Suatu hari aku tidak sengaja dichat oleh seseorang yang tidak aku kenal “hai save ya ndika” ucap ndika “oke save back delina” kataku Tak lama kemudian kita saling bertukar cerita dan membahas hal hal yang tidak penting.
Tak lama seiring berjalannya waktu dia pun mengungkapkan perasaanya kepadaku lewat pesan WA “aku ingin berkata jujur kepadamu, boleh?” ucap ndika “iya, boleh” kataku “sebenarnya aku sudah mulai ada perasaan denganmu” ucap ndika “sama akupun juga sudah suka denganmu” kataku Kemudian Kitapun Jadian Setelah itu dia mengajakku bertemu dengan orangtuanya, akupun kaget Karena kita sama sekali belum pernah ketemu dan pertama ketemu langsung mengenalkanku Kepada keluarganya. Lalu dia menjemputku dan mengajakku kerumahnya, aku juga sangat Senang karena keluarga cowokku memperlakukanku dengan sangat ramah. Setelah itu dia mengantarkanku pulang dan sampai di rumah dia bertemu kedua orangtuaku. Orangtuaku menyambutnya dengan sangat senang hati karena perilaku cowokku sangat sopan dan tutur katanya yang lembut, dia juga membawakan bermacam buah untuk kakakku yang sedang hamil Kakakku juga sangat senang karena dibawakan buah kesukaannya.
Sangat tidak terasa ternyata hubunganku sudah berjalan tiga bulan dan setelah tiga bulan itu kita semakin sering bertengkar, bahkan karena hal sepele kita juga mempermasalahkannya. Contohnya yaitu ketika dia lebih mementingkan teman temannya, sekarang dia juga lebih sering sibuk dengan kegiatannya bahkan jarang ada waktu untuk bertemu denganku. Cowokku adalah tipe orang yang sangat susah diatur. Meskipun kita sering bertengkar tetapi dalam hubungan kita tidak pernah mengucapkan kata putus. Aku sangat senang dengan sikap cowokku yang dewasa, sabar, dan juga pengertian.
Suatu hari kita bertengkar karena cowokku tau kalau aku chatingan dengan mantanku. Dia mengetahuinya pada saat membuka wa ku dan aku juga lupa menghapus pesannya. Meskipun aku membuat kesalahan berkali kali dia masih bisa memaafkannya. Aku sangat merasa bersalah karena telah melukai hatinya. Baru kali ini aku bertemu dengan cowok sesabar dan sebaik dia.
Tak lama kemudian aku dan cowokku ada masalah lagi. “Kamu kemarin habis main sama siapa?” Kata cowokku “Sama teman cewek cewekku” Kataku “Yakinnnn?” Kata cowokku “Iyaa, kenapa kamu bertanya begitu?” Kataku “Aku tahu kalau sebenarnya kamu main sama cowok, mengapa kamu tidak jujur?” Kata cowokku “Iya maaf karna aku tidak berani jujur denganmu” Kataku “Apa alasanmu tidak jujur?” Kata cowokku “Aku cuma takut melukai hatimu karna kejujuranku ini” Kataku “Aku sudah telalu sabar menghadapi sifatmu. Kalau satu kali ini kamu masih seperti itu aku mau kita udahan aja” Kata cowokku “Iya maaf, aku tidak akan mengulangi kesalahanku lagi” Kataku “yaaa sudahlah jangan dibahas lagi” Kata cowokku.
Aku tau kalau sebenarnya dia masih kecewa dengan perbuatanku. Tetapi dia tidak ingin hubungan kita berakhir, karna itu dia mengalah denganku. Aku juga merasa kalau sering membuatnya kecewa dan aku berjanji akan merubah semua prilakuku yang tidak dia sukai.
Suatu hari aku tidak sengaja dekat dengan temannya dan cowokku mengetahui itu, dia sangat kecewa lalu meminta hubugan kita berakhir. Aku terus membujuk dia agar tidak mengakhiri hubungan ini, untung saja dia mengasihku kesempatan satu kali lagi. Aku tidak akan menyia nyiakan kesempatan itu lagi.
Setelah satu bulan prilakuku sudah mulai berubah, cowokku sangat senang karena aku tidak seperti dulu lagi. Cowokku selalu membawakan hadiah ketika dia bermain ke rumahku. Karna cowokku selalu baik hati, aku pun ingin membalas kebaikannya, dengan cara menuruti semua omomgannya dan tidak melakukan perbuatan yang tidak dia sukai. Aku senang karena hubungan kita sekarang sudah tidak ada masalah lagi.
Cerpen Karangan: Amelia