari luar karena masakanmu ini sangat enak aku tidak pernah memakan masakan seenak ini” Ucap alex. “Oohh… Aku pikir kau tidak suka dengan masakanku” Ucapku dengan rasa malu.
Setelah selesai makan kemudian aku dan alex pun berbincang-bincang. “Oh ya, apa kau tinggal sendiri di sini?” Tanya alex. “Iya hanya ada aku dan mbak” Ucapku. “Dimana orangtuamu?” Tanya alex. “Orangtuaku tidak tinggal serumah denganku” Ucapku. “Wow, kau gadis yang mandiri ya” Ucap alex. “Tidak biasa saja” Ucapku. “Sangat jarang aku menemukan di jaman sekarang masih ada gadis yang mandiri” Ucap alex. “Kau bisa saja. Oh ya, bagaimana denganmu apa orangtuamu tinggal di sini?” Ucapku. “Orangtuaku sudah tidak ada” Ucap alex. “Maaf aku tidak bermaksud” Ucapku. “Tidak masalah” Ucap alex. Dalam hati aku merasa menyesal karena telah menanyakan tentang orangtua alex
“Bagaimana dengan pacarmu, apakah dia tidak akan marah jika aku disini?” Tanya alex. “Pacar aku tidak punya pacar” Ucapku. “Aku tidak percaya jika kau tidak punya pacar karena gadis secantik dirimu tidak punya pacar?” Tanya alex. “Jika kau tidak percaya, maka ya sudah tidak usah percaya” Ucapku. “Tidak aku hanya bercanda” Ucap alex dengan tawa kecil.
“Bagaimana dengan mu, apakah pacarmu tidak marah jika kau pergi ke rumahku?” Ucapku. “Tidak aku tidak punya pacar” Ucap alex. “Oohh” Ucapku.
“Oh ya, ini bukumu kemarin terjatuh ketika kau menabrakku” Ucap alex. “Terimakasih karena telah mengembalikannya padaku” Ucapku. “Ya tentu” Ucap alex.
“Apakah kau membacanya?” Ucapku. “Maaf aku sudah membacanya” Ucap alex. Aku hanya terdiam. “Apa kau marah padaku?” Ucap alex. “Tidak aku tidak marah, aku hanya berpikir kau akan marah karena isi yang sudah aku tulis di buku ini tentang semua laki-laki yang sama saja” Ucapku. “Tidak aku tidak marah, tapi aku hanya ingin mengatakan mungkin dia adalah pria bodoh yang sudah mengkhianatimu. Dan tidak semua pria itu sama seperti dia percayalah pada ku tidak semua pria itu sama” Ucap alex.
“Aku tidak percaya pada pria lagi. Lalu aku harus percaya pada siapa?” Ucapku sambil berdiri dan membelakangi alex. Kemudian aku merasakan ada tangan yang memegang bahuku dan membalikkan badanku ke hadapannya. “Percayalah pada ku, aku tidak sama dengan pria yang lain aku akan mencintaimu meski kau tidak mencintaiku” Ucap alex. Kemudian aku memeluk alex dan menangis setelah beberapa menit kemudian.
“Maaf aku tidak bermaksud untuk bersikap tidak sopan denganmu” Ucapku. “Tidak masalah, apa kau lebih baik sekarang?” Ucap alex. Aku hanya mengangguk. “Baiklah sekarang kau lupakan yang sudah terjadi dan aku akan pulang” Ucap alex. “Terimakasih karena sudah mampir ke rumahku” Ucapku. “Baik lah” Pergi meninggalkan rumah Claire.
Setelah kejadian itu sekitar 1 minggu kami tidak pernah berbicara ataupun bertemu lagi. Dan aku pun mulai merasakan bahwa aku merasa kehilangan sosok penting dalam hidupku andai aku bisa mengatakan bahwa aku merindukanmu alex dan sekarang aku sudah menyadari bahwa aku mencintaimu alex. Entah dimana aku bisa menemukanmu alex.
Kemudian aku pun pergi ke restoran tempat pertama kali kami makan dan aku pun akan duduk di tempat pertama kali aku dan alex duduk, tapi di sana sudah ada yang menempati mejanya, sejenak aku mengurungkan niatku untuk duduk di sana tapi hati ku berkata duduk saja di sana dan akhirnya aku memilih mengikuti kata hatiku.
“Permisi apa aku boleh duduk di sini?” Tanyaku. “Silahkan” Ucapnya sambil melihat ke arahku. “Alex… ” Ucapku dengan terkejut. “Claire… Kau di sini?” Tanya alex. “Ya, apa ini? Apa koper ini milikmu?” Tanyaku. “Iya, aku akan pergi ke luar negeri” Ucap alex. “Untuk apa kau pergi ke sana?” Tanyaku. “Aku hanya ingin pergi saja” Ucap alex. “Lalu bagaimana denganku? Apa kau akan meninggalkanku?” Ucapku dengan terkejut. “Aku tidak meninggalkanmu, aku akan tetap menjadi temanmu” Ucap alex. “Lalu bagaiman dengan cinta yang kau ucapkan waktu itu?? Ternyata benar semua pria itu sama saja, kau bilang kau tidak sama dengan pria yang lainnya. Tapi ternyata kau sama saja dengan mereka kau tidak ada bedanya” Ucapku dengan kesal dan pergi meninggalkan alex.
Kemudian alex mengejarku “AKU MENCINTAIMU CLAIRE” ucap alex. Aku pun berhenti berlari dan menoleh ke belakang kemudian alex berlari mendekatiku dan memelukku.
“Aku mencintaimu Claire, apakah kau ingin menjadi pasangan hidupku?” Ucap alex. “Ya, aku akan menjadi pasangan hidupmu. AKU MENCINTAIMU ALEX” ucap Claire.
Kemudian aku dan alex pun menikah. Setelah penantian 6 bulan menikah akhirnya kami dikaruniai Tuhan dengan memiliki anak kembar yang cantik dan ganteng.
Mencintai memang mudah tapi untuk dicintai kembali oleh seseorang yang kita cintai tidak semua orang dapat merasakannya.
So carilah seseorang yang mencintaimu dengan tulus
Cerpen Karangan: Sri Rejeki